1

loading...

Monday, November 26, 2018

MAKALAH TAUHID


MAKALAH TAUHID SURAH AN-NAML, AL-BAQARAH, IBRAHIM,
AS-SAJDAH, AR-RUM, AL-A’RAF      


BAB I
PEENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Surah Al-A'raf (bahasa Arab:الأعرافal-A'rāf, "Tempat Tertinggi") adalah surahke-7 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 206 ayat dan termasuk pada golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan sebelum turunnya surah Al-An'am dan termasuk golongan surah Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al-A'raf karena perkataan Al-A'raf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al-A'raf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
Surah An-Naml (bahasa Arab:النّمل, "Semut") adalah surah ke-27 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 93 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah dan diturunkan sesudah Surah Asy-Syu’ara. Dinamai dengan An-Naml yang berarti semut, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya jangan terlindas oleh Nabi Sulaimandan tentaranya yang akan melewati tempat itu.
Surah Al-Baqarah (Arabسورة البقرةbahasa Indonesia: "Sapi Betina") adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Surah ini merupakan surah dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an. Surah ini dinamai al-Baqarahyang artinya Sapi Betina sebab di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67-74).
Surah As-Sajdah (bahasa Arab :السّجدة) adalah surah ke-32 dalam AlQur'an. Surah ini terdiri atas 30 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Al-Mu’minun. Dinamakan As-Sajdah berhubung pada surah ini terdapat ayat Sajdah (sujud), yaitu ayat yang kelima belas.

Surah Ibrahim (bahasa Arab:إبراهيمIbrāhīm, "Nabi Ibrahim") adalah surah ke-14 dalam al-Quran. Surah ini terdiri atas 52 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyyah karena diturunkan di Mekkah sebelum Hijrah. Dinamakan Ibrahim, karena surah ini mengandung doa Nabi Ibrahim yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Doa ini isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan salat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekkah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur.

Surah Ar-Rum (bahasa Arabالرّوم) adalah surah ke-30 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 60 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini diturunkan sesudah surah Al-Insyiqaq. Dinamakan Ar-Rum yang berarti Bangsa Romawi (Bizantium), karena pada permulaan surat ini, yakni ayat 2, 3 dan 4 (30:2-30:4) terdapat ramalan Al-Qur'an tentang kekalahan yang berlanjut dengan kebangkitan bangsa Romawi.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja isi kandungan dari surah Ar-Rum 30 : 31-32
2.      Apa saja isi kandungan dari surah As-Sajdah 32 : 7-9
3.      Apa saja isi kandungan dari surah Ibrahim 14 : 24-26
4.      Apa isi kandungan dari surah Al-Baqarah 2 : 177
5.      Apa saja isi kandungan dari surah An-Naml 27 : 59-65
6.      Apa saja isi kandungan dari surah Al-A’raf 7 : 172-174
1.3  Tujuan Masalah
1.      Untuk  mengetahui isi kandungan dari surah Al-A’raf 7 : 172-174
2.      Untuk  mengetahui isi kandungan dari surah Ar-Rum 30 : 31-32
3.      Untuk  mengetahui isi kandungan dari surah As-Sajadah 32 : 7-9
4.      Untuk  mengetahui isi kandungan dari surah Ibrahim 14 : 24-26
5.      Untuk  mengetahui isi kandungan dari surah Al-Baqarah 2 : 177
6.      Untuk  mengetahui isi kandungan dari surah An-Naml 27 : 59-65
                                                  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Al-A’raf 172-174

2.1.1 Bacaan Surah Al-A’raf 172-174

{وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (172) أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ (173) وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (174) }

2.1.2  Terjemahan Surah Al-A’raf 172-174
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kekuasaan Tuhan)(172). atau agar kalian tidak mengatakan, 'Sesungguhnya orang tua-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu'?(173).” Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)(174).
3
2.1.3  Kandungan Ayat al-a’raf 172-174
Allah Subhanahu wata’ala. menceritakan bahwa Dia telah mengeluarkan keturunan Bani Adam dari sulbi mereka untuk mengadakan persaksian atas diri mereka bahwa Allah adalah Tuhan dan Pemilik mereka, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Sebagaimana Allah Subhanahu wata’alah. menjadikan hal tersebut di dalam fitrah dan pembawaan mereka, seperti yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

2.1.4  Pemahaman Penulis Tentang Surah Al-A’raf 172-174
Pemahaman penulis tentang surah al-a’raf 172-174. Setelah membaca arti dan kandungan surah, penulis memahami bahwa surah Al-A’raf 172-174 menjelaskan tentang Allah mengeluarkan keturunan Bani Adam dari sulbi mereka untuk mengadakan persaksian atas diri mereka bahwa Allah adalah Tuhan dan Pemilik mereka, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.    

