1

loading...

Saturday, July 6, 2019

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM “MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM”


MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

   A.    Latar Belakang
            Manajemen pendidikan Islam mungkin kata yang sering kita denger dan kerjakan tapi kita tidak tau apa definisi sepenuhnya dari manajeman pendidikan Islam. Manajemen merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan Islam karena sebagai pendukung utama untuk memajukan dunia pendidikan. Manajemen pendidikan Islam banyak sekali pendapat yang berbeda dalam definisi manajemen pendidikan Islam. Seiring perkembangan zaman modern ini tentang pengetahuan manajemen pendidikan Islam yang harus kita ketahui.
            Maka dari itu kita harus mengetahui apa sesungguhnya definisi dari manajemen pendidikan islam itu sendiri, manajemen pendidikan islam berkaitan erat dengan masalah pengelolaan dalam sebuah lembaga pendidikan terutama pendidikan islam, di dalam dunia pendidikan tentunya di butuhkan sebuah pengelolaan yang baik, karena maju berkembangnya dalam sebuah lembaga pendidikan tergantung dari sistem pengelolaan manajemennya. Manajemen pendidikan Islam mempunyai dasar, tujuan, manfaat, prinsip-prinsip, fungsi agar pendidikan Islam berjalan dengan baik efisien dan efektif.

    B.     Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan islam?
b.      Apa saja dasar-dasar manjemen pendidikan islam?
c.       Apa saja tujuan dari manajemen pendidikan islam?
d.      Apa saja manfaat dari manajemen pendidikan islam?
e.       Apa saja prinsip-prinsip manajemen pendidikan islam?
f.       Apa saja fungsi dari manajemen pendidikan islam?
    C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud  dengan manajemen pendidikan islam
2.      Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar manajemen pendidikan islam
3.      Untuk mengetahui tujuan dari manajemen pendidikan islam
4.      Untuk mengetahui apa saja manfaat dari manajemen pendidikan islam
5.      Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip manajemen pendidikan islam
6.      Untuk mengatahui apa saja fungsi dari manajemen pendidikan islam
 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Pendidikan Islam
Secara etimologis istilah manajemen berasal dari bahasa inggris, yaitu dari kata kerja “to manage” yang sinonimnya antara lain “ to hand” berarti mengurus, “ to control” memeriksa “to guide” memimpin. Jadi, bila dilihat dari asal kata manajemen dapat diartikan sebagai mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelolah. Secara termimologis para ahli mengemukakan berbagai definisi tentang manajemen Hersey dan Blanchard mengemukakan bahwa manajemen adalah proses bekerjasama anatara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen, jadi dapat diambil inti manajemen yaitu adanya suatu proses, adanya tujuan yang hendak dicapai.[1]
Pendidikan Islam adalah mendorong suatu sikap dan tingkah laku, nilai-nilai islam kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagian dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan atau pengolaan lembaga pendidikan islam yang melibatkan manusia untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang efektif dan efisien.[2]
 Dari pengertian manajemen pendidikan Islam
Allah SWT berfirman:
يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ ءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى
Artinya:
            "Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."(QS. As-Sajdah 32: Ayat 5)[3]


B.     Dasar-Dasar Mananjemen Pendidikan Islam
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan yntuk berdirinya sesuatu. Setiap negara mempunyai dasar pendidikannya sendiri.Ia merupakan pencerminan falsafah hidup suatu bangsa. Berdsarkan kepada dasar itulah pendidikaan suatu bangsa disusun.[4]
Adapun dasar-dasar manajemen pendidikan islam adalah :
1.      Dasar religious
1)      Al-qur’an
Umat islam sebagai suatu umat yang dianugrahkan tuhan suatu kitab suci Al-qur’an, yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal, sudah barang tentu dasar pendidikan mereka adalah bersumber kepada filsafat hidup yang berdasarkan kepada Al-qur’an.

Nabi Muhammad SAW. Sebagai pendidik pertama, pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-qur’an sebagai dasar pengelolaan pendidikan. Kedudukan,Al-qur’an sebagai dasar manajemen pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat Al-qur’an itu sendiri.

