KONSEP AWAL KEWIRAUSAHAAN
A.
Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus
berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai
dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja
dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough
dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new
business in the face if risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and
growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze
on those opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang
memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam
hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa
kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja
dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough
dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new
business in the face if risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and
growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze
on those opportunities”. Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan
sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,
mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang
memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam
hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa
kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
Dari
beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan kemampuan para wirausaha
dalam dunia usaha (business). Padahal,
dalam
kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata,
karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta
maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide,
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation hidup (Prawirokusumo, 1997).
kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata,
karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta
maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide,
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation hidup (Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan
(entrepreneurship) muncul apabila seseorang
individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51),
nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services),
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with fewer resources).
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51),
nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services),
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing
more goods and services with fewer resources).
Walaupun
di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter wirausaha juga dimiliki oleh orang-orang
yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang
menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994).
pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter wirausaha juga dimiliki oleh orang-orang
yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang
menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
usaha (Zimmerer, 1996).
6. Kewirausahaan adalah
usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Berdasakan
keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah
nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya,
bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan
ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya
diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa
kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinalan.[1]
nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya,
bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan
dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan
ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya
diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa
kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinalan.[1]
Kewirausahaan berasal dari
enterpreneurship yang berarti prilaku dinamis, berani mengambil
resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut; menurut Impres No. 4
Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap,
semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang
lebih besar.
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Menurut Robin, 1996). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirauasahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Menurut Robin, 1996). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kewirauasahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal, jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
2. Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan
diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku untuk membuka
bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang berbakat
dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
Adapun tujuan lain kewirausahaan
yaitu :
a. Meningkatkan
Jumlah Wirausahawan yang Berkualitas
Tujuan kewirausahaan yang pertama ini berdasarkan pemikiran
apabila seorang pebisnis, tentu membutuhkan banyak sumber daya manusia yang
lain, dalam membantu membangun suatu kegiatan ekonomi atau industri. Dengan
dilakukan bimbingan yang tepat, sumber daya manusia tersebut tak hanya bisa
diberdayakan kemampuannya saja, melainkan juga bisa dilatih dan
ditumbuhkembangkan agar menjadi calon wirausaha yang lebih berkualitas lagi. Tujuan
dari kewirausahaan tersebut tak menutup kemungkinan apabila suatu hari nanti,
para karyawan atau pegawai yang bekerja bisa mandiri dan membuka
usahanya sendiri, tentunya juga membantu ekonomi warga yang lain. Setelah
tujuan kewirausahaan yang pertama tersebut berhasil terwujud, maka sang
wirausahawan atau pebisnis tersebut bisa dikatakan sudah berhasil dalam
meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas di daerahnya masing-masing.
b.
Ikut Serta dalam Memajukan dan
Menyejahterakan Masyarakat
Kian
sukses dan kian berkembang suatu bisnis, tentu membutuhkan kian banyak pula
sumber daya manusia, untuk ikut serta membantu peranan penting dari
wirausahawan. Hal ini, tentu berarti kian banyak lapangan pekerjaan yang dibuka
bagi masyarakat setempat, baik itu masyarakat yang memang kekurangan finansial,
tidak cocok di bidang pekerjaan yang sebelumnya, kesulitan ijazah, bahkan
pengangguran sekalipun. Dengan berkurangnya jumlah pengangguran yang ada di
masyarakat, berarti suatu bisnis sudah berhasil dalam mewujudkan tujuan
kewirausahaan, dalam memajukan dan ikut serta menyejahterakan masyarakatnya.
c.
Membudayakan Semangat Wirausaha di
dalam Masyarakat
Wirausahawan
bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang mempunyai jiwa yang tangguh, kompetitif,
ide kreatif, inovasi hebat dan pandai dalam mencari peluang yang ada. Semangat
wirausahawan yang tak akan pernah padam tersebut begitu baik apabila mampu
ditularkan kepada masyarakat lain sebagai suatu tujuan kewirausahaan yang
berikutnya. Tujuan kewirausahaan membudayakan akan semangat wirausaha di
lingkungan masyarakat, yang bisa diwujudkan dengan cara yang begitu sederhana,
dengan bersikap seperti apa adanya seorang manusia biasa, tidak menjadi bos. Dengan
memiliki sikap tersebut, tentu bisa memberikan inspirasi dan membuat banyak
masyarakat yang hatinya tergerak untuk mencoba kegiatan wirausaha tersebut. Sikap
tangguh dan pantang menyerah tersebut yang sebaiknya lebih diperlihatkan dan
ditonjolkan, agar kewirausahaan mampu membangun semangat orang muda di
masyarakat dan membeikan manfaat bagi khalayak ramai untuk ikut bekerja keras
dan mendapatkan keberhasilan.
d.
Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat
akan Kewirausahaan
Saat
ini, orientasi masyarakat di Indonesia ialah sekolah untuk mencari ilmu, belajar
di perguruan tinggi untuk mencari jati diri dan tujuan terakhirnya ialah
bekerja. Kebanyakan seperti itu. Kebanyakan lagi, mereka ingin bekerja kepada
orang, bukan mereka yang mempekerjakan orang. Jadi, pemikiran orang-orang
Indonesia, terlebih bagi remaja lebih berprinsip untuk bekerja pada orang demi
membangun kehidupannya sendiri dengan penghasilan yang didapat dari bekerja
dengan orang. Dengan adanya contoh atau bukti nyata tersebut, menunjukkan jika
Indonesia, memiliki masyarakat yang masih kekurangan akan kesadaran tentang
pentingnya membuat lapangan pekerjaan dengan cara berwirausaha. Kebanyakan dari
mereka tidak mau berwirausaha ialah takut untuk memulai dan takut untuk rugi.
Padahal, aspek keberhasilan dan kesuksesan baru akan didapat apabila kita
mengalami kegagalan terus-menerus, menyikapinya dan mampu menutup celah
kegagalan tersebut. Dengan itulah, adanya peran penting kewirausahaan, yang bisa ikut serta membantu
dalam menyadarkan masyarakat di Indonesia, di mana menjadi salah satu bukti
jika wirausahawan adalah orang-orang yang hebat dan tidak boleh dipandang
sebelah mata saja. Wirausahawan adalah sosok yang mampu meningkatkan ekonomi
dan kesejahteraan warga di sekitar dengan berbagai macam ide-ide brilian mereka.
e.
Menyebarluaskan Semangat Inovasi
dalam Bermasyarakat
Perlu
kita ketahui sekarang ini, masyarakat Indonesia pola pikirnya cenderung
tradisional. Mereka ingin melakukan sesuatu hal, dengan apa yang sudah terjadi
pada zaman dahulu kala. Padahal, bisa jadi ketentuan pada zaman dahulu itu,
bisa benar, atau bahkan bisa juga salah. Maka dari itu, perlulah adanya
semangat inovasi dalam pola pikir yang harus segera dicanangkan. Mereka selalu
terpaku bekerja ini itu. Mengapa mereka enggan untuk belajar cara pembuatan
atau proses pembuatan, yang barangkali itu bisa menjadi salah satu jalan
kesuksesan mereka.
f.
Membantu Memberikan Sumbangan
Sosial
Tujuan
kewirausahaan yang selanjutnya ialah mampu memberikan suatu bentuk apresiasi
berupa sumbangan sosial kepada masyarakat, yang bisa dalam artian materi
ataupun dalam bentuk fisik. Dalam bentuk materi, contohnya seorang
wirausahawan yang rela untuk menggelontorkan dana dalam mendirikan ruang
pendidikan, ruang sosial, pembangunan-pembangunan desa yang jauh lebih merata
seperti jalan desa, renovasi tempat ibadah, renovasi hunian yang sudah tidak
layak dan lain sebagainya. Sementara itu, dalam bentuk fisik, ikut andil atau ikut dalam bagian untuk
menyejahterakan lingkungan tersebut. Hal ini berarti si wirausahawan selain
menggelontorkan dana, mereka juga ikut terjun secara langsung dalam
berpartisipasi.[2]
B.Wirausaha
1. Pengertian wirausaha
1. Pengertian wirausaha
Wirausaha
berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang berarti orang yang membeli
barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga
barang itu akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa
pandangan diantaranya adalah :
a. Menurut
pandangan seorang Businessman : Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau
juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bisa
diajak bekerjasama.
b.
Menurut pandangan seorang Ekonom : Wirausaha adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor produksi, alam, tenaga,
modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c.
Menurut Pandangan
seorang Psikolog : Wirausaha adalah
seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai suatu tujuan, suka
mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan
orang lain.
d.
Menurut Pandangan seorang Pemodal : Wirausaha seseorang yang
menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang menemukan cara-cara untuk
menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang
disenangi masyarakat.
e.
Menurut Gede Prama : Wirausaha adalah orang-orang yang
berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
Ada beberapa sifat
dasar dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah seorang
pencipta perusahaan dan orang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang
maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
2. Manfaat Wirausaha
Selain sebagai salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan pribadi, wirausaha juga memiliki beberapa manfaat lainnya.
Berikut manfaat wirausaha secara luas diantaranya yaitu:
a. Menambah lapangan kerja : Fungsi
utama wirausaha adalah menambah lapangan kerja. Dengan berwirausaha artinya
selain kita membuka lapangan kerja bagi diri sendiri, juga tidak menutup
kemungkinan jika usaha telah meluas bisa membuka lapangan kerja bagi orang
lain. Dengan kata lain kita mengurangi jumlah pengangguran dan secara tidak
langsung meningkatkan pendapatan negara.
b. Mempunyai peluang untuk mengoptimalkan
diri : Berwirausaha juga melatih mental dan memacu potensi diri kita. Dengan
berwirausaha, kita akan terpacu agar hari ini menjadi lebih baik dari yang
kemarin, dan esok lebih baik dari hari ini. Begitu pula ketika kita
merencanakan peningkatan profit atau pengembangan usaha maka kita mau tidak mau
akan berusaha untuk terus menjadi lebih baik
c. Adanya peluang untuk mencapai
keuntungan dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil kerja keras kita :
Dengan berwirausaha, minimal kita bisa menjadi bos bagi diri kita sendiri.
Mendapatkan hasil kerja dengan jerih payah hasil keringat sendiri tentunya
memberikan kebahagiaan yang terkadang sulit untuk dijelaskan. Terlebih jika
kita memperoleh keuntungan sesuai dengan yang kita targetkan, atau bahkan
lebih.
d. Menunjukan bahwa diri kita mampu
menjadi pemimpin, yang dapat memanage semua aspek-aspek perusahaan : Berani
berwirausaha sama artinya berani menghadapi tantangan luas. Jika diumpamakan
sama seperti keberanian pelaut mengarungi lautan berbadai, ataupun keberanian
seorang prajurit terjun kemedan perang. Tentunya selain dibutuhkan keberanian,
kemampuan untuk mempimpin juga sangat dibutuhkan terutama ketika kita
mempekerjakan orang lain. Dengan berwirausaha kita belajar dan mengaplikasiakn
kemampian manajemen dan kemampuan kepemimpinan kita.
e. Mempunyai peluang untuk dapat membantu
masyarakat dengan usaha yang konkret atau jelas kegiatan usahanya: Dengan
berwirausaha, kita bisa membantu masyarakat disekitar kita untuk memenuhi
kebutuhannya yang sulit terpenuhi. misanylnya membuka usaha warung sembako di
daerah yang akses tarhadap kebutuhannya cukup sulit.
Berusaha
memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya.[3]
3. Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
a. Keuntungan berwirausaha
·
Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan
keuntungan secara maksimal.
·
Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha
secara penuh.
·
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha.
·
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang
dikehendaki.
·
Kesempatan
untuk mewujudkan cita-cita.
·
Kesempatan
untuk menciptakan perubahan.
·
Untuk
mencapai potensi penuh anda.
·
Untuk
menuai keuntungan yang mengesankan.
·
Memberikan
kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha anda.
·
Dapat
melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.
·
b.
Kelemahan berwirausaha
·
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
·
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang
sangat besar.
·
Tanggung jawabnya sangat besar.
·
Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis
tidak memberikan jaminan akan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
·
Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan
bisnis kecil relatif tinggi.
·
Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun dan survei
bradsheet melakukan survei, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40 jam
atau lebih setiap minggunya untuk perusahaan mereka.
·
Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
·
Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk
membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
·
Putus asa, sangat membutuhkan dedikasi, disiplin dan
keuletan untuk mengatasinya.[4]
4. Ruang Lingkup
Kewirausahaan
Dalam
berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti diantaranya adalah
a. . a. Lapangan pemberi jasa : pedagang perantara, pemberi kredit atau
perbankan, pengusa angkutan, pengusaha birojasa traverl pariwisata, pengusaha
asuransi, dan lain sebagainya.
b. Lapangan
perdagangan : pedagang besar, pedagang
menengah, dan pedagang kecil.
c. Lapangan
agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan
berumur panjang), perkebunan, dan kehutanan.
d.
Lapangan perikanan : pemeliharaan ikan,
penetasan ikan, makanan ikan, dan pengangkutan
ikan.
5. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik wirausaha yang meliputi : Komitmen tinggi,
Jujur, Disiplin, Kreatif,Inovatif, Mandiri, dan Realitis. Karakteristik
adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat/sikap seseorang
terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir batin. Karakteristik
wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk
mengumpulkan suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para
relasi bisnisnya. Salah satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus
mempunyai karakteristik yang baik dan menarik. Karena karakteristik
seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah kebenaran, keselamatan, serta
menaikkan derajat dan martabatnya.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan yang baik. Syarat mental yang perlu dipahami adalah sebagai berikut :
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan yang baik. Syarat mental yang perlu dipahami adalah sebagai berikut :
a.
Komitmen Tinggi Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai
berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat
pikirannya tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas,
dan kosisten. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang
mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai
berhasil.
b.
Sikap Jujur dan Selalu Ingin maju dalam Berwirausaha : Sikap jujur dalam
berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat,
apabila berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari.
Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih disiplin diri.
Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat/pelanggan. Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin maju, wirausaha yang selalu ingin maju adalah seorang wirausahawan yang tidak mudah menyerah, pasrah ataupun tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu ingin maju akan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi berjuang tanpa mengenal lelah.
c. Sikap dan Prilaku Disiplin
Disiplin
berasal dari bahasa inggris disciple yang berarti pengikut atau murid.
Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri dalm diri seseorang yang merasa terpanggil.
Menurut S. Nasution (1972:63) disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
Disiplin yang baik tidak tercapai apabila tingkah laku seseorang terlampau dikendalikan oleh bermacam-macam peraturan dan tindakan. Sikap disiplin mestinya tumbuh sendiri dalm diri seseorang yang merasa terpanggil.
2. Pentingnya Disiplin
Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan
berpartisipasi adalah sebagai berikut :
a. Menhargai usaha secara aktif dan produktif.
b. Suasana yang menyenangkan.
c. Konsep disiplin dapat diterima semua pihak.
d. Adanya hormat-menhormati semua pihak.
e. Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f. Saling menghormati semua pihak.
g. Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang tinggi.
Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan
memberikan kekuatan. Kekuatan tersebut antara lain :
a. Menguasai keadaan kehidupan.
b. Mengatasi kegagalan.
c. Membentuk pola berpikir sehat dan logis.
d. Dapat mengontrol sikap dan tingkah laku. [5]
Refferences
Usman, husnaini. Mulyani, endang. Dkk.
(2010). Pengembangan pendidikan
keweirausahaan. Jakarta : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan. Kepala pusat Kurikulum.
http://cschaddelee.blogspot.com/2015/03/manfaat-wirausaha.html
https://www.gurupendidikan.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-wirausahawan-beserta-ciri-dan-syarat/
http://mrblack-manis.blogspot.com/2013/12/prakarya-dan-kewirausahaan.html
[1] Usman,
husnaini. Mulyani, endang. Dkk. (2010).
Pengembangan pendidikan keweirausahaan. Jakarta : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan. Kepala pusat
Kurikulum.
[3] http://cschaddelee.blogspot.com/2015/03/manfaat-wirausaha.html di akses 28 Maret 2019 pukul 19.50.
[4] https://www.gurupendidikan.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-wirausahawan-beserta-ciri-dan-syarat/. Di akses 28 Maret
2019 pukul 20. 30.
[5] http://mrblack-manis.blogspot.com/2013/12/prakarya-dan-kewirausahaan.html. di akses 28 Maret
2019 pukul 20. 45.
No comments:
Post a Comment