MAKALAH PERBADINGAN PENDIDIKAN DI CHINA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara
mengenai dunia pendidikan dan problematika yang ada didalamnya memang tak akan
ada habisnya. Permasalahan dalam dunia pendidikan memang beragam seperti
rendahnya kualitas sarana fisik misalnya banyak gedung sekolah yang rusak,
rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi
siswa, kurangnya pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan
kebutuhan, mahalnya biaya pendidikan dan lain sebagainya. Setiap pendidikan itu
mempunyai konsep, metode masing-masing yang mempunyai keunggulan dan kelemahan
tersendiri. Konsep-konsep tersebut dirumuskan berdasarkan situasi dan kondisi
yang ada dalam suatu wilayah menyesuaikan dengan kebutuhan zaman yang terus
berkembang. Dalam setiap negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda
sesuai dengan tujuan dari negara itu. sistem pendidikan dalam masing-masing
negara mempunyai ciri khas tersendiri yang menunjukan karakter, aspirasi dan
ide-ide dari negara tersebut. Karena keunikan sistem pendidikan dari
masing-masing negara itu, menjadi hal yang menarik jika kita bahas, peneliti
mencoba membandingkan dengan sistem pendidikan di Indonesia sebagai bahan acuan
yang mungkin bisa diambil sehingga kedepannya pendidikan di Indonesia semakin
maju dan tentunya dengan mengambil metode yang sesuai dengan kepribadian,
karakter dan tujuan nasional pendidikan di Indonesia.
Dalam
makalah ini, kami mencoba untuk mengulas secara singkat mengenai sistem
pendidikan di negara China. kenapa kami mengambil negara China sebagai contoh
karena China adalah negara yang unik dengan keanegakaragaman suku dan etnisnya
juga menurut catatan sejarah pernah menjadi salah satu negara yang menyandang
gelar terbaik didunia dalam pendidikannya. Berbagai keunikan negara Chna
tidak hanya terbentuk karena etnik budayanya, tapi juga karena berbagai
filosofi yang membuat kehidupan mereka selalu membuat iri banyak masyarkat di
dunia.
Meskipun
termasuk ke dalam negara dengan jumlah rakyat terbesar di dunia, tapi
kebanyakan keturunan China bisa bertahan selama bertahun-tahun di negara lain,
baik untuk berlibur atau berpariwisata, belajar, maupun untuk berdagang.
Satu di
antara beberapa hal yang membuat mereka bisa bertahan dan maju dalam bidang
ekonomi adalah kegigihan mereka dalam menjalankan bisnis tanpa ragu-ragu dan
tidak mengambil risiko yang besar. Mereka cenderung memilih mengambil laba yang
sedikit namun digandrungi banyak konsumen ketimbang laba yang banyak dan
berisiko untuk tidak dipadati konsumen. Ketidakserakahan inilah yang menjadi
kunci utama suksesnya perdagangan masyarakat China di berbagai negara.[1]
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang
permasalahan ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan di China?
2.
Bagaimana konsep pemikiran dan teori
pendidikan yang diterapkan dinegara China?
3.
Bagaimana perbandingan kurikulum pendidikan china dan indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan di China.
2.
Untuk mengetahui konsep pemikiran dan teori pendidikan di China.
3.
Untuk mengetahui pebandingan
kurikulum pendidikan china dan Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perbandingan
Pelaksanaan Pendidikan Di China
1.
Makna Pendidikan
Secara
etimologi pendidikan (paedagogi) berasal dari bahasa yunani, terdiri dari kata
“PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN” artinya membimbing, jadi paedagogi yaitu
bimbingan yang diberkan kepada anak.[2]
Secara
dedinitif pendidikan (Pedagogie) diartikan para ahli salah satu
dinataranya Langeved mengartikan pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam
usaha membimbingnya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari
dan dilaksanakan dengan sengaja anatara orang dewasa dengan anak yang belum
dewasa.[3]
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha untuk
membimbing anak menjadi dewasa dengan bimbingan berupa pengetahuan dan
keterampilan melalui proses belajar mengajar yang dapat dilakukan didalam kelas
atau luar kelas atau bisa diartikan melalui pendidikan formal maupun nonformal.
Sedangkan pendidikan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS memiliki
pengertian “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[4]
Berdasarkan
UU SISDIKNAS pendidikan bermakna lebih luas lagi, yaitu pendidikan berfungsi
untuk membentuk manusia yang insan kamilan, yaitu manusia yang tidak hanya
cerdas dan pandai tapi juga memilki kepribadian, akhlak yang baik, dan
keterampilan yang berguna bagi masyarakat yang tentunya semua itu didasari oleh
kemantapan beragama dan menjadikan agama sebagai pegangan.
