1

loading...

Tuesday, July 9, 2019

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN METODE ANALISIS KEBUTUHAN ANAK USIA DINI


MAKALAH “METODE ANALISIS KEBUTUHAN ANAK USIA DINI”



BAB I
PENDAHULUAN
    A.    Latar Belakang
Usia dini merupakan periode masa emas bagi perkembangan anak dimana tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80% perkembangan otak anak. Periode emas ini sekaligus merupakan periode kritis bagi perkembangan anak, karena pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga masa dewasanya. Periode ini hanya datang sekali dan tidak dapat di tunda kehadiranya sehingga apabila terlewat berarti habis peluangnya.
Untuk membantu seorang anak mencapai potensinya secara optimal, orang tua harus memastikan bahwa tahun-tahun persekolah di penuhi dengan kegembiraan. Bagi seorang anak bermain adalah belajar dan belajar adalah menyenangkan.bermain merupkan kegitan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual,dan spritual anak. Dan dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta mengembagkan emosi dan imajinasi dengan baik. Pada dasarnya anak-anak gemar bermain, bergerak menyanyidan menari, baik di lakukan sendiri maupum kelompok.
   B.     Rumusan Masalah
1.           Apa pengertian analisis kebutuhan anak usia dini?
2.           Bagaimana langkah-langkah analisis kebutuhan anak?
3.           Bagaimana Perkembangan analisis kebutuhan anak?
    C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian analisis kebutuhan anak usia dini
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah analisis kebutuhan anak
3.      Untuk mengetahui perkembangan analisis kebutuhan anak

BAB II
PEMBAHASAN
     A.    Analisis kebutuhan anak usia dini
1.      Pengertian analisis kebutuhan anak
Analisis kebutuhan anak adalah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari acuan pembuatan program belajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak. Proses belajar anak di lakukan berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan pada anak yaitu bahwa anak belajar secara holistik, belajar di lakukan dalam tahapan mulai dari yang sederhana hingga kompleks, dari yang mudah hingga ke yang sukar, dari kongkrit hinga keabstrak, dari diri sendiri ke orang lain. Perkembangan anak selanjutnya di lakukan berdasarkan perkembangan pada tahapan sebelumnya, dan adanya periode-periode terbaik pada anak untuk melakukan prose pembelajaran. Selain itu, proses belajar pada anak berdasarkan pada prinsip bahwa anak adalah pembelajar yang aktif, proses belajar anak di pengaruhi oleh kematangan, lingkungan, anak belajar dari pengalaman interaksi sosial dan pengalaman fisik, gaya belajar masing-masing anak berbeda, anak belajar melalui media bermain.
Berdasarkan hasil riset, program pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak menghadirkan pengalaman pendidikan fositif untuk anak anak-anak. Dalam hal ini, anak tidak hanya menunjukkan prestasi yang baik , namun sikap mereka terhadap sekolah juga positif , mereka tetap antusias untuk optimis. Untuk menganalisis kebutuhan anak kita perlu memahami apa yang sedang terjadi pada anak, setiap anak adalah unik sehingga kebutuhan seorang anak akan berbeda dengan anak yang lain. Lakukan observasi untuk mengamati tingkah laku anak dan dari hasil observasi tersebut maka dapat di pertimbangkan tentang apa yang terjadi pada anak berdasarkan teori yang terkait.
2.      Manfaat analisis kebutuhan anak usia dini
a.       Dengan menganalisis kebutuhan anak maka dapat mengoptimalkan perkembangan karena akan di sesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada usianya.
b.      Pendidik akan lebih bersikap responsif, yaitu mengenali kebutuhan anak untuk berkembang dan bertindak sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan anak tersebut.
c.       Dapat meminimalisir perlakuan yang salah pada anak, pendididik juga tidak mudah melakukan argumen pada tingkah laku anak.
     B.     Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan Anak
Langkah pertama, dalam rangkah mengevaluasi kemajuan anak adalah dengan melakukan analisa kebutuhan anak. Dalam langkah ini kita melakukan observasi secara detail sehingga mengetahui dimana kemampuan anak saat itu. Di harapkan di sini kita dapat mengetahui level dan kemampuan anak, misalnya dalam mata pelajaran matematika, kita perlu tau apakah anak sudah dapat kenal angka, berhitung, sudah paham makna perkalian, dan lain-lain.
Langkah kedua, adalah membuat perencanaan berdasarkan analisa di langkah pertama, di sini kita ajukan pertanyaan, “ apa yang kita inginkan?, tujuan apa yang ingin kita capai? “ dengan mengetahui dimana kemampuan anak di saat itu, tujuan akan lebih mudah di jabarkan kita tetapkan tujuan berdasarkan kebutuhan anak yang sudah di analisa dari langkah pertama, misalnya kita dapat memutuskan bahwa sudah waktunya anak menguasai tabel perkalian, membaca dengan lancar, atau tujuan lain yang ingin di capai.
Langkah ke tiga, adalah memberikan bimbingan pada anak di dalam rangkah mencapai tujuan yang di terapkan pada langkah ke dua, agar anak berada dalam rel yang sudah di terapkan, bimbingan dari orang tua sangt di perlukan. Bimbingan di berikan kepada anak sesuai dengan kebutuhanya.
Langkah ke empat dan terakhir, adalah melakukan evaluasi, kita lihat apakah yang sudah kita lakukan telah memenuhi target yang kita inginkan. Dalam evaluasi ini juga kita melihat apakah ada kemajuan dan apakah kita sudah mendekati target yang kita inginkan.
    C.    Perkembangan Analisis Kebutuhan Anak
1.      Perkembangan awal bahasa
Sebelum mampu berbicara pada umumnya seorang anak memiliki prilaku untuk mengeluarkan suara-suara yang bersifat sederhana berkembang secara kompleks dan mengandung arti, misalnya, seorang anak menangis, mendekut, mengoceh kemudian dia akan mampu menirukan kata-kata yang di dengar dari orang tua, maupun lingkungan sekitarnya. Seperti kata mama, papa, makanan, dan sebagainya.
2.      Perkembangan motorik anak usia dini
Perkembangn fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak, motorik merupkan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang berkoordinir antara susunan saraf, otot, dan otak perkembangan motorik meliputi motorik halus dan kasar.
3.      Perkembangan sains untuk anak usia dini
Pembelajaran sains untuk anak usia dini di fokuskan adalah pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar dan gejala alam. Pembelajaran sains pada anak usia dini memiliki beberapa tujuan diantaranya
a.       Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitanya dengan kehidupan sehari-hari
b.      Membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya
c.       Membantu anak gar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
d.      Membantu anak untuk mengenal dan memupuk rasa cinta kepada alm sekitar hingga menyadari keangungan Tuhan Yang Maha Esa.

BAB III
PENUTUP
     A.    Kesimpulan
Usia dini merupakan usia dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini di sebut sebagai usia emas (golden age). Analisis kebutuhan anak adalah salah satu cara seorang pendidik untuk mencari acuan pembuatan program belajar yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak. Proses belajar anak di lakukan berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan pada anak yaitu bahwa anak belajar secara holistik, belajar di lakukan dalam tahapan mulai dari yang sederhana hingga kompleks, dari yang mudah hingga ke yang sukar, dari kongkrit hinga keabstrak, dari diri sendiri ke orang lain. Perkembangan anak selanjutnya di lakukan berdasarkan perkembangan pada tahapan sebelumnya, dan adanya periode-periode terbaik pada anak untuk melakukan prose pembelajaran.
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat di lepaskan kaitanya dengan perkembangan struktur otak. Untuk menganalisis kebutuhan anak kita perlu memahami apa yang sedang terjadi pada anak, setiap anak adalah unik sehingga kebutuhan seorang anak akan berbeda dengan anak yang lain. Lakukan observasi untuk mengamati tingkah laku anak dan dari hasil observasi tersebut maka dapat di pertimbangkan tentang apa yang terjadi pada anak berdasarkan teori yang terkait.
      B.     Saran
Dari  pemamparan  yang  telah  dijelaskan  dalam  makalah  ini,  penulis berharap dapat membantu pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuannya khusunya tentang  metode analisis kebutuhan anak usia dini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama supaya  mengerti  bagaimana  mengimpelentasikan  analisis kebutuhan anak, perkembangan  ini untuk mencapai tujuan pendidikan. Diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca sangat berarti untuk memperbaiki makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Habibi,  Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Deepublist, 2015)
Suryanto, selamet, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, yogyakarta: hikayat publising 2005
Bruno. 1928. Dalam Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu
Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

No comments:

Post a Comment