1

loading...

Tuesday, December 4, 2018

MAKALAH ULUMUL QUR'AN

MAKALAH ULUMUL QUR'AN
FAWATIH AS SUWAR 


BAB I
BAB I PENDAHULUAN



A.  Latar Belakang
Studi atas Al-Quran telah banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu, termasuk para sahabat pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan melakukan   eksplorasi  lewat       perspektif         keimanan                      historis,        bahasa   dan              sastra, pengkodifikasian, kemu‟jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu bukan hanya merupakan  tanggung jawab seorang Muslim untuk memahami bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi dalam perkembangan   pemikiran   dalam   dunia   Islam.   Kalangan   sarjana   Barat   banyak   yang melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa macam pembukaan (Fawatih as Suwar).


B.  RUMUSAN MASALAH
1.   Apa pengertian fawatih as suwar?
2.   Macam-macam fawatih as suwar?
3.   Bagaimana kedudukan Fawatih as Suwar?
4.   Bagaimana tanggapan para ulama terhadap fawatih as-suwar?




C.  TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas perkuliahan juga untuk menambah wawasan kepada pembaca dan penulis tentang Ilmu Fawatih As- Suwar.


BAB II

PEMBAHASAN




A.  PENGERTIAN

Menurut etimologis, fawatih adalah jama dari kata fatih atau fawatih yang berarti awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama dari kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat  Al-Quran yang  diberi  nama  tertentu.  Jadi,  fawatih  as-suwar  berarti  beberapa pembuka dari surah-surah Al-Quran atau beberapa macam awalan dari surah-surah  Al- Quran. Pembukaan surah yang diawali dengan menetapkan sifat-sifat terpuji kepada Allah. Apabila dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah, huruf tersebut sering dinamakan dengan ahruf muqatta‟ah (huruf-huruf yang terpisah) karena posisi dari huruf tersebut yang cenderung menyendiri dan tidak bergabung membentuk suatu kalimat secara kebahasaan. Dari segi pembacaannya pun, tidaklah berbeda dari lafad yang diucapkan pada huruf hijaiyah.

Manna Khalil Al Qattan dalam kitabnyaMabahis fi Ulumil Quran mengidentikkan fawatihus suwar dengan huruf-huruf yang terpisah (al ahrufulmuqatta‟ah). Menurut Ibnu Abi Al-Asba seperti dikutip Ahmad Musthofa, bahwa pembuka-pembuka surat itu untuk menyempurnakan dan memperindah bentuk-bentuk penyampaian, dengan sarana pujian atau melalui huruf-huruf.

Fawatih al-suwar (pembuka-pembuka surat) dalam Al-Quran biasa disebut juga dengan awail al-suwar  (permulaan-permulaan surat), al-huruf al-muqaththa‟ah (penggalan huruf- huruf), atau dalam terminologi sarjana barat sebagai huruf-huruf misterius” (the mystical letters of the Quran). Huruf-huruf semacam ini dalam konteks tersurat  (manthuq an-nash) tidak memberikan pemahaman sama sekali, baik secara langsung maupun tidak langsung. 1



B.  MACAM-MACAM FAWATIH AS SUWAR


Menurut  Imam  Al-Qasthalani  dalam  kitabnya Lathaiful  Iayarati,   fawatihush  suwar dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:
1.   Pembukaan dengan pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftaahu Bits Tsanaa‟i)
          (1) Menetapkan   sifat-sifat     terpuji     (Al-Itsbaabu     Sifaatil      Maddhi)     dengan menggunakan:
a)   hamdalah, yang terdapat pada 5 surah, yaitu:
1)  Surah Al-Fatihah  dengan lafal “ ِهللدمحلأ  ِبز ِنيلَاعلا  
2)  Surah Al-Anam dengan lafal “ ِضزالأىجاىمظلاقلخيرلاهللدمحلأ