Dengan
demikian pada intinya pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk
mengembangkan kecerdasan spritiual, emosional, dan psikomotorik
sehingga dapat mengembangakan potensi yang dimiliki, melalui bimbingan dan pengajaran
baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
2.
Perbandingan Pendidikan
Perbandingan pendidikan adalah ilmu
yang membahas masalah-masalah sistem pendidikan dan pengajaran yang ada dalam
suatu negara serta teori-teori pendidikan yang diterapkan dalam kehidupan
masyarakatnya sebagai landasan sistem pendidikan.
Menurut para ahli perbandingan
pendidikan yaitu:
Carter V.
Good, perbandingan pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan
perbandingan teori dan praktek kependidikan yang ada dalam beberapa negara
dengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan diluar batas negeri
sendiri.[5]
I.L Kandel, perbandingan pendidikan
adalah studi tentang teori dan praktek pendidikan masa sekarang sebagaimana
dipengaruhi oleh berbagai macam latar belakang yang merupakan kelanjutan dari
sejarah pendidikan.[6]
Perbandingan pendidikan
merupakan suatu studi tentang teori dan praktek pendidikan dari masa ke masa
yang ada dalam beberapa negara dengan maksud memperluas pandangan pengetahuan
sebagai bahan perbandingan siapa tahu sistem dari beberapa negara tersebut
dapat diterapkan dalam negara sendiri melalui penelitian dan pertimbangan demi
terwujudnya pendidikan yang bersifat manusiawi.
3.
China
Negara RRC adalah negara yang sangat
luas (±11.000.000 km²) yang meliputi Tibet, Manchuria, Sinkiang (Turkistan
Timur). RRC adalah negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di dunia
dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 3% per tahun. Penduduk China terdiri atas
bangsa China yang merupakan induk bangsa Mongolia yang berkulit kuning dan
bangsa Mandyu. Problem penduduk yang terlalu banyak dan tingkat kepadatan yang
tinggi merupakan masalah yang sangat berat bagi pemerintah RRC. Di
daerah-daerah yang subur, penduduknya sangat padat.[7]
Cina merupakan nama dari daerah budaya dan
pemukiman turun temurun dari budaya kuno sejak zaman dahulu sampai sekarang
yang termasuk negara di Asia Timur. Salah satu peradaban tertua di dunia adalah
peradaban Cina, yaitu terdiri atas sejarah Cina dan budaya
beberapa negara yang ada sejak 6 milenia.
Cina adalah
salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan
antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun
yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah
Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Cina dimulai sejak
Dinasti Shang(l.k. 1750 SM – 1045 SM ).[8]
China yang
punya luas daratan 9,6 juta km2 ini memang pendidikannya lebih maju
dibandingkan Indonesia. “Mereka lebih fokus dalam menangani pendidikan. Saya
kira kita harus punya komitmen dan bisa konsisten agar bisa memajukan
pendidikan di Indonesia,” ujar Zaenal Mutaqin. UU Sisdiknas-nya China
mewajibkan anak umur 6 tahun mengikuti pendidikan dasar, tanpa dipungut biaya
sekolah. SD di sana berlangsung 6 tahun. Mata pelajaran utamanya, antara lain,
bahasa dan kesusastraan China, matematika, ilmu pasti, bahasa asing, pendidikan
moral, musik, olahraga dan jasmani.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem
Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan negara China
1.
Sistem
Pendidikan dan kurikulum di China
Manajemen
pendidikan di Cina ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi,
kotamadya, kabupaten dan termasuk derah otonomi setingkat kotamadya. Pendidikan
di Cina terdiri atas empat sektor yaitu basic education,
technical dan vocational education, higher education dan adult
education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang
materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi, pekerjaan
fisik, serta aktivitas sehari-hari.[9]
Pendidikan di China gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap
harus mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku pelajaran. Selepas tingkat
Junior, orang tua harus membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya. Ini membuat
banyak anak-anak pedesaan atau anak-anak tak mampu untuk bersekolah.
Anak-anak di China belajar lima dan
lima setengah hari per minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester, yang
terdiri dari 9.5 bulan dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan libur
musim panas dan bulan Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan
Januari dan februari.[10]
Di negara China pendidikan dibagi
menjadi beberapa jenjang yaitu sebagai berikut:[11]
Pendidikan
dasar di China terdiri dari 3 tahun PAUD, 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun
pendidikan menengah pertama, 3 tahun pendidikan menengah ke atas. Pendidikan
tinggi setingkat akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun,
pendidikan gelar sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun,
pendidikan doctor 3 tahun.
