MAKALAH HAKIKAT MANAJEMEN KELAS ANAK USIA DINI
BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT MANAJEMEN KELAS AUD
A. Pengertian Pengelolaan dan Manajemen
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu “pengelolaan” dan “kelas”.
Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan
akhiran “an”. Pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto adalah
pengadminitrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.[1]
Pengertian Pengelolaan menurut para ahli, yaitu:
1. Menurut Arifin Abdul Rachman, pengelolaan
diartikan sebagai kegiatan/aktivitas, proses kegiatan dalam rentetan
urutan-urutan, lembaga/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses
kegiatan.
2. Menurut Ordway Tead pengelolaan adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan
menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menurut Marry Parker Follet, pengelolaan
adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.[2]
Manajemen adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu management
yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.[3]
Manajemen juga sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi.[4]
Manajemen menurut para ahli, yaitu:
1. Marry Parker Follet, manajemen adalah seni
menyelesaikan perkerjaan melalui orang tua.
2. Ricky W Griffin, manajemen adalah sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengordinasian, dan pengontralan sumber
daya untuk mencapai sarana secara efektif dan efesian.
3. Prof. Eiji Ogawa, manajemen adalah
perencanaan, pengimplikasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk sistem
pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu
menetapkan sarana untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi
lingkungan yang berubah.[5]
4. Lawrence A. Appley, manajemen merupakan
keahlian untuk menggerakan orang supaya dapat melakukan pekerjaan dalam rangka
tercapainya tujuan.
5. Soekarno, manajemen adalah suatu
proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan
orang-orang lain”. Dari beberapa pengertian manajemen secara definisi di atas,
dapat kita tarik.[6]
6. Luther Gullick, manajemen sebagai suatu bidang
pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana
orang bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.[7]
7. Robert L. Katz, manajemen merupakan suatu
profesi karena berbagai kegiatan manajemen dilakukan dengan berbagai kemampuan
(kompetensi) atau keahlian khusus.[8]
8. Malayu S. P. Hasibuan, manajemen adalah ilmu
dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lain yang mendukung secara efektif dan efesien dalam
mencapaitujuan tujuan tertentu.[9]
Dapat ditarik kesimpulan dari pengertian diatas penegelolaan adalah
kemampuan menata, mengatur dan mengkondisikan. Sedangkan manajemen adalah ilmu dalam mengelola dan
mempunyai manfaat tertentu.
B. Pengertian Kelas
Kelas merupakan
tempat yang dihuni oleh sekelompok manusia dengan berbagai latar belakang,
karakter, kepribadian, tingkah laku, dan emosi yang berbeda beda. Karena itu
dalam upaya mengelola diperlukan banyak hal guna mempermudah tugas manajemen
itu sendiri.[10]
Pengertian kelas menurut para ahli sebagai
berikut:
1. Menurut Oemar Hamalik, kelas adalah suatu
kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran
dari guru.
2. Menurut Suharsimi, kelas adalah sekolompok
siswa yang pada waktu yang bersamaan menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama.
3. Menurut Hadari Nawawi memandang kelas dari dua
sudut, yaitu:
Kelas dalam arti sempit, yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat
dinding, tempat para sisiwa melakukan proses belajar mengajar secara bersamaan.
Sedangakan dalam arti luas, yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan
bagian dari masyarakat sekolah, sebagai satu kesatuan yang diorganisasi menjadi
unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar
mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.[11]
4. Menurut Syaiful Bahri dan Djamarah, Kelas
adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang
mendapatkan pembelajaran dari guru[12]
5. Menurut Sudarwan Danim, kelas merupakan tempat
paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi anak-anak sekolah.[13]
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan kelas adalah tempat proses
belajar mengajar.
C. Pengertian Pengelolaan kelas
Manajemen kelas
yang sering pula disebut sebagai pengelolaan kelas, didefinisikan sebagai
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar (pembelajaran).[14]
Pengelolaan
kelas adalah keterampilan tenaga pendidik (guru) untuk menciptakan dan
memelihara keadaan (kondisi) belajar agar berjalan dengan optimal serta
mengkondisikan bila terjadi ganguan dalam proses belajar mengajar.[15]
Pengelolaan
kelas merupakan seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
ketertiban suasana kelas.[16]
Pengertian pengelolaan kelas menurut para
ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Sudirman N, Dkk, pengelolaan kelas adalah
upaya mendayagunakan potensi kelas.
2. Menurut Hadari Nawawi, pengelolaan kelas
adalah kemampuan guru kelas dalam mendayagunakan potensi kelas seluas-luasnya
pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang keratif, terarah
sehingga waktu dan dana dapat dipergunakan efesien untuk melakukan
kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kukrikulum dan perkembangan
murid.