Allah SWT. Berfirman:

وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ ٱلَّذِى ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Yang Artinya:
      dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-kitab (Al-qur’an) ini melainkan agar kamu dapat menjelasakan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (QS. AN-Nahl: 64).[5]

Fungsi al-qur’an sebagai dasar pendidikan yang utama, dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya:
Pertama, dari segi namanya, al-qur’an sudah mengisyaratkan bahwa kehadiran al-qur’an sebagai kitab pendidikan. Membaca dan menulis dalam arti yang seluas-luasnya merupakan kegiatan yang paling pokok dalam kegiatan pendidikan.
Kedua, dari segi fungsinya yakni sebgai al-huda,al-furqan,al-hakim,al-hayyinah dan rahmatan li al alamin ialah berkaitan dengan fungsi pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.
Ketiga, dari segi kandungannya, al-qur’an berisi ayat-ayat yang mengandung isyarat tentang berbagai aspek pendidikan.
Keempat, dari segi sumbernya, yakni dan Allah SWT telah mengenalkan dirinya sebagai al-rabb atau al-murabbi yakni sebagai pendidik dan orang yang pertama kali di didik oleh Allah swt adalah nabi Adam As.
2)      As-Sunnah
Menurut pengertian bahasa berarti tradisi yang biasa dilakukan atau jalan dilalui(al-thariqah al-maslukah) baik yang terpuji maupun yang tercela.
Menurut(ramayulis, 2012, 189) As-sunnah sebagai sumber pendidikan islam, dapat dipahami dari analisis sebagai berikut.
      Pertama, Nabi Muhammad saw. Sebagai yang memproduksi hadist menyatakan dirinya sebagai guru.
      Kedua, Nabi Muhammad saw tidak hanya memiliki kompetensi professional(pengetahuan mendalam dan luas dalam ilmu agama dan ilmu lainnya).
      Ketiga, Nabi Muhammmad saw memiliki perhatian yang besar terhadap penyelenggaraan pendidikan.
      Keempat,sejarah keberhasilan Nabi Muhammad saw berkaitan erat dengan keberhasilannya dalam bidang pendidikan.
      Kelima, hadist Nabi Muhammad saw yang mewajibkan kepada setiap muslim laki-laki dan perempuan untuk menuntut ilmu.[6]
2.      Dasar Filosofis
Dasar filosofis pelaksaan atau management pendidikan disuatu negara, bergantung kepada dasar falsafah suatu negara, dan sistem pendidikan yang berlaku di negara tersebut.
Dasar filosofis berkaitan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila pancasila. Nilai-nilai tersebut adalah:
·         Sila pertama berkaitan dengan pelaksaan managent atau pendidikan yang berpijak nilai-nilai ketuhanan, sehingga pelaksaan management atau pendidikan bernilai ibadah.
·         Sila kedua, yakni keadilan yang adil dan beradab dapat diartikan sebagai proses memanusiakan manusia karena pendidikan berkaitan dengan proses pencerdasan bangsa dan hakikat manusia yang sesungguhnya.
·         Sila ketiga yaitu berkaitan dengan kebhinekaan pendidikan dengan mengembangkan muatan pendidikan.
·         Sila keempat berkaitan dengan nilai-nilai demokrasi pendidikan, nilai-nilai tersebut seperti kebebesan, penghormatan terhadap orang lain, persamaan dalam hak dan kewajiban dan pembagian kekuasaan.
·         Sila kelima artinya setiap warga negara berhak mendapatkan kesetaraan pendidikan yang sama.[7]

3.      Dasar Operasional
Dasar operasional manajemen pendidikan di Indonesia adalah garis-garis besar haluan negara dan sistem pendidikan nasional. Dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional di temukan sebagai berikut:
A.    Prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pendidikan :
1)      Pendidikan di selenggarakan secara demokratis dan berkaitan serta tidak diskriminasi dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2)      Pendidikan diselenggarakan ssebagai satu-kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multi makna.
3)      Pendidikan diselenggarakan sabagai suatu prose pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4)      Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5)      Pendidikan diselnggarakan dengan mengambangankan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6)      Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaran dan pngendalian mutu layanan pendidikan.
B.     Pendidikan nasional,berfungsi mengembangakan kemapuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu dan cakap (BabII pasal 3 ayat 1-6)
C.     Jenjang dan jenis pendidikan
Petama jenjang pendidikan dilaksanakan melalui pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Kedua jenjang pendidikan dilaksanakan melalui pendidikan non-formal adalah pendidikan yang dapat dilaksakan secara terstruktur dan berjenjang.
Ketiga jenjang pendidikan dilaksanakan melalui pendidikan informal adalah melalui pendidikan keluarga dan lingkungan.
D.    Pendidikan keagamaan
Diselnggarakn oleh pemerintah bersama kelompok masyarakat dan pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundanf-undangan.[8]
  
     C.     Tujuan Manajemen Pedidikan Islam
Tujuan manajemen pedidikan islam dapat dikelempokkan sebagai berikut:
a)      Tujuan utama
·         Untuk dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan islam.
·         Untuk dapat mengembangkan karakter dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga negara yang memiliki kualitas.