1MohammadNorIchwan, StudiIlmu-Ilmu Al-Quran, (Semarang: Rasail) hlm. 170


3)  Surah Al-Kahfi dengan lafal   ِبخنلاهدبعىلعلصهؤيرلاهللدمحلأ
4)  Surah Saba dengan lafal  ِضزالأىجاىمظلاىفامهليرلاهللدمحلأ
5)  Surah Fathir dengan lafal ِضزالأىجاىمظلاسطافيرلاهللدمحلأ  
b)    tabaaraka, yang terdapat dalam 2 surah, yaitu:
1)  Surah Al-Furqan dengan lafal ” ِهدبعىلعوؤقسفللَزنيرلامزابج
2)  Surah Al-Mulk dengan lafal” ِوللَاهديبيرلامزابج  
(2) Mensucikan Allah SWT dari sifat-sifat negatif (Tanziihu An Shifatin Nuqshaan)
dengan menggunakan lafadz tasbih yang terdapat dalam 7 surah, yaitu:
a)  Surah Al-Isra dengan lafal
لٕل يدبعب ِزصا ْذلا هحبض
 maha  suci  Allah  yang  telah  memperjalankan  hambaNya  pada  suatu malam”.
b)  Surah Al-Ala dengan lafal




sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi.
c)  Surah Al-Hadid dengan lafal


َّلعلأا كبر مصا حبض



َضرلأاَ تاُمضلا ّفام لِل حبض


 semua  yang  ada  dilangit  dan  yang  ada  dibumi  bertasbih  pada  Allah
menyatakan kebesaran Allah.

d)  Surah Al-Hasyr dengan lafal
َضرلأا ّف  امَ تاُمضلا ّفام لِل حبض telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi.
e)  Surah Al-Shaff dengan lafal
َضرلأا ّف  امَ تاُمضلا ّف  ام لِل حبض telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi.
f)   Surah Al-Jum‟ah dengan lafal
َضرلأا ّف  امَ تاُمضلا ّف  ام لِل حبص telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi.
g)  Surah Al-Taghabun dengan lafal
ضرلأا ّف  امَ تاُمضلا ّف  ام لِل حبَض telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi.
2.   Pembukaan  dengan  huruf-huruf  yang  terputus-purus  (Istiftaahu  Bil  Huruufi  Al-
Muqaththa‟ati).



Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah dengan memakai 14 huruf dengan tanpa diulang, yakni: hamzah, ha‟, ro‟, sin, shod, tho‟, „ain, qaf, kaf, lam, mim, nun, ha, ya‟.
Pembukaan dengan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Quran
disusun dalam 14 rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
(1) Terdiri  atas satu  huruf,  terdapat  pada  3  tempat; Shad (surah  Shad), Qaf(surah
Qaf), dan Nun (surah Al-Qalam).
(2) Terdiri atas dua huruf, terdapat pada sembilan tempat; مح (Q.S. Al Mu‟min, Q.S.
As Sajdah, Q.S. Az Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S. Al
Ahqaf); ًط (Q.S. Thaha); شط (Q.S. An Naml); dan شٔ(Q.S. Yaasin).
(3) Terdiri atas tiga huruf, terdapat pada tiga belas tempat; ملا (Q.S. Al Baqoroh, Q.S.
Ali Imron, Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); زلا(Q.S. Yunus, Q.S. Hud, Q.S. Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); danمضط (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S. As Syuara).
(4) Terdiri atas empat huruf, terdapat pada dua tempat; yakni زملا (Q.S. Ar Ra‟du)
dan صملا (Q.S. Al Araf).
(5) Terdapat atas lima huruf, terdapat pada dua tempat; صعٍٕك (Q.S. Maryam) dan  مح قضع (Q.S. As Syura).
3.   Pembukaan dengan Nida/panggilan (Al-Istiftaahu Bin Nidaa).
a)  Nida untuk Nabi ٓبىلا أٍأ أ, yang terdapat dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq. لمزملا أٍأأ   dalam Q.S. al Muzammil dan   زثدملا أٍأأ   dalam Q.S. Al Mudatsir.
b)  Nida untuk kaum mukminin dengan lafadz اُىما هٔذلا أٍأأ terdapat dalam Q.S. Al
Maidah, Q.S. Al Mumtahanah dan Al Hujurat.
c)  Nida untuk umat manusia ساىلا  أٍأأ terdapat dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al
Hajj.



4.   Pembukaan dengan Jumlah Khabariyah (Al-Istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati). a.      Jumlah khabariyah dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
1)  Jumlah Ismiyyah, terdapat 11 surat, yaitu:
a)         Surah At-Taubah dengan lafal هللاىمةءاربِهلىطزو
b)         Surah An-Nur dengan lafal ” اهنضسفواهنلصهاةزىط  
c)         Surah Az-Zumar dengan lafal ” ِمينحلاصيصعلاهللاىمبخنللُيزنج  
d)         Surah Muhammad dengan lafal ” ِهلللُيبظيعاودصواوسفنىيرلا  

b.         Jumlah Fi‟liyyah, terdapat dalam 12 surat, yaitu :
1)  Surah Al-Anfal dengan lafal ” ِىافهلأاىعنهىلئظي  
2)  Surah An-Nahl dengan lafal ” ِهىلجعخظحلُفهللاسمؤىجأ  
3)  Surah Al-Anbiya dengan lafal ” ِمهباظحساىللبرتقإ  
4)  Surah Al-Mu‟minun dengan lafal ” ِنىىمؤلَاحلفادق  
5)  Surah Al-Qamar dengan lafal ” ِسمقلاقشواوتعاظلاخبرتقإ  
6)  Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” ِولداجخىخللَىقهللاعمطدق  
7)  Surah Al-Maarij dengan lafal ” ِعقاىبارعبلئآظلؤط  
8)  Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” ِتمايقلامىيبمظقألَ  
9)  Surah Al-Balad dengan lafal ” ِدلِبلارهبمظقألَ  
10) Surah Abas dengan lafal ” ىلىجىظبع  
11) Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” ِنينفىمىيلسشلَاىبخنللُهؤىماوسفنىيرلاىنيلَ  
12) Surah At-Takatsur dengan lafal   ِسثاهخـلامنهلا  
 Pembukaan dengan sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a.       Sumpah dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
1)  Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” افصخفصلاو  
2)  Surah An-Najm dengan lafal ” ِيىهاذئمجىلاو  
3)  Surah Al-Mursalaat dengan lafal   اقسعخلطسلَاو  
4)  Surah An-Nazi‟at dengan lafal اقسغخعزنلاو  
5)  Surah Al-Buruj dengan lafal ” ِجوربلاجاذءامظلاو  
6)  Surah Ath-Thariq dengan lafal ” ِقزاطلاوءامظلاو  
7)  Surah Al-Fajr dengan lafal ” ِسشعلايلِوسجفلاو  
8)  Surah Asy-Syams dengan lafal ” اهحضىظمشلاو  
b.      Sumpah dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:


1)
Surah Adz-Dzariyat dengan lafal   اوزرخيزارلاو  
2)
Surah Ath-Thur dengan lafal ” ِزصطظمبخلوزىطلاو  
3)
Surah At-Tin dengan lafal ” ِنىخيصلاىىيخلاو  
4)
Surah Al-Adiyat dengan lafal ” احبضخيدعلاو  
c.

Sumpah dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
1)  Surah Al-Lail dengan lafal ” ى   شغياذلِيلاو  


2)  Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” ىحضلاو  
3)  Surah Al-Ashr dengan lafal ” ِسصعلاو  
6.   Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Quran ada 2
macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
a.       Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
1)  Surah At-Takwir dengan lafal ” ِثزىنظمشلاذإ  
2)  Surah Al-Infithar dengan lafal ” ِثسطفءآمشلاذإ  
3)  Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” ِذقشواءآمظلاذإ  
b.      Syarat yang masuk pada jumlah fi‟liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
1)  Surah Al-Waqi‟ah dengan lafal ” ِتعقاىلاخعقواذإ  
2)  Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” ِنسقفىلَامءاجاذإ  
3)  Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” اهلاصلصضزلأاخلصلشاذإ  
4)  Surah An-Nashr dengan lafal ” ِحخفلاىهللاسصهءاجاذإ  
7.   Pembukaan dengan fi‟il amar (Al-Istiftaahu Bil Amri).
Ada 6 fi‟il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Quran,  yang terdiri dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a.   Dengan fi‟il  Amar ِأسقإ     yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-
Alaq.
b.   Dengan fi‟il amar ِلق, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
1)  Surah Al-Jinn dengan lafal ” ًِجلاىمسفىعمخطاهنؤيلئيحولِق  
2)  Surah Al-Kafirun dengan lafalِنوسفنلااهيأآيلق  
3)  Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” ِدحؤهللاىهلق  
4)  Surah Al-Falaq dengan lafal ” ِقلفلابسبذىعلِق  
5)  Surah An-Nas dengan lafal ” ِضاىلابسبذىعلِق  
8.   Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a.   Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
1)  Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
 زٌدلا هم هٕح ناضولإا ّلع ّتأ لٌ
bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
2)  Surah An-Naba‟, dengan lafal:
نُلءآضتٔ مع.  مٕظعلاإبىلاىع
tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar.
3)  Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:


 ّصُم ثٔدح كتأ لٌ
sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan.
4)  Surah Al-Maun, dengan lafal:
 هٔدلاب بذكٔ ْذلا تٔءرأ
tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama.
b.   Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya:
1)  Surah al-Insyirah dengan lafal ” ِكزدصنلحسشيلَأ  
2)  Surah Al-Fiil dengan lafal ” ِليفلابحصؤبنبسلعففيلرتلَأ  
9.   Pembukaan dengan do‟a (Al-Istiftaahu Bid Duaai).
a.   Doa atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Duaaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
1)  Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:




kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.
2)  Surah Al-Humazah, dengan lafal:


kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela


b.   Doa atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Duaaul Fi‟liyu) membuka satu surah saja yaitu surah Al-Lahab    ِبجىبهلىبأاديدــبج  
10. Pembukaan dengan alasan (Al-Istiftaahu Bit-Talili).
Hanya terdapat dalam surah Al-Quraisy, dengan lafal:
 شٔزق فلٔلإ
karena kebiasaan orang-orang Quraisy


C.  KEDUDUKAN FAWATIH AS SUWAR

Fawatihus Suwar Al-Qur‟an memiliki banyak keistimewaan dari segi  makna dan kebahasaan. Fawatihus suwar merupakan salah satu realitas keistimewaan misterius yang terdapat di   dalam                Al_Quran. Pemaparan   tentang   fawatihus   Suwar,      khususnya menyangkut  Al-Huruf  Al  Muqotta‟ah, tidak  banyak  bahkan  hampir  tidak  ada  yang berhasil mengungkapkan latar belakang ataupun keterangan yang valid yang secara historis bisa membuktikan hubungan-hubungan fawatihus suwar. Dari segi makna, memang banyak sekali penafsiran-penafsiran spekulatif terhadap huruf-huruf itu. Dikatakan spekulatif, karena penafsiran-penafsiran mengenai hal itu tidak didahului pengungkapan konteks historisnya. Lain halnya dengan Fawatihus Suwar dalam bentuk lain misalnya Al Qosam (sumpah), An Nida (seruan), Al Amr (perintah), Al Istifham (pertanyaan) dan lain-lain. Urgensi  terhadap fawatihus suwar tidak terlepas dari konteks penafsiran      Al-Qur‟an.    Penggalian-penggalian   makna yang        terlebih dahulu  akan memberikan nuansa tersendiri, baik  yang didasarkan pada data historis  yang konkrit


ataupun penafsiran yang menduga-duga. Lebih dari itu tentu saja kita tetap meyakini eksistensi Al-Quran, kebesarannya, keagungannya, dan juga rahasia kemu‟jizatannya. Adapun beberapa manfaat fawatihus suwar:

1. Sebagai Tanbih (peringatan) dan dapat memberikan perhatian baik bagi nabi,maupun umatnya dan dapat menjadi pedoman bagi kehidupan ini.
2. Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam fawatih as-suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia-rahasia Allah yang kita tidak dapat mengetahuinya,
3. Sebagai motivasi untuk selalu mancari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah
SWT.

Untuk menghilangkan keraguan terhadap al-Qur,an terutama bagi kaum muslimin yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh perkataan musuh - musuh islam yang mengatakan bahwa al-quran itu adalah buatan Muhammad. dengan mengkaji Fawatih al-Suwar kita akan merasakan terhadap keindahan bahasa al-Quran itu sendiri bahwa al-Quran itu datang dari Allah SWT


D.  PENDAPAT PARA ULAMA MENGENAI FAWATIH AS SUWAR


1. Mufasir dari Kalangan Tasawuf
Ulama  tasawuf  berpendapat  bahwa  fawatihus   Suwar  adalah  huruf-huruf   yang tepotong-potong  yang  masing-masing diambil  darinama Allah,  atau  yang  tiap-tiap hurufnya merupakan penggantian darisuatu kalimat yang berhubungan denganyang sesudahnya atau hurufitu menunjukkan kepada maksud yang dikandung oleh surah yang surah itu dimulai dengan huruf-huruf yang terpotong-potong itu.