No
|
Tipe Sekolah
|
Lama Belajar
|
Usia
|
Ijazah
|
1
|
Pendidikan Anak Usia Dini
|
3 tahun
|
Usia 3-5 tahun
|
-
|
2
|
Pendidikan Dasar
|
6 tahun
|
Usia 6 – 12 tahun
|
-
|
3
|
Pendidikan Menengah Pertama
|
3 tahun
|
Usia 12 – 15 tahun
|
-
|
4
|
Pendidikan Menengah Atas
|
3 tahun
|
Usia 15-18 tahun
|
Diberikan Ijazah SMA
|
6
|
Pendidikan menengah atas spesialisasi
|
3 tahun
|
Usia 15 – 19 tahun
|
Diberikan Ijazah SMK
|
1. Pendidikan Dasar
Anak-anak
China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang
berlangsung selama 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun.
Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bahasa
China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya. Selain itu ada
juga pendidikan moral dan politik dasar. Dukungan besar juga diberikan untuk
pendidikan jasmani.[12]
2. Pendidikan Menengah
Setelah menyelesaikan wajib belajar
9 tahun, siswa mengikuti ujian nasional dan memasuki pendidikan menengah.
Pendidikan menengah dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai
pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat
senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut
ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior dimulai pada usia
15 tahun berlangsung selama 12 atau 3 tahun.[13]
Pendidikan
menengah dibagi dalam tiga kategori yaitu:[14]
a.
SMA Umum, merupakan sekolah yang
mempersiapkn siswanya memasuki jenjang perguruan tingi.
b.
SMA Spesialis atau Teknik, merupakan
sekolah yang memopersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat khusus
dibidang teknik agar siap terjun di dunia kerja. Lulusan ini diperbolehkan
untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c.
SMA Vokasi atau profesional,
merupakan sekolah menengah yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan
diklat khusus dibidang vokasi untuk siap terjun langsung di dunia kerja.
3. Pendidikan Khusus
China juga
memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan
untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan
diperbolehkan untuk melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan
diarahkan untuk mencapai kemampuan standar minimum.[15]
4. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi diselenggarakan
oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya bidang umum dan
teknik), institusi spesialisasi (misalnya kedokteran, bahasa asing, pertanian
dsb), universitas Vokasi (misalnya diklat guru),dan Akademi.
Ujian masuk diperguruan tinggi
sangat kompetitif berlangsung
pada bulan Juli dan diadakan pemisahan antara kelas sosial dan sains.
Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes. Siswa yang mengikuti ujian
mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih. Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia.[16]
Pendidikan
tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak
universitas dancollege di China tetapi tingkatan dan kualitasnya
sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan
Shanghai’s University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk
mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga
harus lulus ujian. Selain universitas ada collegeyang menawarkan 2
atau 3 tahun dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan
dapat meningkatkan gelarnya menjadisarjana.[17]
2.
Kurikulum
Pendidikan
a. Tujuan Pendidikan
Untuk memenuhi peradaban berbasis
pengetahuan sebagai jawaban darai tantangan abad 21, china mengubah tujuan
kurikulum pendidikan yang sesuai dengan harapan masyarakat china yang
memungkinkan setiap individu untuk menemukan, menggali dan memperkaya potensi
kreatifnya serta menemukan kelebihan individualisnya.
Pendidikan
china selama dua dekade terakhir di pandu oleh dua prinsip dasar yanmg dipandu
oleh Deng Xiaoping, bahwa pendidikan harus berorientasi pada modernisasi, ke
dunia luar dan ke masa depan.[18]Tujuan
pendidikannya yaitu “untuk mengaktifkan pebelajar dengan cara yang aktif dan
hidup dan berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara
pengembnagan semua potensi dan untuk pengembangan semua potensi dan untuk
mempersiapkan generasi baru yang memilki cita-cita, kebajikan moral yang
dididik dalam disiplin.”
Tujuan
pendidikan pada hakikatny ada dua elemen yaitu:
1.
Penenekanan pada pengembangan semua
potensi peserta didik.
2.
Pergeseran fokus dari pengetahuan
dasar dan pengembangan keterampilan dasar nilai-nilai.
kurikulum
diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa agar berkembang
optimal. di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan danorientasi untuk
lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak.
Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga
selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti
memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa
disamping menekuni bidang seni budaya.[19]
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar
dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian
tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP
terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk
SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan
Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu
science dan ilmu sosial.
1) Struktur mata pelajaran
Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas:
a.
Kelompok mata pelajaran Cina dan Moral;
b.
Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika;
c.
Kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik;
d.
Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
e.
Kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
2) Jumlah mata pelajaran
a.
SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran
Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.
b.
SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran
Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.
c.
SMA tidak ada bobot mata pelajaran
yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata
pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi
lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan. Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk
ke perguruan tinggi menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
3) Satuan Waktu / Pembagian
Alokasi Waktu
a.
Jumlah hari sekolah / tahun : 180-200
b.
Jumlah menit di sekolah / tahun : 68.400
c.
Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45
d.
Jyumlah jam pelajaran / minggu : 36
e.
Jumlah menit jam pelajaran / minggu : 1.620
f.
Pembagian tahun ajaran : 2
g.
Jumlah hari sekolah / minggu : 5
4) Sistem Penjamin Mutu Program (Lembaga)
Sistem penjamin mutu program Cina diantaranya :
a.
NOCFL (National Office for
Teaching Chinese as a Foreign Language) yaitu lembaga yang menyediakan
tempat ujian yang berskala internasional.
b.
CEAIE (Chinese Education
Association for International Exchange); yaitu lembaga yang menyediakan
sekolah unggulan dalam bidang teknologi dan kreativitas.
c.
CSE (Chinese Society of
Education); yaitu lembaga eksperimental pendidikan moral pada sekolah –
sekolah swasta
d.
CNIER (Cina National
Institute for Educational Research); yaitu lembaga eksperimental pendidikan
kualitas.
b. Struktur Kurikulum
1)
Peningkatan
kurikulum seimbang
a. Keseimbangan yang lebih baik antara kurikulum
berbasis disiplin, kurikulum terpadu, dan kurikulum berbasis komprehensif.
Kurikulum berbasis disiplin, diterapkan
pada sekolah SMA, yaitu pada mata pelajaran bahasa China, matematika, bahasa
asing, fisika, kimia dan biologi.
Kurikulum terpadu, diterapkan
disekolah dasar dengan materi mngenai karakter dan kehidupan, kebajikan moral
dan masyarakat, seni dan sains. Di SMP dan SMA kurikulum terpadu diterapkan
pada sejarah masyarakat, sains dan seni.
Kurikulum praktek
komnprehensif, merupakan kurikulum eskperimental yang berpusat pada
kegiatan siswa dan terkait dengan kehidupan sosial.
b. Keseimbangan yang baik antara dalam proposi pengaturan kegiatan jam belajar
untuk berbagai jenis kurikulum.
c. Keseimbangan yang lebih baik dalam kurikulum untuk kelompok usia yang
berbeda pada pendidikan wajib belajar 9 tahun.
B. Konsep Pemikiran dan Teori pendidikan di
China
1. Konsep
Pemikiran
Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan
sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama
menjaga kekuasaan Cina begitu lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina
yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di Cina. Tradisi pemikiran
falsafah di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti
Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai
peletak dasar dan pengasas falsafah china. Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang
membedakannya dari falsafah India dan Yunani.
Dalam upaya melihat bahwa teori dan kehidupan praktis tidak dapat
dipisahkan, kita perlu melihat bagaimana orang Cina memahami hubungan antara
teori dan praktek dalam suatu pemikiran yang bersifat falsafah.
Dalam masyarakat china filsafat yang
berkembang adalah aliran konfuanisme yaitu ajaran yang berkembang dari ajaran
konfisius.[20]
Sebagai ajaran falsafah pula, Konfusianisme telah berperan sebagai landasan
falsafah pendidikan di Cina selama lebih kurang 2000 tahun lamanya. Karena itu
ia benar-benar diresapi oleh bangsa Cina secara turun temurun selama ratusan
generasi. Konfusisnismelah yang mengajarkan bahwa antara teori dan praktek
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan individu atau masyarakat. Dalam
Konfusianisme, seperti dalam banyak falsafah Cina yang lain, pemikiran
diarahkan sebagai pemecahan masalah-masalah praktis. Karena itu falsafah Cina
cenderung menolak kemutalakan atau pandangan hitam putih secara berlebihan.
Kebenaran harus diuji dalam peristiwa-peristiwa aktual dalam panggung
kehidupan, dan baru setelah teruji ia dapat diakui sebagai kebenaran.
2. Teori Pendidikan
China sudah berhasil membuat
prestasi yang mengagumkan yaitu dengan merubah kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya yang tadinya hanya sebagai masyarakat berkembang menjadi negara
yang maju dan mampu mensejahterakan masyarakatnya.
Keberhasilan china tidak terlepas
dari upaya para pemimpin china dalam melakukan reformasi, terutama pendidikan.
