1

loading...

Thursday, July 4, 2019

MAKALAH ANGGARAN PENJUALAN


MAKALAH ANGGARAN PENJUALAN 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya dibidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan sebagai salah satu komponen didalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun manajemennya, karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal tersebut, manajemen harus berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan datang, agar angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan.
Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian anggaran penjualan?
2.  Apa saja kegunaan anggaran penjualan?
3.  Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan?
4.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan?
C.     TUJUAN
Berdasarkan sub-sub masalah yang telah diungkapkan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian anggaran penjualan.
2. Mengetahui kegunaan anggaran penjualan.
3. Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan.
4.  Mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran penjualan ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN ANGGARAN PENJUALAN
Berikut ini beberapa pengertian anggaran penjualan baik secara umum maupun secara khusus banyak dikemukakan oleh para pakar ekonomi baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri adalah sebagai berikut :
Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut: anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah (kuantitas) harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Sedangkan menurut Moekijat (2000) menyatakan bahwa: Anggaran penjualan adalah suatu perkiraan yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan. Berdasarkan dua definisi di atas, penulis memberikan kesimpulan bahwa pada dasarnya anggaran itu merupakan sebuah rencana yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif pada periode tertentu yang biasanya dinyatakan dalam periode tahun.[1]
B.     KEGUNAAN ANGGARAN PENJUALAN
Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan dating dengan memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian perusahaan yang dialami pada masa lalu khususnya dibidang penjualan. Anggaran penjualan merupakan bagian dari anggaran secara umum.
Menurut M Munandar (2001) anggaran penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu :                                                                                  
1.      Sebagai pedoman kerja.
2.      Sebagai alat koordinasi kerja.       
3.      Sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam     memimpin jalannya perusahaan.”
Sedangkan secara khusus anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran bagi perusahaan, untuk menghadapi persaingan pasar, karena itu anggaran penjualan harus disusun paling awal dari semua anggaran lain diperusahaan.
            Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000) mengemukakan bahwa manfaat dari anggaran penjualan adalah :
1.      Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan          datang.
2.      Untuk memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalamproses  perencanaan.
3.      Untuk memberikan informasi penting bagi  pembentukan elemen lain dari   rencana laba yang menyeluruh. 
4.      Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.” 
Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran penjualan digunakan untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan, untuk memasukan kebijakan manajemen ke dalam proses perencanaan, untuk memberikan informasi dari rencana laba dan untuk memudahkan pengendalian manajemen dalam kegiatan penjualan.
C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN        ANGGARAN PENJUALAN
Munandar ( 1997:50 ) menjelaskan Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan Anggaran Penjualan secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1)                  Faktor Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain berupa:
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
2)                  Faktor Ekstern
                  Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
a. Keadaan persaingan dipasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan disusun.
f. Agama, adat- istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya.[2]
D. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM     PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN
a.       Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.
b.      Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran.
c.       Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
d.      Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.
e.              Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan.
Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas, maka anggaran penjualan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.
Contoh Penyusunan Anggaran Perusahaan
PT. Gardan adalah sebuah perusahaan produsen pakaian merk “Triple S” yang berkedudukan di Jakarta. Setiap wilayah pemasaran dipimpin seorang manajer cabang. Perusahaan ini memproduksi kemeja anak laki dan wanita, pakaian dewasa pria, celana panjang pria dan wanita. Untuk tahun 2010, perusahaan ini merencanakan menjual :
1.        Pakaian anak sebanyak  10.000 stel pakaian, dimana sebanyak 60% merupakan pakaian anak lelaki dan sisanya pakaian anak perempuan dengan harga masing-masing sebesar Rp 30.000 dan Rp 40.000. per stel.
2.        Kemeja pria dewasa sebanyak  15.000 stel pakaian seharga Rp 60.000 per stel.
3.        Celana panjang sebanyak  20.000 stel, dimana sebanyak  70% merupakan celana panjang pria dan sisanya celana panjang wanita, dengan harga masing-masing sebesar Rp 75.000  dan  Rp 85.000  per stel-nya.
Data Tambahan :
1.  Dari target penjualan tersebut, diharapkan sebanyak  30% dapat dijual di wilayah DKI, sebanyak 10% di wilayah Jawa Barat, sebanyak 20% di wilayah Jawa Tengah, sebanyak 25% di Jawa Timur dan sisanya di propinsi Bali.
2. Dari total volume penjualan yang direncanakan untuk tahun 2010 tersebut, dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan Desember, masing-masing sebanyak 10% untuk bulan Januari, Februari, September dan November, dan masing-masing sebanyak  5% untuk bulan-bulan sisanya.  Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.
3. Perusahaan memiliki 9 orang salesman, dan target penjualan mereka adalah :    
Nama Sales
Wilayah
Target Penjualan
Ali
DKI Jakarta
60%
Benny
DKI Jakarta
40%
Cepot
Jawa Barat
70%
Dedi
Jawa Barat
30%
Emon
Jawa Tengah
50%
Ferry
Jawa Tengah
50%
Gunawan
Jawa Timur
60%
Harry
Jawa Timur
40%
Iwan
Bali
100%

Diminta :
1.    Hitunglah Anggaran penjualan Tahun 2010 ?
2.    Hitunglah Anggaran Bulanan Untuk Tahun 2010 ?
3.    Hitunglah anggaran Triwulanan untuk tahun 2010 ?
4.    Hitunglah Penjualan Per wilayah pemasaran untuk tahun 2010 ?
5.    Hitunglah Anggaran Penjualan Per Sales ?
Penyelesaian :
1. ANGGARAN PENJUALAN TAHUN 2010
Jenis  Produk
Volume
Harga
Nilai
Pakaian  Anak  Laki-laki
(PAL)
6.000
30.000
180.000.000
Pakaian  Anak  Perempuan
(PAP)
4.000
40.000
160.000.000
Kemeja  Pria
(KP)
15.000
60.000
900.000.000
Celana  Panjang  Pria
(CPP)
14.000
75.000
1.050.000.000
Celana  Panjang  Wanita    
  (CPW)
6.000
85.000
510.000.000
Total
Rp 2.800.000.000

2.  ANGGARAN BULANAN UNTUK TAHUN 2010
Bulan
P   r   o   d   u   k
PAL
PAP
KP
CPP
CPW
Januari
600
400
1.500
1.400
600
Februari
600
400
1.500
1.400
600
Maret
300
200
750
700
300
April
300
200
750
700
300
Mei
300
200
750
700
300
Juni
300
200
750
700
300
Juli
300
200
750
700
300
Agustus
300
200
750
700
300
September
600
400
1.500
1.400
600
Oktober
900
600
2.250
2.100
900
Nopember
600
400
1.500
1.400
600
Desember
900
600
2.250
2.100
900
T o t a l
6.000
4.000
15.000
14.000
6.000

3. ANGGARAN TRIWULANAN UNTUK TAHUN 2010
Triwulan
P   r   o   d   u   k
PAL
PAP
KP
CPP
CPW
1
1.500
1.000
3.750
3.500
1.500
2
900
600
2.250
2.100
900
3
1.200
800
3.000
2.800
1.200
4
2.400
1.600
6.000
5.600
2.400
T o t a l
6.000
4.000
15.000

4. Penjualan Per wilayah pemasaran untuk tahun 2010
Jenis Produk
Volume  Penjualan  Per  Wilayah
Volume
Harga
Nilai
DKI
JaBar
JaTeng
JaTim
Bali
Total
Per Unit
Penjualan
PAL
1.800
600
1.200
1.500
900
6.000
30.000
180.000.000
PAP
1.200
400
800
1.000
600
4.000
40.000
160.000.000
KP
4.500
1.500
3.000
3.750
2.250
15.000
60.000
900.000.000
CPP
4.200
1.400
2.800
3.500
2.100
14.000
75.000
1.050.000.000
CPW
1.800
600
1.200
1.500
900
6.000
85.000
510.000.000
Total
 Rp2.800.000.000

5. Hitunglah Anggaran Penjualan Per Sales
Nama Wiraniaga
Volume  Penjualan  Per  Jenis  Produk
PAL
PAP
KP
CPP
CPW
Ali
         1.080
        720
     2.700
     2.520
      1.080
Benny
           720
        480
     1.800
     1.680
         720
Cepot
           420
        280
     1.050
        980
         420
Deddy
           180
        120
        450
        420
         180
Emon
           600
        400
     1.500
     1.400
         600
Ferry
           600
        400
     1.500
     1.400
         600
Gugun
           900
        650
     2.250
     2.100
         900
Harry
           600
        400
     1.500
     1.400
         600
Iwan
           900
        600
     2.250
     2.100
         900
Total
         6.000
     4.000
    15.000
    14.000
      6.000
Ilustrasi Anggaran Penjualan
Perusahaan Kecap Asli
Jualan
Tahun 2011,2012,2013,2014,2015
(dalam botol)
Tahun
Triwulan
Setahun
I
II
III
IV

2011
28
32
36
34
130
2012
32
35
38
40
145
2013
36
37
38
39
150
2014
40
40
42
43
165
2015
44
41
41
44
170
Jumlah
180
185
195
200
760
Rata-rata
36
37
39
40
-
%
23,68
24,34
25,99
26,32
100
Daerah penjualan, yaitu Banjarmasin (Bjm) dan Martapura (Mtp) dengan perbandingan 2:1 . berikut harga jual per botol kecap :

Banjarmasin
Martapura
Kecap Sedang
Rp500
Rp600
Kecap Manis
Rp600
Rp750
Kecap Asin
Rp500
Rp600
Distribusi tiap jenis produk (barang) ditaksir untuk kecap sedang sebanyak 50%, kecap manis 30%, dan kecap asin sebanyak 20%.
Dari data tersebut dibuatlah ramalan penjualan tahun 2016, apabila ramalan penjualan menggunakan metode kuadrat terkecil maka perhitungannya akan tampak seperti pada tabel :
No
Tahun
Jualan
X
X2
XY
1
2011
130
0
0
0
2
2012
135
1
1
145
3
2013
150
2
4
300
4
2014
165
3
9
495
5
2015
170
4
15
680
760
10
30
1620
b= = 10                          a= = 10 x = 132
persamaan Tren garis lurus      Y= a + Bx
                                                 Y= 132 + 10X
Ramalan jualan tahunan 2016    = 132 + 10(5)=182
Ramalan kecap tahun 2016 sebanyak 182 botol untuk daerah Banjarmasin dan Martapura dengan perbandingan 2:1

Martapura :
Triwulan I
Kecap sedang              (23,68 x 31      =7 botol ) x Rp600      = Rp4200
Kecap manis                (23,68 x 18      =4 botol) x Rp750       = Rp3000
Kecap asin                   (23,68 x 22      = 3 botol) x Rp600      =Rp1800
                                                Jumlah I          = 14 botol                    = Rp9000
Triwulan II
Kecap sedang              (24,34 x 31      =8 botol ) x Rp500      = Rp4800
Kecap manis                (24,34 x 18      =4 botol) x Rp600       = Rp3000
Kecap asin                   (24,34 x 22      = 3 botol) x Rp500      =Rp1800
                                                Jumlah II         = 15 botol                    = Rp9600
Triwulan III
Kecap sedang              (25,66 x 31      =8 botol ) x Rp500      = Rp4800
Kecap manis                (25,66 x 18      =5 botol) x Rp600       = Rp3750
Kecap asin                   (25,66 x 22      = 3 botol) x Rp500      =Rp1800
                                                Jumlah III       = 16 botol                    = Rp10.350
Triwulan IV
Kecap sedang              (25,66 x 31      =8 botol ) x Rp500      = Rp4800
Kecap manis                (25,66 x 18      =5 botol) x Rp600       = Rp3750
Kecap asin                   (25,66 x 22      = 3 botol) x Rp500      =Rp1800
                                                Jumlah III       = 16 botol                    = Rp10.350
Total triwulan I + II + III + IV= 61 botol (btl)                      =Rp39.300
Setelah membuat perhitungan penjualan untuk masing-masing daerah dan tiapjenis produk untuk tiap triwulan, kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran jualan .
Daerah penjualan dan jenis kecap
Triwulan
Setahun
I
II
III
IV
Bt
Rp
Bt
Rp
Bt
Rp
Bt
Rp
Bt
Rp
Banjarmasin :

Kecap sedang
14
7.000
15
7.500
16
8.000
16
8.000
61
30.500
Kecap manis
9
5.400
9
5.400
9
5.400
9
5.400
36
21.600
Kecap asin
6
3.000
6
3.000
6
3.000
6
3.000
24
12.000
Total I
29
15.400
30
15.900
31
16.400
31
16.400
121
64.100
Martapura :

Kecap sedang
7
4.200
8
4.800
8
4.800
8
4.800
31
18.600
Kecap manis
4
3.000
4
3.000
5
3.750
5
3.750
18
13.500
Kecap asin
3
1.800
3
1.800
3
1.800
3
1.800
12
7.200
Total 2
14
9.000
15
9.600
16
10.350
16
10.350
61
39.300
Total 1+2
43
24.400
45
25.500
47
26.750
47
26.750
182
103.400

 
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Anggaran penjualan ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya..
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
B.  SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mempelajari dan meningkatkan banyak tentang anggaran penjualan.Kami berharap semoga semua perusahaan dagang maupun jasa untuk membuat anggaran penjualan yang baik sesuai aturan yang berlaku. Akhir kata kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA
Nafarin M, 2013. Penganggaran Perusahaan, Salemba empat, Jakarta
Savitri, Erni 2018. Penganggaran Perusahaan. Riau: Penerbit Repository of universitas Riau
Ingrid Silahi:Analisis penjualan dalam evaluasi kinerja manajemen perusahaan pada PT.Bintang Kosmos Medan,Skripsi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di akses pada kamis 28 Maret 2019



[1] Ingrid Silahi:Analisis penjualan dalam evaluasi kinerja manajemen perusahaan pada PT.Bintang Kosmos Medan,Skripsi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di akses pada kamis 28 Maret 2019

No comments:

Post a Comment