b)      Tujuan jangka panjang
        Tujuan jangka panjang adalah tujuan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan   nasional.Yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang beramatabat. Butir-butir dalam tujuan nasional tersebut trutama yang menyangkut nilai-nilai dan berbagai aspeknya,adalah nilai-nilai dasar ajaran islam, dan tidak ada yang bertentangan dengan tujuan pendidikan islam.
c)      Tujuan jangka menengah
            Tujuan jangka menengah manajemen pendidikan islam mengarah kepada pencapaian tujuan jenis dan jenjang serta program pendidikan.
d)     Tujuan jangak pendek
            Tujuan jangka pendek dari manajemen pendidika islam adalah agar tersusun dan terleksana suatu sistem pengelolaan komponen instrumental dari proses pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik, sarana dan prasarana organisasi, pembiayaan, tata usaha dan hubungan sekolah dengan masyrakat, agar terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara efektif yang menunjang teracapainya tujuan pendidikan islam.
e)      Tujuan operasianal
·         Memudahkan pekerjaan dalam bidang pendidikan, memudahakan proses pelaksanaannya, memanfaatkan potensi manusia dan material yang diharapkan akan dapat menghasilkan keputusan-keputusan administrasi dalam bidang pendidikan.
·         Menciptakan iklim rohania, psikologis, dan sosial dengan memeperhatikan dan memupuk kejujuran, amanah, keikhlasan dan bekerja.
·         Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu lainnya.
·         Meningkatkan produktifitas kerja bagi para pekerja serta memperbaiki kualitas, metode dan media.
·         Meningkatkan kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan, keterampilan serta sikap.
·         Mengadakn perubahan yang diinginkan dalam prose pendidikan
·         Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan dalam masyarakat.[9]

  D.    Manfaat Manajemen Pendidikan Islam
Administrasi pendidikan yang dikelola yang baik dan benar akan memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan berupa:
   A.    Mengangkat derajat kinerja (performance) personalia menolong mereka untuk mensukseskan dan memperbaiki kinerja tersebut. Begitu juga akan dapat meningkatkan moral atau semangat kerja dan produktivitas kerjja dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan.
   B.     Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsi-prinsip hubugan kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
   C.     Mendorong dan menterjemahkan, merubah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur, dan berbagai aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam langkah mencapai tujuan pedidikan.
   D.    Beusaha meningkatkan link and  match lembaga pendidikan dengan masyarakat kearah perkembangan, kemjuan dan kestabilan.[10]

     E.     Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan Islam

            Prinsip berarti asas kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir, bertindak, dan sebagainya. Dagobert D. Runes mengartikannya kebenaran yang bersifat universal   (Universal Truth)  yang menjadi sifat dari sesuatu.  Prinsip merupakan sesuatu yang sangat kuat, absolut, dan tidak boleh diartikan dalam pelaksanaan program tertentu. Prinsip-prinsip manajemen pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Prinsip fleksibilitas
Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah hendaknya dilakukan dengan mengingat faktor-faktor dan kemampuan untuk menyediakan fasilitas bagi berlangsungnya program pendidikan di sekolah.
2.       Prinsip kerjasama
Sesorang manager akan berhasil baik dalam tugasnya bila mampu mengembangkan kerjasama diantara orang-orang yang terlibat, baik secara horizontal maupun vertical.
3.      Prinsip efisiensi
Seorang manager akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
4.      Prinsip kepemimpinan yang efektif
Seorang manager yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif, yakni yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas, dan dimensi situasi dan kondisi (sikon) yang ada, serta dimensi spiritual.
5.      Prinsip berorientasi pada tujuan
Sesuai dengan pendekatan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus berorientasi pada pendidikan karena manager pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan itu juga menjadi gantungan orientasi bagi pelaksanaan kegiatan managemen pendidkan dii sekolah.
6.      Prinsip berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana pendidikan disekolah.
7.      Prinsip pendidikan sepanjang hayat
Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu banyak masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang mendukung dalam proses pembelajaran
8.      Prinsip pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).
9.      Prinsip ikhlas
Prinsip ikhlas merupakan motivasi bagi setiap tenaga manajemen dalam melaksakan tugas yang diambilnya. Dengan prinsip ini seorang manajer akan mendapat dua imbalan yaitu: pertama imbalan berupa materil dari organisasi tempat ia bekerja, dan kedua imbalan dari Allah SWT berupa pahala yang akan diterima diakhirat.[11]


     F.      Fungsi Manajemen Pendidikan Islam
            Didalam proses manajemen pendidikan terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manager atau pemimpin, karena fungsi-fungsi tersebut sangat berguna bagi pimpinan didalam menetukan berhasil atau tidaknya sebuah lembaga.
Fungsi-fungsi manajemen pendidikan Islam diperngaruhi oleh:
A.    Latar belakang kehidupan masyarakat dalam kondisi dimana para pakar tersebut menyusun teori
B.     Kondisi lembaga atau organisasi serta taraf kekomplekan dalam suasana para pakar tersebut menulis.
C.     Perbedaan latar belakang pendidikan penulis manajemen itu sendiri
D.    Filsafat yang dianut oleh pakar yang bersangkutan.
E.     Perkembangan ilmu itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin maju

Secara umum fungsi manajemen pendidikan Islam meliputi:
a)      Planning (perencanaan)
Menurut Sondang P. Siagian (1973:2580 sebagai kegiatan awal yang akan dilakukan oleh pemimpin dalam pelaksanaan menejemen adalah membuat perencanaan. Adapun pengertian planning adalah perencanaan tentang apa yang akan di capai, kemudian dijadikan pedoman terhadap apa yang akan diinginkan. Planning merupakan persiapan-persiapan pelaksanaan suatu tujuan yang biasanya mencakup berbagai kegiatan seperti merumuskan langkah-langkah kegiatan, menentukan kebutuhan yang di ikuti oleh penetu strategi, pencapain tujuan dan kemudian penentuan program guna melaksakan strategi tersebut.[12]
Didalam pendidikan islam suatu pekerjaan tidak semata-semata ditentukan sendiri keberhasilanya, namun banyak fakor lain yang harus disiapkan.
Firman Allah SWT. :
یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰہَ وَ لۡتَنۡظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ ۚ وَ اتَّقُوااللّٰہَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ خَبِیۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ

Artinya:
            “hai orang-orang beriman,bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” |(Q.S Al-Hasyar 59:18)[13]

b)      Organizing (pengorganisasian)
Kegiatan manajemen tidak cukup hanya kepada tahapan penyusunan rencana.Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan perancanaan itu secara operasional.Salah satu kegiatan manajemen selanjutnya adalah pengorganisasian.Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antar orang-orang, sehingga terwujud suatu kestaun usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian-pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara terperinci menurut bidang-bidang sehingga tercipta hubungan kerja sama yang harmonis dan lancar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada saat merumuskan perencanaan.[14]
   Di dalam pendidikan islam pengerganisasian, harus di jiwai oleh prinsip-prinsip dasar pengorganisasian di dalam al-qur’an, al-hadist.

Firman Allah SWT. :

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya :
            “sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lahi Maha melihat” (Q.S.Al-Nisa 4:58).[15]

c)      Pergerakan (actuating)
Setelah rencana kegiatan tersusuan dengan rapi, maka struktur organisasi sudah ditetapkan dan jabatan-jabatan serta job-job pekerjaan dalam struktur organisasi sudah ditentukan, maka tugas pemimpin selanjutnya adalah Actuating (pergerakan), sebagai salah satu kegiatan pelaksanaan manajemen.Actuating yang di artikan denagn asutan, motivasi, dorongan, dan pengaruh.Pergerakan merupakan aktivitas inti dalam kegiatan manajemen, karena kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan manajemen pada suatu organisasi. Pergerakan atau memberikan arahan merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan, saran-saran, perintah-perintah dan intruksi-intruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya masing-masin,agar dapat terlaksana dengan baik dan benar-benar terarah pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan utama dari pergerakan oleh pemimpin kepada bawahan adalah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan agar kegiatan masing-masing anggota organisasi yang beraneka ragam itu dapat terkoordinir pada satu arah.

Didalam Islam terdapat prinsip-prinsip dasar yang harus dipedoman oleh seorang pemimpin dalam memotivasi orang lain melakukan pekerjaan mampu bagi bawahan dalm bekerja. Antara lain prinsp-prinsip tersebut adalah:
a.       Ikhlas dalam bekerja

Firman Allah SWT:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Artinya:
            “padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah denagn memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik dan kesesatan),dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;dan demikian itulah agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayyinah 98:5)[16]

b.      Setiap pekerjaan dimulai dengan niat.
Sabda Rasulullah SAW yang berarti:
      “sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-nya. Dan siapa uang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena  wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” (HR. Bukhari Muslim, dari Umar  Ibnul Khathhab r.a).
c.       Seorang manager harus professional
Sabda Rasulullah SAWyang berarti:
     
“Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (H.R Bukhari dari Abi Hurairah)[17]

d.      Adanya ganjaran (reward) dan hukuman (punishment)
Firman Allah SWT:

قَيِّمًا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا




Artinya:
      “(Al-qur’an) sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingati siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mendapatkan pembalasan yang baik” (Q.S. Al-kahfi,18:2).[18]
d)     Pengawasan (controlling)
Pengawasan menurut Sondang P. Siagian adalah keseluruhan upaya penguatan upaya penguatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa keadaan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada dasarnya  pengawasan merupakan usaha untuk mengadakan penattan terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam suatu oraganisasi. Pengawasan tersebut berupa kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan untuk mengamankan rencana dan keputusan yang telah dibuat atau yang sedang dilaksankan.pengawasan dapat dilakukan melalui laporan dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, terutama dengan fungsi perencanaan.
Dalam manajemen pendidikan Islam, Al-qur’an memberikan konsep lebih jauh, lebih tegas dan meyakinkan, seperti ancaman terhadap pimpinan yang tidak amanah, mangabaikan proses intropeksi dan kontrol diri pribadi, dan sebaginya.[19]
            Firman Allah SWT:


یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا قُوۡۤا اَنۡفُسَکُمۡ وَ اَہۡلِیۡکُمۡ نَارًا وَّ قُوۡدُہَا النَّاسُ وَ الۡحِجَارَۃُ عَلَیۡہَا مَلٰٓئِکَۃٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا یَعۡصُوۡنَ اللّٰہَ مَاۤ اَمَرَہُمۡ وَ یَفۡعَلُوۡنَ مَا یُؤۡمَرُوۡنَ
Artinya:
            “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.(Q.S Al-Tahrim 66:6).[20]

BAB III
PENUTUP

 A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartiakan sebagai mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelolah.Pendidikan islam adalah mendorong suatu sikap dan tingkah laku, nilai-nilai islam kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagian dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan atau pengolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan manusia untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang efektif dan efisien.

B. Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akanlebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.


DAFTAR PUSTAKA
Baharudin, Makin. 2016. “Manajemen pendidikan islam”. Malang: UIN-Maliki Malang Press.
Nata, Abuddin. 2016. “ Pendidikan Dalam Perspektif Islam”. Jakarta: Prenadamedia Group.
Ramayulis, Mulyadi. 2017. “Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Islam”. Jakarta: Kalam Mulya.
Thota, Chabib. 1998. “Ekstensi dan Proses Belajar-Mengajar Pendidikan Islam”. Semarang: Pustaka Pelajar


[1]Ramayulis , mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 23-24
[2]Baharudin , makin.,Manajemen  Pendidikan Islam,(Malang:UIN-MALIKI PRESS,2016),hlm 68-70
[3]Diakses dari http://khalifahcenter.com/q32.5 pada tanggal 7 juni 2019 pukul 07.43
4 Ramayulis,  mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 33-36
5 Diakses dari  http://khalifahcenter.com/q16.64 pada tanggal 7 juni 2019 pukul 07.50
[6]Ramayulis,  mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 40-41
[7] ibid
[8]Ramayulis,  mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),41-44
[9]Ramayulis, mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 45-47
[10]Ramayulis, mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 47-48
[11]Ramayulis, mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 48-50
[12] Baharudin, makin, Manajemen pendidikan islam,(Malang:UIN-MALIKI PRESS,2016), hlm 245
[13] Diakses dari https://risalahmuslim.id/quran/al-hasyr/59-18/ pada tanggal 7 juni 2019 pukul 07.59
[14] Thoha Chabib, Ekstensi dan Proses Belajar-Mengajar Pendidikan Islam,(Yogyakarta: pustaka pelajar,1998)     hlm 127
[15] Diakses dari http://www.rumahfiqih.com/quran/4/58 pada tanggal 7 juni 2019 pukul 08.07
[16] Diakses dari http://khalifahcenter.com/q98.5 pada tanggal 7 juni 2019 pukul 08.13
[17] Diakses dari http://m.eramuslim.com pada tanggal 8 juni 2019 pukul 12.03
[18] Diakses dari http://khalifahcenter.com/q18.2 pada tanggal 7 juni 2019 pukul 08.24
[19] Ramayulis,  mulyadi, Manajemen & Kepemimpinan Pendidikan Islam,(Jakarta:Karya Mulia,2017),hlm 53-68
[20] Diakses dari https://risalahmuslim.id/quran/at-tahrim/66-6/ pada tanggal 7 juni 2019 pukul 08.30

No comments:

Post a Comment