Keyakinan mereka dalam membangun china melalui sektor pendidikan
terlihat dari upaya ekspansi yang berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980
sampai awal tahun 1990. Selama periode ini. Pendidikan china terus mengalami
kemajuan yang cepat dan banyak inovasi. Kemajuan negara china dalam pendidikan tidak
telepas dari upaya mengembangkan pendidikan berbasis karakter.[21]
Pendidikan karakter
merupakan upaya membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun
batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih
baik. Pendidikan karakter merupakan penyatuan antara niat, kata-kata dan
perilaku dalam kesatuan.[22]
Dewantara dalam Mulyasa mengemukakan
beberapa hal yang harus dilaksanakan dalam pendidikan karakter, yakni ngerti-ngroso-nglakoni (menyadari,menginsyafi,
dan melakukan). Hal tersebut senada dengan ungkapan orang Sunda di Jawa Barat,
bahwa pendidikan karakter harus merujuk pada adanya keselarasan antara tekad-ucap-lampah (niat,
kata-kata dan perbuatan ).[23]
Pendidikan karakter di Cina dimulai
dengan merumuskan filsafat pendidikan karakter yang meliputi
pembahasan mengenai: hakikat dari pendidikan karakter yaitu “to transform a
huge population from being a burden to being superior human resources”.[24]yang
ditekankan pada pengembangan kecerrdasan yaitu kecerdasan berbahasa, matematika,
spatial (ruang), kinestik, musik, interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan
mengenal alam.
Secara
singkat pengembangan pendidikan karakter di Cina menekankan pada pengembangan
aspek-aspek individu yang dirangkum dalam slogan: "Morally, Intelectually,
Physically, Aesthetically".
Sumber konsep pendidikan
karakter ini sendiri didasarkan pada pernyataan Deng Xiaoping bahwa secara
keseluruhan reformasi sistem pendidikan mendesak dilakukan untuk membawa
pikiran bahwa reformasi adalah untuk tujuan yang mendasar memutar setiap warga
negara ke dalam manusia yang berkarakter dan membina anggota masyarakat yang
lebih konstruktif.[25]
Di samping itu juga didasarkan pada
pendapat Jiang Zemin bahwa kita harus menempatkan pendidikan dalam posisi yang
strategis dan memberi prioritas untuk pengembangannya, bekerja keras untuk
menaikan ideologi, moral, ilmu pengetahuan, dan budaya nasional secara
keseluruhan.
C. Perbandingan Kurikulum Pendidikan China dan Indonesia
China dan
Indonesia menggunakan kurikulum pendidikan berbasis pendidikan karakter. Tetapi
dari kedua negara tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok,
perbedaan itu adalah sebagai berikut:
Tabel dibawah ini akan membandingkan
konsep dan pelaksanaan pendidikan karakter di Cina dan indonesia.
No
|
Cina
|
Indonesia
|
1
|
Cina menjadikan pendidikan karakter sebagai
pendidikan yang paling utama. Hakikat pendidikan karakternya yaitu: “to
transform a huge population from being a burden to being superior human
resources”
|
Indonesia berupaya melakukan hal yang sama, namun
hakikat pendidikan karakter di Indonesia belum belum menjadi kesepakatan
bersama. Karakter seperti apa? Jika ada rumusannya, atas dasar apa rumusan
itu ada?
|
2
|
Pendidikan karakter di Cina ditekankan pada
pengembangan seluruh kecerdasan yaitu: berbahasa, matematika, spatial
(ruang), kinistetik, musik, interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan
mengenal alam.
|
Indonesia kurang mengembangkan semua potensi anak
didik. Ini terlihat dari sarana dan guru yang tidak dipersiapkan untuk
mengembangkan semua kecerdasan anak. Termasuk masih diberlakukanya Ujian
Nasional.
|
3
|
Cina memperkuat pendidikan karakter dengan
peningkatan pendidikan moral yang berasal
|
Pendidikan moral Indonesia hanya cukup Pancasila?
Mengapa tidak memperkuatnya dengan pendidikan moral dari Gajah Mada, Hasyim
Asyari, Hamka, Soekarno, Hatta, Gus Dur, dan pemikir besar Indonesia lainya.
|
dariMarxism-Leninism, Mao
ZedongThought, danDeng XiaopingTheory
|
||
4
|
Cina menerapkan tradisi dan nilai-nilai Cina dalam
pendidikan seperti kejujuran, dapat dipercaya, toleransi, spirit kesetiaan
pada satu pekerjaan, patriotik, heroik, kesetiaan pada keluarga, rajin,
pekerja keras, dan disiplin.
|
Apakah yang menjadi tradisi dan nilai-nilai
Indonesia? Apakah nilai-nilai Indonesia sudah ada? Jika ada, seperti apakah
Indonesia? Apakah Indonesia apa adanya atau Indonesia yang dicita-citakan?
