1

loading...

Wednesday, December 12, 2018

MAKALAH KALIMAT DAN INTONASI KALIMAT


MAKALAH KALIMAT DAN INTONASI KALIMAT

BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Latar belakang pembuatan makalah tentang kalimat adalah selain untuk memenuhi tugas
Bahasa Indonesia juga untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai kalimat, yang bersangkutan dengan pengertiannya, jenis-jenis kalimat dan lain sebagainya.
            Dengan perkataan lain,semua kalimat yang kita gnakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja, Sesuai dengan kebutuhan masing-masing, kalimt dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembanganya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa pengertian kalimat ?
2.      Apa saja jenis-jenis kalimat ?
3.      Apa yang dimaksud dengan intonasi kalimat ?






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat paling kurang mengandung subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut,disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Susilo (1990:2) mengemukakan lima ciri kalimat bahasa Indonesia kelima ciri tesebut ialah: bermakna, bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku.
Contoh kalimat:
di tempat itu dijadidkan tempat pertemuan bagi pihak yang bertikai di Poso.
Kalimat ini bukanlah kalimat baku meskipun memiliki kelima ciri kalimat diatas. Hal itu karena tidak terlihat unsur subjek di dalam kalimat tersebut. Ciri kalimat baku menurut Susilo (1990:4), yaitu: gramatikal, masuk akal, bebas dari unsur mubazir, bebas dari kontaminasi, bebas dari interfensi, sesuai dengan ejaan yang berlaku dan sesuai dengan lafal bahasa Indonesia.

B.     Jenis-jenis Kalimat

1.      Kalimat berdasarkan pengucapan
a.       Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kalimat yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga) dengan lngsung menirukan, mengutip atau mengulang kembali  ujaran dari sumber tersebut. Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan Intonasi dari bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
·         
b.      Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua, berkata tugas(bahwa,agar,sebab,untuk,supaya,tentang,dsb),Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat

2.      Kalimat berdasarkan jumlah frasa (struktur gramatikalnya)
a.       Kalimat tunggal, ialah kalimat yang hanya memiliki satu pola (klausa), yang terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang paling sederhana. Kalimat tunggal yang sederhana ini dapat ditelusuri berdasarkan pola-pola pembentukannya.
Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut :

KB + KK (kata benda + kata kerja)
Contoh:
Ibu  memasak
S          P

KB + KS (kata benda + kata sifat)
Contoh:
Anak itu sangat rajin.
S                  P

KB + KBil (kata benda + kata bilangan)
Contoh:
Apel itu ada dua buah.
S             P
Kalimat tunggal terdiri dari 2 jenis, yaitu:
-          Kalimat Nominal yaitu jenis kalimat yang pola predikatnya menggunakan kata benda.
Contoh: Adik perempuan saya ada dua orang.
-          Kalimat Verbal yaitu jenis kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya.
Contoh: Saya sedang mandi.
Dua jenis kalimat tunggal diatas dapat dikembangkan dengan menambahkan kata pada tiap unsur-unsurnya. Dengan adanya penambahan tiap unsur-unsur itu, unsur utama masih dapat dengan mudah dikenali. Perluasan kalimat tunggal itu terdiri atas:
1.      Keterangan tempat
 misalnya: disini, lewat jalan itu, di daerah ini.
 Contoh: Rumahnya ada di daerah ini.
2.      Keterangan waktu
            misalnya: setiap hari, pukul, tahun ini, tahun depan, kemaren, lusa.
 Contoh: Aktifitasnya dimulai pukul 08.30 pagi.
3.      Keterangan alat
misalnya: dengan baju, dengan sepatu, dengan motor.
Contohnya: Dia pergi dengan sepeda motor.
4.      Keterangan cara
 misalnya: dengan hati-hati, secepat mungkin.
Contoh: Prakarya itu dibuat dengan hati-hati.
5.      Keterangan modalitas
 misalnya: harus, mungkin, barangkali.
            Contoh: Saya harus giat berlatih.
6.      Keterangan aspek
            misalnya: akan, sedang, sudah, dan telah.
Contoh: Dia sudah menyelesaikannya.
7.      Keterangan tujuan
            misalnya: untuk dirinya, untuk semua orang,
Contoh: Orang itu membuat dirinya terlihat menawan.
8.      Keterangan sebab
 misalnya: karena rajin, karena panic.
            Contoh: Dia lulus ujian karena rajin belajar.
9.      Keterangan tujuan (ket. yang sifatnya menggantikan)
            contoh: penerima medali emas, taufik Hidayat.
10.  Perluasan kalimat yang menjadi frasa
 contoh: orang itu menerima predikat guru teladan.

