1

loading...

Tuesday, July 2, 2019

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


MAKALAH 

EVALUASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 


BAB I
PENDAHULUAN

     A.    LatarBelakang
           
Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem evaluasi memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi. Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kulitas pembelajaran dan selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil belajar yang dicapai. Di sisi lain evaluasi pada program pembelajaran membutuhkan data tentang pelaksanaan pembelajaran dan tingkat ketercapaian tujuannya. Kondisi yang demikian tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan tinggi, tetapi juga terjadi di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang tersentuh kegiatan penilaian. Dengan demikian evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak disadari, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri dihadapan cermin apakah penampilannya sudah wajar atau belum, sampai pada hal-hal yang lebih besar dalam kehidupan manusia. Contohnya ketika seorang pejabat negara berakhir masa jabatannya, maka orang lain yang ada di sekitarnya akan melakukan penilaian atau evaluasi terhadap kinerjanya selama masa kepemimpinannya. Apakah kepemimpinannya tersebut berhasil atau tidak. Begitu pula dalam dunia pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan evaluasi itu sendiri. Dikatakan demikian, karena evaluasi merupakan salah satu komponen dasar dari sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

   B.     RumusanMasalah
1.      Apa pengertian evaluasi pembelajaran?
2.      Apasaja tahapan dalam evaluasi pembelajaran ?
3.      Sebutkan manfaat dan tujuan evaluasi pembelajaran?
4.      Sebutkan jenis alat evaluasi dalam pembelajaran IPA SD?

   C.    Tujuan
1.      Untukmengetahuiapaitu evaluasi pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui apa saja tahapan dalam evaluasi pembelajaran.
3.      Untukmengetahui manfaat dan tujuan evaluasi pembelajaran..
4.      Untuk mengetahui jenis dan alat evaluasi dalam pembelajaran IPA SD.
  
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi sendiri sebenarnya diambil dari bahasa Inggris yang yakni Evaluation. Pada dasarnya, pengertian evalusi adalah suatu kegiatan untuk memberikan nilai atau pertimbangkan sesuai dengan kriteria yang ada untuk mendapatkan hasil evaluasi yang objektif dan meyakinkan. Kriteria yang digunakan bisa diperoleh dari informasi kualitatif dan kuantitatif. Dalam kegiatan pengajaran, evaluasi pembelajaran dijelaskan oleh banyak ahli di bidangnya.
Salah satunya adalah Suchman yang berpendapat bahwa evaluasi dalam kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses dalam menentukan hasil dari kegiatan belajar yang sudah dicapai dengan beberapa kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya demi mendukung tercapainya tujuan dari proses belajar. Sementara itu, Stufflebeam (1971) menjelaskan bahwa pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses untuk memperoleh, menggambarkan sekaligus menyajikan informasi penting yang bermanfaat untuk menilai keputusan dalam proses pembelajaran di semester atau kegiatan belajar selanjutnya.[1]
Evaluasi pembelajaran menurut Bloom (1971) adalah proses pengumpulan data real secara sistematis. Dimana data ini akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan atau tingkat perubahan peserta didik.
Pengertian tentang evaluasi dalam kegiatan pembelajaran juga dijelaskan oleh Oemar Hamalik.
Dalam hal ini, ia menjelaskan bahwa evaluasi merupakan proses berkelanjutan yang berhubungan dengan kegiatan penafsiran dan pengumpulan penafsiran informasi yang dipakai untuk menilai keputusan-keputusan dan kebijakan penting yang dibuat untuk merancang suatu kompetensi atau system pengajaran. Pengertian evaluasi menurut para ahli terkait dengan evaluasi pembelajaran tentunya sudah sangat jelas.
Dimana evaluasi adalah proses penilaian yang dilakukan secara terus-menerus. Tidak hanya di akhir pengajaran saja. Karena saat memulai kegiatan pembelajaran pun, seorang guru harus mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang akan diterapkan pada siswa. Proses evaluasi kinerja pada intinya digunakan untuk memperbaiki pengajaran. Lantas, apa yang dimaksud dengan pengertian evaluasi pendidikan?
Secara etimologi "evaluasi" berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah atau al-taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdir al-tarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.
                        M. Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk rnengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu.Dalam pengertian lain antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian merupakan kegiatan yang bersifat hirarki.
                        Kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan. Dalam kaitan ini ada dua istilah yang hamper sama tetapi sesungguhnya berbeda, yaitu penilaian dan pengukuran. Pengertian pengukuran terarah kepada tindakan atau proses untuk menentukan kuantitas sesuatu, karena itu biasanya diperlukan alat bantu. Sedangkan penilaian atau evaluasi terarah pada penentuan kualitas atau nilai sesuatu. Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pernbelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif sementar pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai selarna mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan, maka akan memberikan dampak berupasuatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka siswa akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa.Sedangkan evaluasi dalam pendidikan Islam adalah pengambilan sejumlah yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Lebih jauh Jalaludin mengatakan bahwa evaluasi dalam pendidikan lslam telah menggariskan tolak ukur yang serasi dengan tujuan pendidikannya. Baik tujuan jangka pendek yaitu membimbing manusia agar hidup selamat di dunia, maupun tujuan jangka panjang untuk kesejahteraan di akhirat nanti. Kedua tujuan tersebut menyatu dalam sikap dan tingkah laku yang mencerminkan akhlak yang mulia. Sebagai tolak ukur dan akhlak mulia ini dapat dilihat dari cerminan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.[2]

    B.     Tahapan Evaluasi Pembelajaran
Dalam kegiatan evaluasi terdapat beberapa tahapan penting yang saling mendukung satu sama lainnya. Mengacu pada pengertian evalusi, adapun tahapan-tahapan evaluasi adalah sebagai berikut :
1.      Menentukan topik evaluasi, yaitu kegiatan penentuan topik yang akan dievalusi misalnya; evaluasi hasil kerja atau evaluasi rencana kerja.
2.      Merancang kegiatan evalusi, yaitu kegiatan mendisain proses evaluasi sehingga dalam pelaksanaan nya tidak melewatkan hal–hal yang penting.
3.      Pengumpulan data, yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencatat setiap informasi sesuai dengan perencanaan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
4.      Pengolahan dan analisis data, yaitu kegiatan mengelola informasi dengan cara mengelompakkan data agar lebih mudah dalam melakukan analisis, serta menentukan tolak ukur waktu sebagai hasil evaluasi.[3]
5.      Pelaporan hasil evaluasi, yaitu membuat laporan hasil evaluasi agar di ketahui pihak-pihak yang berkepentingan 
   C.    Manfaat, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
1.      Manfaat Evaluasi
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
a.       Memahami sesuatu: siswa (entry behavior, motivasi, dll), sarana dan prasarana, dan kondisi guru.
b.      Membuat keputusan: kelanjutan program penanganan “masalah", dll.
c.       Meningkatkan kualitas PBM: komponen-komponen PBM.
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi Siswa; mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran Memuaskan atau tidak memuaskan
a.       Bagi Guru
1)      Mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan melanjutkan remedial atau pengayaan
2)      Ketepatan materi yang diberikan jenis, lingkup, tingkat kesulitan
3)      Ketepatan metode yang digunakan.
b.      Bagi Sekolah
1)      Hasil belajar cermin kualitas sekolah
2)      Membuat program sekolah
3)      Pemenuhan standar.
                                                                                                                
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan Evaluasi Pembelajaran terbagi menjadi 2 yaitu
a. Tujuan Umum
1)   Untuk menghimpun data tentang taraf kemajuan dan perkembangan peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sampai di mana keberhasilan mereka  dalam mencapai tujuan kurikuler).    
2)   Untuk mengetahui efektifitas metode pengajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
b. Tujuan Khusus
1)   Untuk merangsang peserta didik dalam program pembelajaran
2)   Untuk mencari faktor keberhasilan dan kegagalan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
3. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a product already on the market”.  Cronbach nampaknya lebih menekankan  fungsi  evaluasi  untuk  perbaikan,  sedangkan  Scriven  (1967) membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan  dengan  penyimpulan  mengenai  kebaikan  dari  sistem  secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap selesai.

Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung kepada dari sudut mana Anda melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah :

1.      Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui hinggamana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronom, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi  pada  situasi  tertentu.  Dalam  menentukan  sikap  dan  tingkah lakunya,  mereka  pada  umumnya  tidak  berpegang  kepada  pedoman  yang berasal dari dalam dirinya, melainkan mengacu kepada norma-norma yang berasal dari luar dirinya. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan.
2.       Secara  sosiologis,  evaluasi  berfungsi  untuk  mengetahui  apakah  peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu, peserta didik diharapkan dapat membina dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting, karena mampu-tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Untuk itu, materi pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.      Secara  didaktis-metodis,  evaluasi  berfungsi  untuk  membantu  guru  dalam menempatkan  peserta  didik  pada  kelompok  tertentu  sesuai  dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka fungsi evaluasi pembelajaran adalah :
Pertama, untuk  perbaikan  dan  pengembangan  sistem  pembelajaran. Sebagaimana Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai  komponen,  seperti  tujuan,  materi,  metoda,  media,  sumber  belajar, lingkungan, guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut. Kedua, untuk akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa “akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan.   

   D.    Jenis Alat Evaluasi Pembelajaran
a.       Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang di perlukan terdiri dari
1.      Alat evaluasi yang mengukur kognitif.
2.      Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani
3.      Alat evaluasi untuk mrngukur kemampuan keterampilan.terdiri dari
a)      Keterampilan menggunakan tangan
b)      Keterampilan menggunakan indra penglihatan
c)      Keterampilan menggunakan indra pengecap
d)     Keterampilan menggunakan indra pencium 
    b.      Jenis Evaluasi Pembelajaran
Dilihat  dari  pengertian,  tujuan,  fungsi,  prosedur  dan  sistem  pembelajaran, maka pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil  belajar.  Penilaian  hasil  belajar  hanya  merupakan  bagian  dari  evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :[4]
a.      Evaluasi  perencanaan  dan  pengembangan.  Hasil  evaluasi  ini  sangat diperlukan  untuk  mendisain  program  pembelajaran.  Sasaran  utamanya adalah  memberikan  bantuan  tahap  awal  dalam  penyusunan  program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan.
b.      Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana  mestinya.  Hasil  evaluasi  ini  sangat  baik  untuk  mengetahui kemungkinan  pemborosan  sumber-sumber  dan  waktu  pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.
c.       Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
d.      Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program pembelajaran.  Untuk  itu,  diperlukan  perbandingan  antara  jumlah  biaya, tenaga  dan  waktu  yang  diperlukan  dalam  program  pembelajaran  dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.
e.       Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran secara menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.

BAB III
PENUTUP

    A.    KESIMPUAN
Berdasarkan pada uraian pembahasan tersebut di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
                        Evaluasi sebagai suatu kegiatan mengumpulkan data dan informasi mengenai kemampuan belajar siswa, untuk menilai sudah sejauh mana program (pengembangan sistem instruksional) telah berjalan, dan juga sebagai suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan telah berlangsung sebagaimana mestinya. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam suatu proses pembelajaran, sekaligus untuk memahami siswa sampai sejauh mana dapat memberikan bantuan terhadap kekurangan-kekurangan siswa, dengan tujuan menempatkan siswa pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
Sedangkan fungsi evaluasi untuk membantu proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan, dan sekaligus dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa pada bidang studi tertentu, sekaligus dapat memberikan informasi kepada orang tua wali siswa mengenai penentuan kenaikan kelas atau penentuan.

   B.     SARAN
Demikianlahmakalah yang dapat kami paparkan mengena imateriMendeskripsikan Evalusi dalam Pembelajaran IPAkami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan Kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Karena terbatasny apengetahuan dan kekurangan dalam sumber pembuatan Makalah. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembacaguna membangun pembuatan makalah yang lebih baik lag idimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Abdorrakhman, Gintings. EsensiPraktisBelajardanPembelajaran.BuahBatuBandung,2008.
Nurkencana, Wayan dan Sumartana. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1983.   
CeceRakhmat&DidiSuherdi. EvaluasiPembelajaran. Jakarta:DirjenDikti.1999.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: direktorat Jendral  Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.2012.
                                                          


[1]Nurkencana, Wayan dan Sumartana. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1983.                            

[2]CeceRakhmat&DidiSuherdi. EvaluasiPembelajaran. Jakarta: DirjenDikti.1999.
[3]Abdorrakhman, Gintings. EsensiPraktisBelajardanPembelajaran.BuahBatuBandung,2008.

[4]Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: direktorat Jendral  Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.2012.
                                          

No comments:

Post a Comment