MAKALAH KONSEP DASAR IPA MI/SD ASAM, BASA DAN GARAM
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat
dipahami dan diteliti dalam larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua
macam zat atau lebih. Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.Didalam larutan elektrolit terkandung suatu zat(asam dan basa) yang
merupakan penghasil dan pendukung suatu larutan.
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa,
larutan dikelompokan dalm tiga golongan,
yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memiliki
sifat-sifat yang berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat suatu larutan.
Dalam kehidupan sehari-hari, senyawa asam dan basa dapat dengan mudah kita
temukan. Mulai dari makanan, minuman dan beberapa produk rumah tangga yang
mengandung basa. Contohnya sabun, deterjen, dan pembersih peralatn rumah
tangga.
B.
Rumusan
masalah
Adapun
rumusan masalah yang mendasari tulisan makalah ini adalah :
1. Apa
Pengertian Asam?
2. Apa Pengertian Basa?
3. Apa
Pengertian Garam?
4. Bagaimana
Kekuatan Asam, Basa dan Garam?
5. Apa
Pembedaan Asam dan Basa?
6. Bagaimana
Asam dan basa didalam kehidupan?
C.
Tujuan
masalah
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Asam
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Basa
3. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Garam
4. Untuk
mengetahui kekuatan asam, basa dan garam
5. Untuk
menentukan perbedaan asam dan basa
6. Untuk
mengetahui asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Asam
Asam itu berasal dari bahasa latin, yaitu denfan kta
acidus yang artinya masam. Asam menurut Arhenius adalah senyawa yang
menghasilkan ion hidrogen ketika larut
dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh sedikit banyaknya ion hidrogen
yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat
asamnya.
Istilah “asam” merupakan terjemahan dari istilah
yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid(bahasa ingris), zuur(bahasa belanda),atau
saure(bahasa jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam.
Menurut Lavoisier (1777) menyatakan bahwa semua asam
selalu mengandung suatu unsur dasar yaitu oksigen(nama oksigen diajukan oleh
Lavoisier, diambil dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk asam”).
Menurut Davy(1810)menunjukan bahwa asam muriatat
(asam hidroklorida) hanya mengandung hidrogen dak klor, tidak mengandung
oksigen dan dengan itu menetapkan bahwa hidrogenlah dan bukan oksigen yang
menjadi unsur dasar didalam asam.
1.
Sifat
Asam
Suatu zat dapat dikatakan apabila zat tersebut
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Dalam
larutan akan terjadi sebuah reaksi ionisasi melepas ion H+
b. Pada
asam kuat ionisasi, terjadi sempurna, sedngkan pada asam lemah, hanya sebagian.
c. Korosif,
yakni bisa merusak logam.
d. Bisa
membuat warna merah pada kertas lakmus.
e. Biasanya
mempunyai rumus molekul yang diawali dengan H (hidrogen).
2.
Pengelompokan
Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi
dua kelompok, yaitu:
a. Asam
kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dam larutannya).
b. Asam
lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya
(hanya terionisasi sebagian).
3.
Contoh
Asam
a. Asam
asetat, terdapat pada larutan cuka.
b. Asam
askorbat, teradapat pada jeruk, tomat, sayuran.
c. Asam
sitrat, terdapat pada jeruk.
d. Asam
borat, terdapat pada larutan pencuci mata.
e. Asam
karbonat, terdapat pada minuman berkarbonasi.
f. Asam
klorida, terdapat pada asam lambung, obat tetes mata.
g. Asam
nitrat, terdapat pada pupuk, asam peleak(TNT).
h. Asam
fosfat, terdapat pada deterjen,pupuk.
i. Asam sulfat, terdapat pada baterai
mobil,pupuk.
j. Asam
tatrat, terdapat pada anggur.
k. Asam
malat, terdaoat pada apel.
l. Asam
formiat, terdapat pada sengatan lebah.
m. Asam
laktat, terdapat pada keju.
n. Asam
benzoat, terdapat pada bahan pengawet makanan.[1]
Contoh
Reaksi Ionisasinya:
HNO3 = H+ +NO3
HCI+
H2O = H3O+ +CI
B.
Pengertian
Basa
Basa kalau menurut Arrhenius ialah senyawa yang
terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin
banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya.
Basa juga dapat menetralisasikan asam(H+) dan menghasilkan air (H20).
1.
Sifat-sifat
Basa
a. Pahit
dan licin dikulit
b. Mempunyai
pH lebih dari 7
c. Mengubah
warna lakmus merah menjadi biru
d. Dapat
menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e. Dapat
menetralkan sifat asam bersifat kausatik atau merusak kulit.
2.
Pengelompokan
Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat
terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Basa
kuat, adalah basa yang bisa menhasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat
biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya: kayak Natrium hidroksida,
kalium hidroksida.
b. Basa
lemah, adalah basa yang bisa menhasilkan ion OH dalam jumlah kecil. Contohnya:
kayak ammonia.
3.