b.      Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat dasar. Struktur kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik secara kordinasi maupun subordinasi. Ada berbagai macam kalimat majemuk yaitu :
1.      Kalimat majemuk koordinatif(kalimat majemuk setara)
Adalah kalimat majemuk yang klausa-klausa nya memiliki status yang sama,yang setara,atau yang sederajat.klausa-klausa dalam kalimat majemuk koordinatif secara eksplisit dihubungkan dengan konjungsi koordinatif,seperti dan, atau, tetapi, dan lalu.
Contoh :          nenek melirik, kakek tersenyum, dan adik-adik tertawa.
                        Dia membuka pintu,lalu menyilahkan kami masuk.
2.      Kalimat majemuk subornatif(kalimat majemuk bertingkat)
Adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausa nya tidak setara atau sederajat. Klausa yang satu merupakan klausa atasan,dan klausa yang lain merupakan klausa bawahan.kedua klausa itu biasanya dihubungkan dengan konjungsi subordinatif,seperti kalau, ketika, meskipun, dan karena.
Contoh :          kalau nenek pergi kakek pun akan pergi.
                        Karena hujan deras dan sekolah banjir, sekolah diliburkan.
3.      Kalimat majemuk kompleks
Adalah kalimat campuran antara kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subornatif.
Contoh :          bibik membaca novel karena paman tidak ada dirumah dan tidak ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
c. Kalimat Mayor dan Minor
1.      Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti). Kalimat mayor klausanya minimal harus terdiri atas subjek dan predikat.
       misalnya :
- Saya mengantuk.
- Presiden berkunjung ke Australia.
- Susilo pergi
2.      Kalimat minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti). Kalimat minor hanya dibentuk oleh subjek atau predika atau objek bahkan keterangan saja. Meskipun hanya dibentuk dengan satu kata, kalimat minor dapat dipaham pesannya karena sudah diketahui konteksnya (kalimat,situasi,topic yang dibicarakan). Kalimat dapat berupa kalimat jawaban-jawaban singkat,seruan, pertanyaan, salam, dan sapaan.
Contoh :
- pergi!
- mana?
- hai!
-diam!

d.  kalimat bebas dan terikat
1)      Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap,atau dapat memulai sebuah paragraph atau wacana tanpa bantuan kalimat atau konteks lain yang menjelaskannya.
2)      Kalimat terikat adalah kaliamat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap,atau menjadi pembuka paragraph atau wacana tanpa bantuan konteks.
Contoh dari kalimat bebas dan terikat yaitu :
(a)Sekarang diriau amat sukar mencari terubuk. (b)Jangankan ikannya,telornya pun sukar di peroleh. (c)Kalau pun bisa diperoleh,harga melambung selangit.
(d)Mangkanya,ada kecemasan masyarakat nelayan disana bahwa terubuk yang spesifik itu akan punah.
Jadi,pada kalimat (a) pada teks diatas merupakat contoh kalimat bebas,tanpa harus diikuti kalimat (b),(c),(d), kalimat tersebut sudah dapat menjadi ujaran lengkap yang bisa dipahami.
Sedangkan kalimat (b,c,d) pada teks itu adalah contoh kalimat terikat.



C.     Intonasi kalimat

Dalam bahasa Indonesia tampaknya intonasi ini berupa( tekanan, nada, lafal, dan tempo).
·         Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Contoh :            ijin = izin
Pitnah = fitnah
Rejeki = rezeki
·         Tekanan/nada adalah tinggi rendahnya pengucapan suatu kata.
Contoh: saya membaca buku bahasa Indonesia, pada kata “saya” mrngandung pengertian bahwa pelaku yang membaca buku adalah saya,bukan yang lainnya.

·         Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat.intonasi berfungsi sebagai pembentu makna kalimat.
Contoh:- apa maksudya ? -Kita harus rajin belajar.
-Tutup pintunya ! -“Besok pagi tugas ini hars selesai”, kata kakak.

·         Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi kedalam 3 jenis: jeda panjang(.) titik, jeda sedang (,) koma, jeda pendek (-) spasi. Contoh :
1.      Kata ayah. Ibu cantik.
2.      Kata ayah, ibu cantik.
3.      Kata ayah ibu cantik.

  


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Sebuah kalimat paling kurang mengandung subjek dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut,disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).


DAFTAR PUSTAKA


Abdul chaer.2014.linguistik umum,Jakarta Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment