MAKALAH BAHASA INDONESIA
" PIDATO "
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu yang menjadi pembahasan dalam retorika adalah pidato.
Hampir pada setiap acara kita akan menemui yang namanya pidato, baik pidato
pembukaan, pidato sambutan, pidato peresmian, dan sebagainya. Pidato menjadi
hal penting yang harus disampaikan dalam acara-acara resmi.
Karena pidato adalah hubungan yang melibatkan orang banyak, maka
dalam penyampaian pidato kita harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Dan
untuk berpidato dibutuhkan kemampuan berbicara, beretorika. Terlebih dahulu
kita harus mengetahui teknik-teknik berpidato, agar pidato yang nantinya
disampaikan sesuai dengan situasi dan kondisi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan pidato?
2.
Apa
tujuan dari pidato?
3.
Apa
saja macam-macam pidato?
4.
Apa
saja ciri-ciri pidato?
5.
Bagaimana
metode pidato?
C.
Tujuan
1.
Untuk
memahami tentang apa itu pidato.
2.
Untuk
mengetahui apa saja tujuan dari pidato.
3.
Untuk
mengetahui apa saja macam dari pidato.
4.
Agar
memahami ciri-ciri dari pidato.
5.
Agar
memahami dan mengetahui bagaimana metode dari pidato.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengerian Pidato
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990:681), pidato
adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang
banyak atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum dengan
menggunakan susunan kata yang baik, bertujuan untuk menyampaikan perasaan/ isi
hati/ pendapat/ gagasan/ pengalaman/ pengetahuan/ materi/ suatu perihal kepada
orang banyak serta dilakukan berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
Berpidato juga merupakan seni percakapan atau seni berkata-kata
yang didukung dengan penggunaan bahasa yang baik dan didukung dengan wawasan
keilmuan yang luas dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pidato adalah kegiatan seseorang di depan khalayak umum
menyampaikan atau mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata dan disampaikan
oleh seseorang yang berwawasan serta dapat dipertanggung jawabkan.
B.
Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1.
Mempengaruhi
orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2.
Memberi suatu pemahaman atau informasi pada
orang lain.
3.
Membuat orang lain senang dengan pidato yang
menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita
sampaikan.
Menurut Tarigan
(2008:16), pidato memiliki empat tujuan yaitu sebagai berikut:
1.
Menyampaikan
informasi (informative), yaitu pidato yang bertujuan memberikan laporan atau
pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk pendengar. Contoh: pidato
penyuluhan cara pemakaian kompor gas.
2.
Meyakinkan
dan memengaruhi sikap pendengar (persuasive), yaitu pidato yang berisi tentang
usaha untuk mendorong, meyakinkan dan mengajak pendengar untuk melakukan suatu
hal. Contoh: pidato calon legislatif.
3.
Menghibur
pendengar (rekreatif), yaitu pidato yang bertujuan untuk menghibur atau
menyenangkan pendengar. Contoh: pidato di posko bencana, pidato dalam acara
bakti sosial.
4.
Menekankan
aspek-aspek pendidikan (educative), yaitu pidato yang berupaya menekankan pada
aspek-aspek pendidikan. Contoh: pidato keagamaan.
C.
Macam-Macam Pidato
Macam-macam pidato dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria.
1.
Pidato
sambutan
Pidato sambutan
adalah pidato yang dibawakan pada suatu acara, pidato ini biasanya disampaikan
oleh orang-orang penting atau orang-orang yang disegani. Pidato sambutan bisa
dilakukan oleh beberapa orang dalam waktu terbatas.
2.
Pidato
pembukaan
Pidato
pembukaan adalah pidato singkat yang biasanya dibawakan oleh pembawa acara,
pidato ini hanya berisi sedikit kata-kata dari pembawa acara.
3.
Pidato
pengarahan
Pidato
pengarahan adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang sebagai bentuk
pengarahan dari suatu acara.
4.
Pidato
peresmian
Pidato
peresmian berfungsi sebagai pemberi informasi atas peresmian sesuatu. Orang
yang menyampaikan pidato ini adalah orang-orang yang berpengaruh.
5. Pidato Laporan
Pidato laporan, yakni pidato yang isinya adalah
melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6.
Pidato Pertanggungjawaban
Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi
suatu laporan pertanggungjawaban.
D.
Ciri-Ciri Pidato yang Baik
1.
Memiliki
tujuan yang jelas
2.
Isinya
mengandung kebenaran
3.
Cara
penyampaiannya sesuai dengan para pendengar
4.
Menciptakan
suasana efektif dengan pendengar
5.
Penyampaiannya
jelas dan juga menarik
6.
Menggunakan
intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas
a.
Artikulasi
merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa
b.
Intonasi
merupakan naik turunnya lagu kalimat
c.
Volume
yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat
E.
Metode Pidato
Menurut Tarigan (2008:25), terdapat empat jenis metode dalam
pidato, yaitu sebagai berikut:
1. Metode menghafal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu
menghapalnya kata per kata. Pembicara mempersiapkan pidato yang akan
disampaikan secara lengkap sebelum menyampaikan pidato, kemudian dihafal kata demi
kata. Metode ini dapat melatih pembicara untuk melatih pemahaman sebelum
menghafal teks pidato yang akan disampaikan. Selain itu, metode ini akan
membuat pembicara lebih terfokus dengan teks yang telah dihafal dan audience
yang dihadapi.
2. Metode serta-merta, yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan
hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Metode ini dilakukan berdasarkan
kebutuhan sesaat. Pembicara sebelum berbicara tidak melakukan persiapan sama
sekali, melainkan secara serta merta berbicara berdasarkan kemampuannya dan
pengetahuannya yang dikaitkan dengan situasi dan kepentingan saat itu.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah
dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi. Pembicara
menyampaikan pidato dengan membacakan naskah yang telah ditulis, baik oleh diri
sendiri maupun orang lain.
4.
Metode
tanpa persiapan naskah (ekstemporan), yaitu metode tanpa persiapan naskah yang
lengkap. Pembicara masih mempunyai kesempatan untuk membuat persiapan khusus
berupa kerangka pembicaraan/catatan penting. Metode ini sangat dianjurkan
sebagai jalan tengah. Uraian yang akan dibawakan pada metode ini direncanakan
dengan cermat dan dibuat catatan yang penting, yang sekaligus menjadi urutan
bagi uraian itu. Catatan-catatan ini hanya digunakan untuk mengingat
urutan-urutan idenya.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum dengan
menggunakan susunan kata yang baik, bertujuan untuk menyampaikan perasaan/ isi
hati/ pendapat/ gagasan/ pengalaman/ pengetahuan/ materi/ suatu perihal kepada
orang banyak serta dilakukan berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
Tujuan pidato, (1) Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti
kemauan kita dengan suka rela. (2) Memberi
suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. (3) Membuat orang lain senang
dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan
yang kita sampaikan.
Macam-macam pidato, (1) Pidato sambutan. (2) Pidato pembukaan. (3)
Pidato pengarahan. (4) Pidato peresmian. (5) Pidato laporan. (6) Pidato Pertanggungjawaban
B.
Saran
Pidato menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mulai dari pidato di sekolah, pidato di perguruan tinggi, bahkan pidato di
pemerintahan pusat. Ilmu pidato menjadi sangat berguna untuk kemampuan
berkominukasi kita. Untuk itu setelah membaca makalah ini, kami harapkan agar
pembaca dan mahasiswa khususnya dapat berpidato dengan baik sesuai dengan
sistematika yang ada dalam pidato tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Retorika Modern (Pendekatan
Praktis). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syam, Hanis Yunus. 2004. Kiat Sukses Berpidato.
Yogyakarta: Medi Jenius Lokal.
No comments:
Post a Comment