|
5
|
Melakukan penyerapan budaya terbaik dari bangsa lain
karena memiliki 2 (dua) keuntungan yaitu dapat meningkatkan budaya sendiri
dan meningkatkan persahabatan dengan bangsa lain.
|
Apakah Indonesia mampu menyaring atau langsung
menyerap budaya apapun walau tidak baik? Misalnya misalnya membenci bangsa
Yahudi.
|
6
|
Membentuk team spirit dan kegiatan
bersama diantara para pendidik karena tidak ada orang yang sukses hanya
karena upaya dirinya sendiri
|
Indonesia melakukan pekan olah raga dan seni, dll,
namun demikian yang dimunculkan semangat menangnya bukan kebersamaannya. Ada
pertandingan yang berakhir dengan permusuhan.
|
seperti Bill
Gate dan Edison.
|
||
7
|
Reformasi kurikulum dilakukan dengan cara antara
lain: guru harus memperbaiki cara mengajar dengan mambawa para siswa ke dunia
nyata (real situation), mengerti kehidupan sosial dan memahami
pentingnya kerja keras. Beban belajar siswa harus ringan tetapi tepat guna.
Revisi buku teks untuk mengurangi tumpang tindih dan kesulitan, salah
referensi, dan kesalahan konten. Reformasi kurikulum dilakukan tepat waktu.
|
Indonesia melakukan reformasi kurikulum, namun dasar
filosofis dan relevansinya kurang jelas serta tidak diikuti oleh perubahan
profesionalisme guru dan buku teks. Menurut Prof.Soedijarto, sejak tahun
1975, Indonesia tidak melakukan sungguh-sungguh untuk melakukan national
assesment dalam perubahan kurikulum.
|
8
|
Cina mengajarkan bahasa asing dengan memperhatikan 6
(enam) hal yaitu: mengajar dengan menarik, rajin, terus berlatih,
|
Guru bahasa asing Indonesia tidak jauh beda dengan
guru lainya. Metode mengajarnya bukan “enjoyful learning”
|
semangat,
sabar, dan percaya diri.
|
||
9
|
Tidak mewajibkan siswa untuk dapat menulis kaligrafi
huruf Cina, namun mewajibkan Putonghua(bahasa ibu di
|
Bagaimana dengan menulis halus di SD Indonesia?
Sudah tepatkah cara itu? Memperhatikan saraf motorik halus anak
|
Cina) dan
mempromosikan bahasa ini dimulai dari pendidikan dasar hingga
|
SD belum
sempurna, maka menulis halus perlu ditinjau lagi.
|
|
ke tingkat
selanjutnya.
|
||
10
|
Menghapuskan sistem nilai (skala 1-100), evaluasi siswa
dilakukan setiap hari, menambahkan dengan komentar-komentar berupa pujian,
kritik yang membangun, semua aturan penilaian dicantumkan didalam kurikulum,
sistem tes yang dilaksanakan bervariasi tidak hanya tes tertulis tetapi dapat
berupa berbagai bentuk tes.
|
Guru-guru Indonesia hanya melihat UTS dan UAS,
kadang jawaban siswapun tidak dibaca oleh guru. Guru di Indonesia tidak
melakukan penilaian secara berkelanjutan. Sistem tes ini sangat berpengaruh
pada karakter siswa.
|
11
|
Menyelenggarakan pendidikan olahraga dari Preschool sampai
ke pendidikan tinggi, mengkondisikan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman
dengan menerapkan konsep sekolah alam.
|
Indonesia juga menerapkan yang sama, namun
filosofinya kurang kuat. Cina melakukanya dari konsep bahwa kesehatan adalah
nomor satu. Lingkungan sekolah di Indonesia dikelilingi oleh jajanan tidak
sehat.
|
12
|
Menerapkan pendidikan aesthetik dan seni karena
dapat mengembangkan spirit kemanusiaan dan mendorong kesehatan mental.
|
Indonesia kurang menerapkan pendidikan ini, sehingga
karakter anak tidak terbentuk dengan baik. Tidak banyak sekolah yang
mengembangkan kesenian, mungkin hanya rebana yang disosialisasikan.
|
13
|
Menjalankan prinsip bahwa karakter pendidikan tidak
dapat efektif tanpa guru dan kepala sekolah yang baik
|
Pendidikan karakter di Indonesia tidak diikuti
dengan pembinaan guru dan kepala sekolah yang baik sehingga siswa kehilangan
teladan nyata.
|
14
|
Menyiapkan lingkungan masyarakat yang positive dalam
menciptakan pendidikan karakter.
|
Pemerintah Indonesia membiarkan kelompok-kelompok
dalam masyarakat saling membenci dan terjadinya kekerasan. Membiarkan
kelompok-kelompok garis keras mengendalikan kehidupan masyarakat menyebabkan
pendidikan karakter di Indonesia tidak terbangun dengan cepat.
|
Berikut
adalah analisis perbandingan kurikulum indosesia dan china:
a. Kurikulum China
Mempunyai lima karakteristik, yaitu
ukuran, komprehensif, tidak seimbang, kompetitif, dan tersentralisasi.
Sistem
pendidikan di Cina termasuk komprehensif dan merupakan sistem pendidikan yang
terlengkap, terdiri dari pendidikan prasekolah (sebelum usia 6 tahun),
pendidikan dasar (bisa masuk pada usia 6 tahun, sedangkan diwilayah pedesaan
dimulai usia 5 tahun), pendidikan menengah (3 tahun untuk menegah pertama, dan
3 tahun untuk pendidikan lanjut), universitas (4 tahun untuk sarjana 2-3 tahun
untuk nonsarjana), serta pendidikan pascasarjana(2-3tahun untuk magisterat
2-3untuk doktoral).
Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang walaupun banyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan sekolah-sekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di Cina berada di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah pedesaan itu memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang tidak memadai. Banyak anak-anak dikawasan pedesaan yang menghentikan pendidikannya walaupun belum menyelesaikan pendidikan dasarnya karena alasan ekonomi.
Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang walaupun banyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan sekolah-sekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di Cina berada di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah pedesaan itu memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang tidak memadai. Banyak anak-anak dikawasan pedesaan yang menghentikan pendidikannya walaupun belum menyelesaikan pendidikan dasarnya karena alasan ekonomi.
Sistem
pendekatan atau sistem pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi,
konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para siswanya. Hal ini ditempuh dengan
proses belajar mengajar yang kondusif. Kurikulum yang modern, sarana dan
prasarana yang memadai, guru yang berkualitas, dana pendidikan yang mencukupi,
dan budaya belajar yang tinggi membuat Cina menjadi salah satu Negara maju di
dunia saat ini.
Siswa tidak
dituntut untuk terlalu menghafal konsep / materi, namun siswa diajarkan dan
diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang sedang dipelajarinya.
b. Kurikulum Indonesia
Karakteristik kurikulum Indonesia
yaitu mempunyai Tujuan Pendidikan Nasional mengandung filosofi pendidikan
sebagai educare yang berarti membimbing, menuntun, dan memimpin.
Filosofi
pendidikan sebagai educare lebih mengutamakan proses pendidikan yang tidak
terjebak pada banyaknya materi yang dipaksakan kepada peserta didik dan harus
dikuasai. Proses pendidikan educare lebih merupakan aktivitas hidup untuk
menyertai, mengantar, mendampingi, membimbing, memampukan peserta didik
sehingga tumbuh berkembang sampai pada tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Peran pendidik lebih sebagai narasumber, pendorong, pemberi motivasi, dan
fasilitator bagi peserta didik sehingga dapat mengantar pada
tumbuhnyakepercayaan diri, kemandirian, kedewasaan dan kecerdasan peserta didik.[26]
Sistem
penyelenggaraan / penjenjangan pendidikan di Indonesia terbagi menjadi beberapa
jalur pendidikan yang kemudian teruari lagi menjadi beberapa jenis dan bentuk pendidikan.
Jalur pendidikan terdiri atas: (1) pendidikan formal; (2) pendidikan nonformal;
dan (3) pendidikan informal. Sementara jenis pendidikan mencakup : (1)
pendidikan umum; (2) kejuruan; (3) akademik; (4) profesi; (5) vokasi; (6)
keagamaan; dan (7) khusus.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan ini,
penulis menyimpulkan sebagai berikut:
Di China
diberlakukan sistem belajar 9 tahun, masa sekolah anak-anak dimulai dari umur 5
tahun. Pendidikan di China dibagi menjadi beberapa jenjang yaitu, terdiri
dari 3 tahun PAUD, 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah
pertama, 3 tahun pendidikan menengah ke atas. Pendidikan tinggi setingkat
akademi 2-3 tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar
sarjana 4 tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3
tahun.
Kurikulum di
China yaitu memmpunyai tujuan “untuk mengaktifkan pebelajar dengan cara
yang aktif dan hidup dan berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan
cara pengembangan semua potensi dan untuk pengembangan semua potensi dan untuk
mempersiapkan generasi baru yang memilki cita-cita, kebajikan moral yang
dididik dalam disiplin.”yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengambungkan keterampilan sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya melalui
bimbingan dan pengjaran yang dilakukan oleh guru.