2.2 Surah Al-Baqarah 177
2.2.1 Bacaan Surah Al-Baqarah 177
۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
                                  4                                
2.2.2  Terjemahan Surah Al-Baqarah 177

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah Subhanahu wata’ala, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

2.2.3  Kandungan ayat al-albaqarah 177 :
Kebajikan ialah apabila jiwa terlebih dahulu diisi dengan iman, dibuktikan dengan kasih sayang kepada manusia. Ayat ini menegaskan bahwa kebajikan/ketaatan yang mengantar kepada kedekatan kepada Allah Subhanahu wata’ala bukanlah dalam menghadapkan wajah dalam shalat kea rah timur dan barat tanpa makna, tetapi kebajikan adalah yang mengantar kepada kebahagiaan dunia dan akherat, yaitu keimanan kepada Allah Subhanahu wata’ala, dan lainlain yang disebutkan ayat tersebut.
Kebajikan yang sempurna bukan hanya dalam bentuk shalat saja tetapi nilai kebajikan dari shalat itu yang tersimbulkan dalam amal nyata berupa kesediaan mengorbankan kepentingan pribadi demi orang lain, sehingga bukan hanya memberi harta yang sudah tidak disenangi atau tidak dibutuhkan, tetapi memberikan harta yang dicintainya secara tulus dan demi meraih cinta-Nya. Kehidupan manusia di dunia ini adalah mata rantai dari ikatan janji, baik janji dengan Tuhan maupun janji kepada sesama makhluk.                                                                                                                                              5
Maka orang yang beriman belumlah mencapai kebajikan, meskipun ia telah shalat, berzakat, berderma, jika ia tidak teguh memegang janji. Allah Subhanahu wata’ala memberikan pernghargaan yang tinggi kepada orang-orang yang memiliki sikap sabar, yaitu tabah, menahan diri dan berjuang dalam mengatasi kesulitan hidup dan aneka cobaan hidup dengan tetap menguatkan hatinya kepada Allah Subhanahu wata’ala. Ketahulilah bahwasannya tidak kurang dari 98 ayat di dalam al-Qur’an yang menyebutkan keutamaan sabar. Islam mengajarkan untuk tertib dalam amaliah, yang dimulai dengan iman, diikuti dengan rasa cinta kepada sesama manusia, dan diiringi lagi dengan iman kepada Allah Swt dengan shalat yang khusyu’, lalu berzakatlah, teguhlah memegang janji, bersabarlah memikul tugas hidup. Kalau semua itu sudah terisi, barulah pengakuan iman dapat diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala, dan barulah terhitung dan termasuk dalam daftar Allah Subhanahu wata’ala sebagai seorang yang benar (shadaqu), yang cocok isi hatinya dengan amalannya. Inti kehidupan yang sejati adalah taqwa. Karena itu Islam mewajibkan kita untuk memelihara hubungan baik dengan Allah Subhanahu wata’ala. Dengan cara meningkatkan iman. Jangan sampai orang melakukan shalat tetapi jiwanya gelap, banyak orang shalat padahal ia tidak tahan kena cobaan, ada orang taat shalat, tetapi ia bakhil, tidak mau menolong orang lain.

2.2.4  Pemahaman Penulis Tentang Surah Al-Baqarah 177
                        Pemahaman penulis tentang surah Surah Al-Baqarah 177. Setelah membaca arti dan kandungan surah, penulis memahami bahwa surah Surah Al-Baqarah 177 menerangkan tentang kebajikan. Kebajikan yang sempurna bukan hanya dalam bentuk shalat saja tetapi nilai kebajikan dari shalat itu yang tersimpulkan dalam amal nyata berupa kesediaan mengorbankan kepentingan pribadi demi orang lain,
 sehingga bukan hanya memberi harta yang sudah tidak disenangi atau tidak dibutuhkan, tetapi memberikan harta yang dicintainya secara tulus dan demi meraih keridhoan Allah subhanahu wata’ala. Orang yang beriman belumlah mencapai kebajikan, meskipun ia telah shalat, berzakat, berderma, jika ia tidak teguh memegang janji. Allah Subhanahu wata’ala memberikan pernghargaan yang tinggi kepada orang-orang yang memiliki sikap sabar, yaitu tabah, menahan diri dan berjuang dalam mengatasi kesulitan hidup dan aneka cobaan hidup dengan tetap menguatkan hatinya kepada Allah Subhanahu wata’ala.