2. Mufasir Orientalis
Pendapat yang palinng jauh menyimpang dari kebenaran adalah dari seorangorientalis yang bernama Noldeke dari Jerman, yang kemudian dikoreksi, bahwa awalan surat itu tidak lain adalah huruf depan dan huruf belakang dari nama-namapara sahabat Nabi. Misalnya: Huruf Sin adalah dari  nama Saad Bin Abi Waqosh,Mim adalah huruf depan dari nama Al-Mughiroah, huruf nun adalah dari namaUsman Bin Affan.



3. Al-Khuwaibi
Al-Khuwaibi  mengatakan bahwa kalimat-kalimat  itu  merupakan  tasbih  bagi  Nabi. Mungkin ada suatu waktu Nabi berada dalam keadaan sibuk dan lain sebagainya.


4. Rasyid Ridha As-sayyid
Rasyid Ridha tidak membenarkan al-quwaibi diatas, karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat sesuai dengan ar-Razi bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik  mekkah  da




5. Mufasir Dari Kalangan Syiah
Kelompok syiah berpendapat bahwa jika huruf-huruf awalah itu dikumpulkan setelah dihapus ulangan-ulangannya maka akan berarti : Jalan Ali adalah kebenaran yang kita pegang teguh. Perwakilan itu kemudian dijawab oleh kelompok Ahlus Sunnnah, dan jawabannya berdasarkan pengertian yang mereka peroleh  dari  huruf-huruf  awalan  itu  yang juga  dihapus  di  ulangan-ulangannya dengan mengatakan Benarlah jalanmu bersama kaum Ahlus Sunnah.Dari pendapat para ahli tentang Fawatihus Suwar, dapat dilihat bahwa pentakwilan sebuah ayat sangat banyak macamnya. Hal ini boleh jadi didasari oleh pendidikan dan  ilmu-ilmu  yang  dimilikinya  serta  kecenderungan  mereka  mengkaji  Al- Quran secara lebih luas.

     E.     Manfaat Mempelajari Fawatihus Al-Suwar
    Banyak sekali manfaat urgensi yang kita dapat dalam mengkaji FawatihAl-Suwar.      Adapun. Sebagian dari manfaatnya sebagai berikut:
Sebagai Tanbih (peringatan) dan dapat memberikan perhatian baik bagi nabi, maupun umatnya dan dapat menjadi pedoman bagi kehidupan ini.Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam Fawatih Al-Suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia-rahasia Allah yang kita tidak dapat mengetahuinya. Sebagai motivasi untuk selalu mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara beriman dan beramal shaleh dan menambah keyakinan kita bahwa Al-Qur’an itu adalah benar-benar kalam Allah SWT.Untuk menghilangkan keraguan terhadap Al-Qur’an terutama bagi kaum muslimin yang masih lemah imannya karena sangat mudah terpengaruh oleh perkataan musuh-musuh islam yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah buatan Muhammad Saw. Dengan mengkaji Fawatih Al-Suwar kita akan merasakan terhadap keindahan bahasa Al-Qur’an itu sendiri bahwa Al-Qur’an itu datang dari Allah SW


BAB III
 PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Dari segi makna fawatih al-suwar berarti pembuka-pembuka surah karena posisinya yang mengawali  perjalanaan  teks-teks  setiap  surah.  Macam-macam  Fawatihus  Suwar  yaitu Istiftah bi al-Huruf al-Muqatta'ah, Istiftah bi al-Nida', Istiftah bi al-Jumal al-Khabariyyah, Istiftah bi al-Qasam, Istiftah bi al-Syart, Istiftah bi al-Amr, Istiftah bi al-Istifham, Istiftah bi al-Du'a', Istiftah bi al-Ta'lil. Fawatihus SuwarAl-Quran memiliki banyak keistimewaan dari segi makna dan kebahasaan. Fawatihus suwar merupakan salah satu realitas keistimewaan misterius yang terdapat di dalam Al-Quran. Di tiap-tiap kata ada rahasianya, rahasia dalam Al-Qu‟anadalah permulaan-permulaan surat. Pendapat atau penafsiran para mufasir tentang Fawaithus   Suwar juga                       berbeda-beda   seperti    yg   telah   dijelaskan    pada   Pembahasan sebelumnya.


B.   PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga menambah wawasan kita mengenai Fawatih as-Suwar. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritikdan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna penulisan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Acep.2011.Ulumul Quran. Bandung: PT.RemajaRosdakarya.

Nor Ichwan, Mohammad. Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran. Semarang: Rasail.

No comments:

Post a Comment