Konsep pemikiran pendidikan di China
menggunakan falsafah kofusianisme Dalam Konfusianisme pemikiran diarahkan sebagai pemecahan
masalah-masalah praktis. Karena itu falsafah Cina cenderung menolak kemutalakan
atau pandangan hitam putih secara berlebihan. Kebenaran harus diuji dalam
peristiwa-peristiwa aktual dalam panggung kehidupan, dan baru setelah teruji ia
dapat diakui sebagai kebenaran. Kemudian China menggunakan teori pendidikan
berbasis kararakter dengan merumuskan filsafat pendidikan karakter
yang meliputi pembahasan mengenai: hakikat dari pendidikan karakter
yaitu “to transform a huge population from being a burden to being superior
human resources yang ditekankan pada pengembangan kecerrdasan yaitu
kecerdasan berbahasa, matematika, spatial (ruang), kinestik, musik,
interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan mengenal alam.
Indonesia dan china mempunyai
persamaan kurikulum yaitu pendidikan berbasis karakter. Negara china sudah
berhasil membawa negerinya menjadi negara yang maju dan pendidikan dinegeri itu
pernah menjadi pendidikan yang terbaik di dunia. Bebeda dengan Indonesia memang
sama-sama menggunakan kurikulum pendidikan karakter tapi mash banyak sekali
yang masih harus dibenahi.
B. Saran
Dalam sebuah
hadist Rosululloh SAW pernah diriwayatkan “tuntutlah Imu sampai kenegeri
China”. menimbulkan pertanyaan sebegitu istimewakah negara china sampai
disebut-sebut dalam hadits. Ternyata memang iya negeri china merupakan negara
yang sangat memperhatikan kualitas pendidikan masayarakatnya. Semoga dengan
makalah ini kita dapat mengambil pelajaran berharga dari sistem pendidikan di
china sehingga tujuan pendidikan nasional Indonesia dapat terealisasi tentunya kita
hanya mengambil yang sesuai dengan pandangan dan karakter bangsa Indonesia.
Saran bagi pemerintah dan masyarakat banyaklah belajar dari negeri China.
[1]http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china.html diakses
tanggal 27 September 2015 13:14:58 wib
[2]Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur
Uhbiyah, ilmu Pendidikan,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001),hal.69.
[5]Prof. H. M.
Arifin M.Ed, ilmu Perbandingan Pendidikan,(Jakarta: Golden Trayon
Press, 2003). Hal.3
[7]http://ssbelajar.blogspot.co.id/negara-cina(RRC)-belajar.html diakses
tanggal 01 Oktober 2015 5:11:04
[8]http://mikeportal.blogspot.co.id/2013/05/repu blik-rakyat-china.html diakses
tanggal 1 0ktober 2015, 05:12 wib
[9]http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak Perkuliahan_ PENDIDIKAN DI
CHINA.html diakses tanggal 01 Oktober 2015 9:11:02
[10]http://s2.wp.com/Nambah-Pengetahuan-Dengan-Mengetahui-Sistem-Pendidikan-Cina
Yu-Sekolah-Luar-Negeri.html diakses tanggal 27 September
2015 13:42:59
[11]http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak Perkuliahan_ PENDIDIKAN DI
CHINA.html diakses tanggal 01 Oktober 2015 9:11:02
[12]http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan-China.html diakses
tanggal 27 September 2015 13:14:58
[14]http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak Perkuliahan_ PENDIDIKAN DI
CHINA.html diakses tanggal 01 Oktober 2015 9:11:02
[15]http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan-China.html diakses
tanggal 27 September 2015 13:14:58
[17]http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak-Perkuliahan-PENDIDIKAN-DI-CHINA.html diakses
tanggal 01 Oktober 2015 9:11:02
[18]http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan-China.html diakses tanggal 27 September
2015 13:14:58
[19]http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan-China.html diakses tanggal 27 September
2015 13:14:58
[20]http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak-Perkuliahan-PENDIDIKAN-DI-CHINA.html diakses tanggal 01 Oktober
2015 9:11:02
[22]http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak-Perkuliahan-PENDIDIKAN-DI-CHINA.html diakses
tanggal 01 Oktober 2015 9:11:02
[23]http://wartasejarah.blogspot.co.id/warta-sejarah-Karakter-dan-konsep-pendidikan-cina.html dikases tanggal 27 September
2015 13:40:30
[24]http://guruidaman.blogspot.co.id/manajemen-pendidikan-Belajar-Pendidikan-Karakter-Dari
Cina.html diakses
tanggal 02 Oktober 2015 6:59:44
[26]http://guruidaman.blogspot.co.id/manajemen-pendidikan-Belajar-Pendidikan-Karakter-Dari
Cina.html diakses
tanggal 02 Oktober 2015 6:59:44
No comments:
Post a Comment