2.3.  Surah an-naml 59-65
2.3.1 Bacaan Surah An-Naml 59-65

قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَامٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَىٰ ۗ آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ{59}
ذَاتَ حَدَائِقَ بِهِ فَأَنْبَتْنَا مَاءً السَّمَاءِ مِنَ لَكُمْ وَأَنْزَلَ وَالْأَرْضَ السَّمَاوَاتِ خَلَقَ أَمَّنْ
{60}ۗيَعْدِلُونَ قَوْمٌ هُمْ بَلْ ۚاللَّهِ مَعَ أَإِلَٰهٌ ۗشَجَرَهَا تُنْبِتُوا أَنْ لَكُمْ كَانَ مَا بَهْجَةٍ
الْبَحْرَيْنِ بَيْنَ وَجَعَلَ رَوَاسِيَ لَهَا وَجَعَلَ أَنْهَارًا خِلَالَهَا وَجَعَلَ قَرَارًا الْأَرْضَ جَعَلَ أَمَّنْ
{61} يَعْلَمُونَ لَا أَكْثَرُهُمْ بَلْ ۚاللَّهِ مَعَ أَإِلَٰهٌ ۗحَاجِز
أَإِلَٰهٌ ۗرَحْمَتِهِ يَدَيْ بَيْنَ بُشْرًا الرِّيَاحَ يُرْسِلُ وَمَنْ وَالْبَحْرِ الْبَرِّ ظُلُمَاتِ فِي يَهْدِيكُمْ أَمَّنْ
{63}يُشْرِكُونَ عَمَّا اللَّهُ تَعَالَ  ۚاللَّهِ مَعَ
    قُلْ ۚ  اللَّهِ مَعَ أَإِلَٰهٌ ۗوَالْأَرْضِ السَّمَاءِ مِنَ يَرْزُقُكُمْ وَمَنْ يُعِيدُهُ ثُمَّ الْخَلْقَ يَبْدَأُ أَمَّنْ
{64}صَادِقِينَ كُنْتُمْ إِنْ بُرْهَانَكُمْ هَاتُوا
{65}يُبْعَثُونَ أَيَّانَ يَشْعُرُونَ وَمَا ۚاللَّهُ إِلَّا الْغَيْبَ وَالْأَرْضِ لسَّمَاوَاتِفِي مَنْ يَعْلَمُ لَا قُلْ
2.3.2 Terjemahan Surah an-naml 59-65
Katakanlah (Muhammad): "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?"(59). Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)(60). Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui(61). Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)(62).
                    
 Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya)(63). Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar(64)". Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan(65).

2.3.3 Kandungan surah an-naml ayat 59
        (Katakanlah) hai muhammad!,(“Segala puji bagi Allah) atas binasanya orang-orang kafir dari umat-umat terdahulu (dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya) yakni mereka yang dipilih-nya (Apakah Allah) Allah dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (yang lebih baik) bagi orang yang menyembah-nya (ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia) dapat dibaca,Yusyrikuna dan Tusyrikuna.Maksudnnya apa yang dipersekutukan oleh para kuffar Mekah yaitu berhala-berhala.Apakah berhala-berhala itu lebih baik bagi para penyembahnya?