3. Menurut Suharsimi Arikunto, pengelolaan kelas
adalah sebuah usaha yang dilakukan para penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan tujuan agar tercapainya
kondisi optimal sehingga dapat terlaksanakan kegiatan belajar seperti yang
diharapkan.[17]
4. Menurut Amatembun“Pengelolaan kelas adalah
upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta
mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
5. Menurut Usman“Pengelolaan kelas yang efektif
merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
6. Menurut Wina Sanjaya bahwa Pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu
suasana pembelajaran .[18]
7. Menurut E. Mulyasa, pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,
dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.[19]
8. Menurut Made Pidarta, pengelolaan kelas ialah
proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi
kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki dan memelihara
sistem/organisasi kelas sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya,
bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual.[20]
9. Menurut Wiyani, Pengelolaan kelas adalah
ketrampilan guru sebagai seorang leader sekaligus manajer dalam menciptakan
iklim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan belajar mengajar.[21]
Manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen
dari kata, yang diterjemahkan menjadi pengelolaan, berarti proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua
hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujua. Manajemen kelas
mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas tersebut untuk dapat
belajar dengan efektif. Ada lima definisi manajemen kelas yaitu:
1.
Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan mempertahankan ketertiban
suasan kelas.
2.
Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan
memaksilamalkan kebebasan siswa.
3.
Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang di inginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
4.
Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang fositif.
5.
Manajemen kelas ialah seperangkat kegiatan untuk
menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Definisi pertama,
memandang bahwa manajemen kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku
siswa. Dalam kaitan ini tugas guru adalah menciptakan dan memelihara ketertiban
suasana kelas. Jadi pandangan ini bersifat otoritatif dan penggunaan disiplin
amat diutamakan. [22]
Manajemen kelas adalah berbagai
jenis kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi
optimal bagi terjadinya proses pembelajaran.[23]
Manajemen kelas merupakan bagian integral dari pembelajaran efektif meliputi perencanaan, pengelolaan,
dan penataan kegiatan belajar.[24]
Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian
utama oleh guru yang berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan
optimal.[25]
Menurut Sudarwan Danim, manajemen kelas adalah seni atau praksis (praktek
dan strategi) kerja, yaitu guru bekerja secara individu, dengan atau melalui
orang lain (bekerja sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan sumber
daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.[26]
Manajemen kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, aktuasi, dan
pengawasan yang dilakukan oleh guru, baik individual maupun dengan melalui
orang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, dengan
cara memanfaatkan segala sumber daya yang ada.[27]
Dari pengertian diatas dapat kami simpulakan bahwa pengelolaan kelas adalah
kemapuan mengkondisikan, mengatur dan mengendalikan kelas agar proses belajar
berjalan dengan efektif, efesien dan mencapai tujuannya.
D. Pentingnya Pengelolaan Kelas
Sesungguhnya
keberhasilan pengajaran tidaklah dapat dipisahkan dari keseriusan usaha dan
semangat guru mengelola kelasnya. Menurut Good dan Brophy mensinyalir bahwa
kegagalan guru mengembangkan potensi
dirinya dalam pengajaran bukanlah karena mereka tidak menguasai mata pelajaran
tetapi mereka itu tidak mengerti siapa murid-muridnya dan apa kelas itu
sesungguhnya.
Sedangkan menurut Leinhardt dan Smith dikutip
Good dan Brophy menyimpulkan adanya dua
pengetahuan yang patut dipahami guru agar pengajaranya lebih efektif, yaitu:
1. Subject matter knowledge , dan
2. Action system knowledge .
Yang pertama mencakup informasi spesifik yang
dibutuhkan untuk menyajikan isi pelajaran, sedangkan yang kedua menyangkut
pengetahuan siapa dan bagaimana anak belajar dan berkembang; bagaimana kelas
dikelola; bagaimana informasi/konsep diterangkan; dan bagaimana tugastugas
secara efektif diberikan.[28]
Fakta menunjukkan
bahwa pengelolaan kelas merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
guru. Pengelolaan kelas yang tidak efektif akan dapat memunculkan berbagai
permasalahan dalam pembelajaran seiring dengan muncul dan meningkatnya perilaku
anak yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, agar suasana kelas menjadi
kondusif, perilaku positif yang diharapkan dari anak meningkat, dan perilaku yang
tidak diinginkan dapat diperkecil, maka guru perlu mengelola kelas secara
profesional. [29]
Dapat ditarik
kesimpulan bahwa pentingnya pengelolaan kelas yaitu untuk mencapai tujuan
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pengelolaan kelas.
E. Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan
pengelolaan kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas berbagai macam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
dalam kelas.[30]
Tujuan
pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.[31]
Adapun tujuan
manajemen kelas antara lain:
1. Agar pembelajaran dapat dilakukan secara
maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
2. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau
kemajuan siswa dalam pelajarannya.[32]
Sedangkan
menurut para ahli tujuan pengelolaan kelas, sebagai berikut:
1. Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan pengelolaan
kelas adalah agar setiap anak di dalam kelas dapat bekerja dengan tertib
sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.[33]
2. Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus, yaitu:
a. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah
menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan
belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
b. Tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisikondisi yang memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta
membantu peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan.[34]
3. Menurut Sudirman dkk, tujuan manajemen kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.[35]
4. Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan manajemen
kelas adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik
sebagai lingkungan belajar maupusebagai kelompok belajar yang memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat
menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta
perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d. Membina dan membimbing sesuai dengan latar
belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.[36]
Tujuan menejemen kelas adalah:
1. Mengujudkan situasi dan kondisi kelas, sebagai
lingkungan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan mereka semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat
menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta media
pembelajaran yang mendukung dan memungkinkan peserta didik belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual mereka dalam kelas.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan
latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individunya.
Menurut John W. Santrock berpendapat manajemen kelas yang efektif bertujuan
membantu siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi
waktu aktivitas yang tidak diorentasikan pada tujuan pembelajaran dan mencegah siswa
mengalami problem emosional dan akademik.
Kelas yang dikelola dengan baik
tidak hanya akan meningkatkan pembelajaran yang berarti, tetapi juga membantu
mencegah berkembangnya problem emosional dan akademik.
Kelas yang dikelola dengan baik akan membuat siswa sibuk dengan tugas yang
menantang dan akan memberikan aktivitas dimana siswa menjadi terserap
kedalamnya, termotivasi belajar, memahami aturan dan regulasi yang harus
dipatuhi.
Dalam kelas seperti itu kecil kemungkinannya siswa mengalami masalah
emosional dan akademik sebaliknya, kelas yang dikelola dengan buruk, problem
emosional dan akademik akan lebih mudah muncul.
Siswa yang tidak termotivasi secara akademik akan menjadi makin tidak
termotivasi. Siswa yang pemalu akan menjadi reklusif dan siswa yang bandel akan
makin kurang ajar. [37]
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan pengelolaan kelas
yaitu untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan seperti belajar
yang efektif, efesien dan kondusif.
Daftar Pustaka
Afriza, (2014). Manajemen Kelas.
Pekanbaru: Kreasi Edukasi
Ardy Wiyani
Novan. (2017). manajemen PAUD berdaya saing, Yogyakarta: Gava Media
Asmadawati.
2014. Keterampilan Mengelola Kelas. Sumatra Utara: IAIN Padangsidimpuan
Bahri Djamarah Syaiful dan Zain Aswan, (2006).
Strategi Belajar Mengajar (edisi revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Endah Saputri Nur, (2017). Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 tahun ke 6 “Penerapan Pengelolaan Kelas Pada
Kelompok B Di TK Anakqu, PGPAUD FIP. Yogyakarta: UNY
Fattah Nanang. (2017). landasan manajemen pendidikan cet. Keempat belas .
Bandung: PT remaja Rosdakarya
Fattah Nanang. (2009). landasan manajemen pendidikan cet. Kesepuluh.
Bandung: PT remaja Rosdakarya
Israwati, (2017). Jurnal Pendidikan Serambi
Ilmu, Edisi September 2017 Volume 29 Nomor 2 “Pengelolaan Ruang Kelas Pendidikan Anak Usia
Dini Pada Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak”. Banda Aceh: PGAUD FKIP Unsyiah
Kadir Fatimah. 2014. Keterampilan Mengelola Kelas Dan Implementaasinya
Dalam Proses Pembelajaran. Kendiri: Jurnal Al-Ta’dib
Mulyadi, (2009). Classroom Managemnt. Malang: UIN Malang Press
Pangastuti Ratna, Solichah Isnaini. 2017. Studi Analisis Manajemen
Pengelolaan Kelas di Tempat Penitipan Anak (TPA) Khadijah Pandegiling Surabaya.
Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Permana Johar, (2001). Pengelolaan Kelas Dalam Proses Rangka Belajar
Mengajar. Bandung: Departemen Agama Republik Indonesia Institute For
Religious And Instituional Studies (IRIS)
Permana Johar. (2008). Pengelolaan Kelas Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Rofiq
M. Aunur, (2009). Pengelolaan Kelas. Malang: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik
Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ilmu Pengetahuan Sosial
Saprin, (2017). Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2
“Pengaruh Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar
Peserta Didik Di MTS. Negeri Gowa”. Makassar: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar:
Syafaruddin dan Nasution Irwan, (2005). Manajemen pembelajaran.
Jakarta: Quantum Teaching
Suryana Endang. Manajemen Kelas Kerakter Siswa. Subang: STAI
Miftahul Huda Subang
Tumira, 2018. Pengelolaan Murid Unggul Berbasis Manajemen Kelas Pendidikan
anak Usia Dini (PAUD). Sei Sikambing: Fakultas Agama Islam dan humaniora
universitas Pembangunan Panca Budi medan
Usman Husain, (2014). Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset
Pendidikan edisi 4. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Zahroh Lailatu, (2015). Jurnal Tasyri’ Vol. 22, Nomor 2
“Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas”. Surabaya: STAI Taruna Surabaya
[1] Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 175
[2] Lailatu Zahroh, Jurnal
Tasyri’ Vol. 22, Nomor 2 “Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas”, (STAI Taruna
Surabaya: Surabaya, 2015), hal. 177
[3] Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal., hal. 175
[4] Nanang Fattah , landasan
manajemen pendidikan , (PT remaja Rosdakarya: Bandung, 2017),cet. Keempat
belas, hal. 3
[5] Husain Usman, Manajemen
Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan edisi 4, ( PT. Bumi Aksara: Jakarta,
2014), hal.4
[7]Novan Ardy Wiyani, manajemen PAUD berdaya
saing, (Gava Media: Yogyakarta, 2017), hal. 8
[9] Pangastuti
Ratna, Solichah Isnaini, Studi Analisis Manajemen Pengelolaan Kelas di
Tempat Penitipan Anak (TPA) Khadijah Pandegiling Surabaya, ( Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya: Surabaya, 2017), hal.39
[11] Syaiful Bahri Djamarah
dan Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar (edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 175-176
[14] Saprin, Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh Penerapan
Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Di MTS.
Negeri Gowa”, (Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Alauddin Makassar: Makassar, 2017), hal. 162
[15] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar
(edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 173
[16] Johar Permana, Pengelolaan
Kelas Dalam Proses Belajar Mengajar, (Universitas Pendidikan Indonesia:
bandung , 2008), hal.12
[17] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar
(edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 177
[18] M. Aunur Rofiq, Pengelolaan
Kelas, ( Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ilmu Pengetahuan Sosial: Malang,
2009), hal. 3
[19] Saprin, Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh
Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
Di MTS. Negeri Gowa”, (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar:
Makassar, 2017), hal. 176
[20] Saprin, Jurnal al-Kalam Vol. IX No. 2 “Pengaruh
Penerapan Manajemen Kelas Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
Di MTS. Negeri Gowa”, (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar:
Makassar, 2017), hal. 178
[21]Israwati, Jurnal Pendidikan Serambi
Ilmu, Edisi September 2017 Volume 29 Nomor 2 “Pengelolaan Ruang Kelas Pendidikan Anak Usia
Dini Pada Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak”, ((PGAUD) FKIP Unsyiah: Banda Aceh, 2017), hal. 120
[27] Tumira, Pengelolaan
Murid Unggul Berbasis Manajemen Kelas Pendidikan anak Usia Dini (PAUD), (
Fakultas Agama Islam dan humaniora universitas Pembangunan Panca Budi medan:
Medan: Sei Sikambing, 2018) ,Hal. 77
[28] Johar Permana, Pengelolaan
Kelas Dalam Proses Rangka Belajar Mengajar, ( Departemen Agama Republik
Indonesia Institute For Religious And Instituional Studies (IRIS): Bandung,
2001).
[29] Nur Endah Saputri, Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 2 tahun ke 6 “Penerapan Pengelolaan Kelas Pada
Kelompok B Di TK Anakqu, (PGPAUD FIP UNY: Yogyakarta, 2017) hal. 161
[30] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (edisi
revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 178
[31] Syafaruddin dan Irwan
Nasution, Manajemen pembelajaran, (Quantum Teaching: Jakarta, 2005), hal. 118
[33] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar
(edisi revisi), ( PT. Rineka Cipta: Jakarta, 2006), hal. 178
[34] M. Aunur Rofiq, Pengelolaan Kelas, ( Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Dan
Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan Dan
Ilmu Pengetahuan Sosial: Malang, 2009), hal. 12
No comments:
Post a Comment