Contoh
Basa
a. Aluminium
hidroksida, terdapat pada sebuah deodoran, antasid.
b. Kalsium
hidroksida, terdapat pada sebuah mortar dan plester.
c. Magnesium
hidroksida, terdapat pada sebuah obat urus-urus, antasid.
d. Natrium
hidroksida, terdapat pada sebuah bahan sabun mandi.
Contoh
reaksi ionisasinya:
NaOH
e =
Na+ +OH-
Ca(OH)2e = Ca2+
+2OH-
Ba(OH)2e = Ba2+
+2OH-
Al(OH)3e = Al3+
+3OH-
KOHe = K+ +OH-
Sr(OH)2e + Sr2+
+2OH-
C.
Pengertian
Garam
Garam dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik
yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga akan
membentuk senyawa netral( tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil sebuah
reaksi asam dan basa.
Zat-zat kimia dari Garam
Menjelang pertengahan kedua abad ke 18, beberapa
industri penting diEropa dan Amerika utara menghadapi krisis pasokan bahan
baku. Industri kaca bergantung pada soda abu(natrium karbonat, Na2CO3)atau
potas (kalium karbonat, K2CO3)sebagai fluks untuk menurunkan kekentalan lelehan
kaca. Sebagaimana tersirat dari nama dagangnya, kedua karbonat itu diturunkan
dari penelitian (learcing) abu:soda abu dari abu tumbuhan laut, dan potas dari
abu pohon dan semak hutan. Menjelang tahun 1750, kebutuhan akan kaca melapaui
pasokan dari sumber tradisional, yang mutunya juga selalu berubah-ubah.
Pembuatan sabun juga menghadapi masalah
pasokan, sebab mereka memerlukan senyawa basa yang murah untuk direaksikan
dengan minyak nabati dan lemak hewan. Suatu senyawa basa, yaitu kapur, mudah
diperoleh. Kapur ini diproduksi melalui penguraian batu gamping,yang melimpah
didunia. Pada suhu tinggi:
Pada abad ke 18, pembakaran kapur merupakan struktur industri
terbesar di Eropa. Kapur tohor(CaO) dapat dimatikan denagn menambahkan air dan
menghasilkan hidroksida yang sedikit larut.
Dalam bentuk ini, Ca(OH)2 berfungsi dengan
baik untuk menetralkan asam tetapi tidak berguna dalam industri sabun sebab
garam kalsium yang terbentuk dari reaksinya dengan minyak bersifat tidak larut
dalam air. Sabun haruslah bersifat larut-air.
Pada tahun 1775, Akademi Ilmu Pengetahuan
Perancis menawarkan hadiah bagi penemu suatu proses yang baik untuk membuat
natrium karbonat dari natrium klorida. Fisikiawan dan kimiawan amatir, Nicolas
Leblan,memeahkan pesoalan tersebut seama 15 tahun berikutnya, meskipun ia tidak
menerima penghargaan sepenuhnya atas penemuannya ini semasa hidupnya.
1.
Sifat-sifat
Garam
a. Jika
terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka garam akan mempunyai sifat asam.
Dan sebaliknya, apabila terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, maka garam
akan mempunyai sifat basa.
b. Bila
terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka garam akan mempunyai sifat netra,
misalnya garam dapur(NaCi).
c. Memiliki
pH 7
2.
Contoh
garam
a. Natrium
klorida, garam dapur
b. Natrium,
baking soda
c. Bikarbonat,
kalsit
d. Kalsium,
saltpeter
e. Karbonat,
potash
f. Kalsium
nitrat, TSP
g. Kalsium
karbonat natrium pospat amonium klorida, salmiak
Contoh
Reaksi Ionisasinya
2Cu
(s) +2HCI = 2CuCI H2
NaCI = Na+
+ CI-
Fe2(SO4)3 = 2Fe3+ +
3SO3-4
D.
Kekuatan
Asam, Basa, dan Garam
Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan
bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion
H+ makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil,
sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari denmark bernama
Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsetrasi ion H+. [2]
E.
Pembedaan
Asan dan Basa
Asam dan Basa dapat dibedakan dari Rasa dan
Sentuhan.Asam mempunyai rasa masam.
Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa
jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan, dan
beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu.
Sebaiknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa
sebaiknya jangan digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa
asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara
yang aman untuk menguji basa, meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan
sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi
dengan protein didalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian.
Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang
sama halnya dengan proses pembersihan dari produk pembersih saluran.
F.
Asam
dan Basa dalam kehidupan
Beberapa
Asam dan Basa yang dikenal :
Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat
macam asam yang paling penting dalam industri adalah Asam Sulfat, Asam Fosfat,
Asam Nitrat, Asam Klorida.
a. Asam
Sulfat merupakan cairan kental menyerupai oli. Umunya asam sulfat digunakan
dalam pembuatan pupuk, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna dan untuk pembuatan
asam lainnya.
b. Asam
Fosfat digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun sangat disayangkan
bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran didanau-danau dan aliran
sungai.
c. Asam
Nitrat banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat
pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada
kulit manusia.
d. Asam
Klorida adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCI dan
ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh
manusia.
Dalam
keadaan murni, pada umumnya basa serupa kristal padat. Beberap produk rumah
tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa
yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida,Ca(OH)2 yang umumnya
disebut soda kaustik suatu basa yang serupa tepung kristal putih yang mudah larut
dalam air.
7
G.
PH
Kelarutan Asam dan Basa
Ø Ungu
tua pH 14
Ø Ungu
kurang tua pH 13
Ø Ungu
muda pH 12
Ø Ungu
lebih muda pH 11
Ø Ungu
sangat muda pH 10
Ø Indigo pH 9
Ø Biru pH 8
Ø Hijau pH 7
Ø Kuning pH 6
Ø Jingga pH 5
Ø Merah
sangat muda pH 4
Ø Merah
lebih muda pH 3
Ø Merah pH 2
Ø Merah
agak tua pH 1
Dalam air murni harga (H+) sama dengan (OH-) yaitu
10 min 7, harga pH asam dan basa mulai dari 1sampai 14. Untuk menyederhanakan
penulisan seorang ahli kimia Denmark, S.P.L Sorensen (1868 – 1939) pada tahun
1909 mengunakan skala untuk menyatakan konsentrasi H+ suatu larutan. Skala
tersebut diberi nama skala pH. Nilai pH sama dengan negatif Logaritma
konsentrasi Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCI dan NH3 dapat dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa.
HCI(g)+NH3(g) =
NH4CI(s) simbol(g) dan(s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen
kholorida mendonorkan proton pada amonia dan berperan sebagai asam. Menurut
teori bronsted dan Lowry, zat dapatberperan baik sebagai asam maupun basa. Bila
zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan
lawannya sebagai basa. Sebaliknya, bila suatu zat lebih mudah menerima proton,
zat ini akan berperan sebagai basa. Dalam suatu hal larutan asam dalam air, air
berperan sebagai basa.
HCI+H2O =CI-+H3O+
asam 1+ basa2 += basa konjugat 1+ asam
konjugat 2 basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang terbentuk ketika
satu proton pindah dari asam tersebut. Asam konjugat dari suatu basa adalah
spesi yang terbentuk ketika satu proton ditambahkan ke basa tersebut.[3]
Dalam reaksi
diatas, perbedaan antara HCI dan CI- adalah sebuah proton, dan perubahan
antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan
konjurat, dan pasangan HCI dan CI- juga disebut sebagai pasangan asam-basa
konjurat.
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa –senyawa
asam basa dapat diindentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator.
Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi
asam dan basa. Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator
asam dan basa dan indikator alami.Indikator untuk menunjukan Asam dan Basa
adalah sebagai berikut ini :
Nama indikator Asam Basa
Lakmus
merah = merah biru
Lakmus
biru = merah biru
Fenolftalein = tidak berwarna merah
Fenol
merah = kuning merah
Metil
merah = merah kuning
Metil
kuning = merah kuning
Metil
jingga = merah jingga
kuning
Asam kuat atau asam basa :asam atau basa yang dalam air
besar atau seluruh molekunya terurai menjadi ion-ion. Senyawa asam basa dapat
diidentifikasi mengunakan kertas lakmus dengan cara mengamati peerubhan warna
kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua macam kertas lakmus yaitu
kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Ketka
dicelupkan daam larutan asam dan larutan basa, kertas lakmus merah dan lakmus
biru akan menghasilkan perubahan wrna yang berbeda. Larutan yang bersifat asam
adalah air jeruk dan larutan cuka, sedangkan air sabun dan larutan soda kue.
Kertas lakmusmerah yang dicelupkan dalam larutan asam tidak akan berubah warna,
jika kertas tersebut dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
Sebaliknya,
jika kertas lakmus biru dicelupkan asam, lakmus akan berubah menjadi merah.
Adapun jika dicelupkan kelarutan basa, warnanya tetap biru.
Selain
kertas lakmus , kita juga dapat menggunakan indikator asam- basa untuk
membedakan asam dan basa. Indikator asam basa menggunakan indikator alami.
Indikator tersebut dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga dan buah- buahan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah 7
sedangkan basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas 7 dan senyawa
yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Pada umunya basa
adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama senyawa basa
sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida. Basa dapat
diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dan
dengan indikator alami. Seperti halnya asam, basa juga terbagi dua macam yaitu
basa kuat dan basa lemah. Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat
mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam basa, sedangkan basalemah
adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam
larutan.
B.
Saran
Karena asam dan basa
sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih
mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk
diri kita.
Bagi para pembaca
diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik melalui
buku-buku referensi kimia maupun lewat situs-situs web dan lebih baiknya lagi
apabila dapat dilakukan percobaan agar lebih memahami tentang asam basa karena
kegunaannya kita sehingga peru dipelajari dan dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Oktoby.
1999. Kimia modern. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.
Petrucci,Ralph. Kimia
dasar prinsip dan terapan modern. Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama.
Utami,Budi. Kimia. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
[1] Oktoby, kimia modern, Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama,1999,hal 11.
[2] Ralph H.Petrucci,Kimia dasar prinsip dan terapan modern,
Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama,1985,hlm 88.
[3] Budi utami,Kimia,Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional,2009,hlm 22.
No comments:
Post a Comment