2.3.4 Kandungan surah an-naml ayat 60
        (Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit buat kalian,lalu kami tumbuhkan)
 didalam ungkapan ini terdapat iltifat yakni sindiran dari Ghibah kepada Mutakallim (dengan air itu kebun-kebun) lafal Hada-iq bentuk jamak dari lafal Hadiqatun artinya kebun yang dipagari (yang berpemandangan indah) tampak indah (yang kalian sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya?) karena kalian tidak akan mempunyai kemampuan dan kekuasaan itu.(Apakah ada tuhan) ailahun dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hill (di samping Allah) yang membantu-nya untuk melakukan hal-hal tersebut? Maksudnya tidak ada tuhan lain disamping dia.(Bahkan sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang) yakni menyekutukan Allah dengan selainnya.
2.4.3 Kandungan surah an-naml ayat 61
(Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam) sehingga ia tidak menggoncangkan penduduknya (dan yang menjadikan di celah-celahnya) yakni di antara celah-celahnya (sungai-sungai dan yang menjadikan gunung-gunung untuk mengkokohkannya) sebagai pengokoh Bumi (dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut) antara air tawar dan air asin,satu sama lainnya tidak bercampur bau.(Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Bahkan sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak mengetahui) keesaan-Nya.
2.3.4 Kandungan surah an-naml ayat 62
(Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulita) orang yang dalam kesulitan) orang yang sengasara kemudian tertimpa kemudaratan (apabila ia berdoa kepada-Nya,dan yang menghilangkan kesusahan) dari dirinya dan dari diri orang selainnya.
 (dan yang menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi) idhafah dalam lafal Khulafa-al Ardhi mengandung makna Fi.Maksudnya.setiap generasi menjadi pengganti generasi sebelumnya.(Apakah di samping Allah ada tuhan yag lain?Amat sedikitlah kalian mengingati-nya) mengambil pelajaran dari hal ini.Lafal Tadzkkaruna dapat pula dibaca Yadzdzkkaruna; kemudian huruf Ta di-idgham-kan kepada huruf Dzal.Dan huruf Ma disini untuk menunjukkan makna sedikit sekali.bintang sebagai pemandunya diwaktu tengah malam,dan,dengan tanda-tanda yang ada di daratan di waktu siang hari.
2.3.5 Kandungan surah an-naml ayat 63
(Atau siapakah yang mempimpin kalian) yakni yang membimbing kalian kepada tujuan-tujuan kalian (dalam kegelapan di daratan dan lautan) dengan bintang-bintang sebagai pemandunya di waktu tengah malam dan dengan tannda-tanda yang ada didaratan diwaktu siang hari (dan siapa pulakah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-nya) sebelum hujan tiba (Apakah di samping allah ada tuhan yang lain? Maha tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan) dengan-Nya.
2.3.6 Kandungan surah an-naml ayat 64
(Atau siapakah yang menciptakan manusia dari permulaannya) di dalam rahim,yakni dari air mani (kemudian mengulanginya lagi) menghidupkannya kembali sesudah mati,sekalipun tidak mengakui adanya hari berbangkit itu,karena bukti-bukti yang menunjukannya telah jelas (dan siapa pula yang memberikan rezeki dari langit) melalui hujan (dan bumi?) melalui tumbuh-tumbuhan.                                                                                            11
(Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain?”) maksudnya,tidak ada yang dapat melakukan sedikit pun dari hal-hal yang telah disebutkan tadi melainkan hanya Allah semata,dan tiada Tuhan selain-nya. (Katakalah) hai Muhammad (Unjukkanlah bukti kebenaran kalian) argumentasi kalian (jika kalian memang orang-orang yang benar”) bahwasanya di samping-Ku ada tuhan lain yang mampu berbuat sesuatu dari hal-hal yang telah disebutkan tadi.Kemudian orang-orang kafir itu bertanya kepada Nabi saw.tentang waktu kiamat,maka turulah firman-Nya.
2.3.7 Kandungan surah an-naml ayat 65
(Katakanlah!, “ Tidak ada seorang pun di langit dan dibumi yang mengetahui) baik dari kalangan para malaikat maupun manusia (perkara yang gaib) dari mereka (kecuali) hanya (Allah saja) yang mengetahuinya (dan mereka tidak mengetahui) maksudnya orang-orang selain mereka (bila) kapan waktunya (mereka dibangkitkan hidup kembali.
2.3.8 Pemahaman Penulis Tentang Surah an-naml ayat 59-65
Pemahaman penulis tentang Surah an-naml ayat 59-65. Setelah membaca arti dan kandungan surah, penulis memahami bahwa Surah an-naml ayat 59-65. Pada ayat ke 59 menegaskan bahwasannya musnahnya umat terdahulu karena menyekutukan Allah Subhanahu wata’ala. Ayat ke 60 Mengingatkan kembali pada manusia bahwa yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya adalah Allah Subhanahu wata’ala.
Ayat ke 61 penegasan kembali mengenai ayat ke 60 dan ayat ke 62 menjelaskan tentang sesungguhnya Alah Subhanahu wata’ala mendengar doa orang-orang  mukmin yang dalam kesulitan. Pada ayat ke 63 menerangkan bahwa Allah Subhanahu wata’ala.             
 maha memberi petunjuk pada hambanya melalui bintang-bintang sebagai pmandu di malam hari dengan tanda-tanda yang ada didarat di waktu siang hari.  Pada ayat ke 64 Allah Subhanahu wata’ala.menjelaskan penciptaan manusia dari permlaan dan pada ayat ke 65 menerangkan bahwa Allah Subhanahu wata’alamaha mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi serta seluruh perkara yang gaibyang hanya Allah Subhanahu wata’ala yang mengetahuinya.

2.4 Surah Ar-Rum 31-32
2.4.1 Bacaan Surah Ar-Rum 31-32

                     
(31). ۞ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(32). مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖكُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
2.4.2  Terjemahan Surah Ar-Rum 31-32

“dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah(31). yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka
(32)”.
                                               
2.4.3  Kandungan ayat Ar-Rum 31
(Dengan kembali) bertobat (kepada-nya) kepada Allah subhanahu wata’ala.,yaitu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh-Nya. Lafal ayat ini merupakan suatu hal atau keterangan keadaan bagi fa’il atau subjek yang terkandung di dalam lafal aqim beserta makna yang dimaksud dari padanya, yaitu hadapkanlah wajah kalian (dan bertakwalah kalian kepada-nya) takutlah kaliann kepada-Nya (serta dirikan salat dan janganlah kalian termasuk oramg-orang yang mempersekutukan Allah subhanahu wata’ala.

2.4.4  Kandungan ayat Ar-Rum 32
(Yaitu orang-orang) lafal ayat ini merupakan badal dari lafal minal musyrikiinn berikut pengulangan huruf  jarnya (yang memecah belah agamanya) disebabkan perselisiha mereka dalam apa yang mereka sembah ( dan mereka menjadi beberapa golongan) menjadi bersekte-sekte dalam beragama.(Tiap-tiap golongan) dari kalangan mereka (dengan apa yang ada pada golongan mereka) maksudnya apa yang ada pada diri mereka (merasa bangga) yakni membanggakannya.Menurut qiraat yang lain lafal farraqu itu dibaca faraquu artinya mereka meninggalkan agama yang mereka diperintahkann untuk menjalankannya.

2.4.5 Pemahaman Penulis Tentang Surah Surah Ar-Rum 31-32
             Setelah membaca dan memahami arti serta kandungan dari surah ar-rum ayat 31-32, penulis memahami bahwa surah ar-rum ayat 31-32 menjelaskan bahwa Allah subhanahu wata’ala memerintahkan agar senantiasa berakwa kepada Allah subhanahu wata’ala.                                       
Dan bukan menjadi orang-orang yang mempersekutukan-Nya dan memecah belah agama dan mrasa benar dengan agama mereka sendiri.

2.5 Surah As-Sajdah Ayat 7-9

2.5.1 Bacaan Surah As-Sajadah Ayat 7-9
(7). الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖوَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
(8).ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
(9). ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖوَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚقَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

2.5.2  Terjemahan Surah As-Sajadah Ayat  7-9

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.(7).Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)(8).

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur(9).

2.5.3 Kandungan surat as-sajdah ayat 7
(Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya) kalau dibaca khalaqahu berarti fi’madhi yang bekedudukan sebagai sifat.Apabila dibaca khalqahu berarti sebagai badal isytimal (dan yang memulai penciptaan manusia) yakni Nabi Adam (dari tanah)
2.5.4 Kandungan surat as-sajdah ayat 8
(Kemudian Dia menjadikan keturunanya) anak cucunya (dari sulalah) dari darah kental (yang berasal dari air yang lemah) yaitu air mani.

2.5.5 Kandungan surat as-sajdah ayat 9
(Kemudian Dia menyempurnakannnnya) menyem-purnakan penciptaan Adam (dan meniupkan ke dalam tubuhnya sebagian dari roh-nya) yakni dia menjadikannya hidup dapat meresa atau mempunyai perasaan,yang sebelumnya ia adalah benda mati (dan dia menjadikan bagi kalian) yaitu anak cucunya (pendengaran) lafal as-sam’a bermakna jamak sekalipun bentuknya mufrad (dan penglihatan serta hati) (tetapi kalian sedikit sekali bersyukur) huruf maa adalah huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna lafal qaliilan yakni sedikit sekali.
2.5.6 Pemahaman Penulis Tentng Sutat As-sajadah
              Setelah membaca dan memahami terjemahan serta kandungan surat as-sajadah ayat 7-9. Pembaca memahami bahwa surat as-sajadah ayat 7-9 menerangkan tentang penciptan manusia dari awal penciptaan hingga akhir dan proses penciptaan manusia serta bagaimana Allah menciptakan pengindraan manusia.

2.6 Surah Ibrahim Ayat 24-26

2.6.1 Bacaan Surah Ibrahim ayat 24-26

{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الأرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (26) }


2.6.2 Terjemahan Surah Ibrahim Ayat 24-26

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)sedikit pun”.

2.6.3  Kandungan surah Ibrahim 24
 Perumpamaan yang disebutkan dalam ayat ini,ialah perumpamaan mengenal kata-kata yang mengandung ajaran tauhid,seperti “ La ilaha illa ilah” atau kata-kata yang mengajak manusia pada kebajikan dan mencegah mereka dari kemungkaran.Kata-kata seperti itu diumpamakan sebagai pohon yang baik,                  
 “akarnya tempat bersila,batangnya tempat bersandar,daunnya tempat bernaung dan buahnya lezat dimakan”. Artinya memberi manfaat yang banyak.
Agama islam mengajarkan kepada umatnya,agar membiasakan diri menggunakan ucapan yang baik,yang berfaedah bagi dirinya dan bermanfaat bagi orang lain.Ucapan sesorang menunjukan watak dan kepribadiannya serta adab dan sopan santunnya.
Sebaliknya,setiap muslim harus menjauhi ucapan dan kata-kata yang jorok, yang dapat menimbulkan kemarahan, kebencian, permusuhan dan menyinggung perasaan atau menumbuhkan rasa jijik bagi yang mendengarnya.

2.6.4 Kandungan Q.S Ibrahim ayat 25
 Dalam ayat ini digambarkan,bahwa pohon yang baik selalu memberikan buahnya pada setiap manusia dengan seizin Tuhannya.Sebab manusia yang mengambil manfaat dari pohon itu hendaklah bersyukur kepada Allah,karena pada hakikatnya,bahwa pohon itu adalah rahmat dan nikmat dari Allah Swt.
  Demikian pula halnya kata-kata yang baik kita ucapkan kepada orang lain,misalnya dalam memberikan ilmu pengetahuan yang berguna dan manfaatnya akan didapat oleh orang banyak.Dan setiap orang yang memperoleh ilmu pengetahuan dari seorang guru haruslah bersyukur kepada Allah karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan yang telah diperoleh melalui seseorang adalah rahmat dan karunia dari Allah subhanahu wata’ala.
Dan Allah subhanahu wata’ala mengadakan perumpamaan. Perumpamaan yang indah ini supaya manusia tetap ingat, agar bibit pohon yang telah ditanam dalam jiwa dan akal kita sejak kita dilahirkan kedunia jangan sampai layu,biar dia tumbuh dengan suburnya.

2.6.4 Kandungan Ibrahim ayat 26
Dalam ayat ini disebutkan perumpamaan kata-kata dan kalimat-kalimat yang jelek,yaitu ucapan-ucapan yang menganndung kekufuran dan kemusyrikan atau yang mengajak kepada perbuatan maksiat.Kata-kata yang jelek itu diumpamakan sebagai pohon yang buruk,yang akarnya tercabut dari bumi,sehingga pohon tersebut tidak dapat tegak dengan kokoh,tidak dapat berdaun dan berbuah.Artinya tidak dapat memberi buah dan manfaat lainnya bagi manusia,bahkan hanya memberikan madzarat,apabila pohon itu roboh dan menimpa mereka.
2.6.5 Pemahaman Penulis Tentang Surah Ibrahim ayat 24-26
Setelah membaca dan memahami arti dan kandungan surah ibrahim ayat 24-26, Penulis memahami bahwa surah Ibrahim ayat 24-26 menjelaskan tentang istilah-istilah yang Allah ciptakan untung mengisyaratkan pada hambanya berupa perumpamaan-perumpamaan agar manusia senantiasa selalu ingat kepada Allah subhanahu wata’ala.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah memaparkan pembahasan secara luas dapat ditarik kesimpilan dari  seluruh Surah An-Naml, Al-Baqarah, Ibrahim,  As-Sajdah, Ar-Rum, Al-A’raf bahwasannya seluruh surah pada bagian ayat-ayat yang penulis buat tersebut  menjelaskan mengenai Tuhid baik pengesaan kepada Allah subhanahu wata’ala dan seluruh ruang lingkupnya seperti proses penciptaan manusia dari awal hingga akhir.

DAFTAR PUSTAKA
Oleh departemen agama RI, Al- qur,an dan Terjemahan,penerbit qur’an tajwid
Scribe  AL-QURAN DAN KANDUNGAN SURAH

No comments:

Post a Comment