MAKALAH KLIMATOLOGI DASAR ATMOSFER
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi memiliki seluruh sifat yang
diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah keberadaan atmosfer, yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk hidup. Atmosfer
terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas
yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di atmosfer mengandung peranan
yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di
bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi seharusnya
menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi
mempunyai karakteristik yang berbeda. Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari
agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer bumi beserta peranannya bagi
kehidupan. Makalah berjudul “Atmosfer” ini disusun untuk menjelaskan tentang
atmosfer secara global.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini masalah yang akan diangkat adalah:
1.2.1 Apa
pengertian atmosfer?
1.2.2 Bagaimana
komposisi Lapisan atmosfer?
1.2.3.
Apa Peranan dan Fungsi lapisan Atmosfer?
1.3. Tujuan
Tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah agar kita mengetahui :
1.3.1 Menjelaskas
Pengertian atmosfer.
1.3.2
Mendeskripsikan Komposisi Lapisan atmosfer.
1.3.3 Menjelaskan
Peranan dan Fungsi Lapisan Atmosfer.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari dua
suku kata, yaitu atmos yang artinya uap atau gas dan sphaira yang
artinya lapisan. Jadi secara harfiah, atmosfer adalah berbagai macam gas yang
menyelimuti bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri atas tiga
kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol (Mu’in, 2004).
Bumi kita diselubungi oleh lapisan
udara yang terdiri dari berbagai unsur gas. Lapisan udara yang menyelubungi
bumi disebut atmosfer. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer terutama unsur nitrogen
dan oksigen. Selain berupa gas, di atmosfer juga terdapat air (hidrometeor).
Jumlah berat seluruh atmosfer diperkirakan 5,6 x 1014 ton. Setengah
dari berat tersebut berada di bawah ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi.
Hal ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, udara yang
ada dekat dengan permukaan bumi menjadi lebih mampat (Sugiharyanto, 2007).
2.2 Komposisi Atmosfer
2.2.1 Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer
terutama tersusun atas nitrogen (78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian besar
oksigen di atmosfer dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan
hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat
di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon
dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di atmosfer
terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang
dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti sulfur dioksida
dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada tabel 1
(Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer (Sugiharyanto,
2007).
Gas
|
Simbol
|
Volume (%)
|
Nitrogen
|
N2
|
78,08
|
Oksigen
|
O2
|
20,95
|
Argon
|
Ar
|
0,93
|
Karbon Dioksida
|
CO2
|
0,035
|
Neon
|
Ne
|
0,0018
|
Metana
|
CH4
|
0,00017
|
Helium
|
He
|
0,0005
|
Hidrogen
|
H2
|
0,00005
|
Xenon
|
Xe
|
0,000009
|
Ozon
|
O3
|
0,000004
|
Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
unsur nitrogen dan oksigen mencapai lebih dari 99%. Kedua unsur ini mempunyai
peranan yang penting bagi kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah ozon.
Meskipun jumlah ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini mempunyai
peranan yang sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari sehingga radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil
(Sugiharyanto, 2007).
2.2.2 Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air
pada hidrosfer yang menguap. Kadar uap air di atmosfer dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu suhu dan lokasi. Semakin tinggi suhu udara, maka kandungan
air dalam udara semakin besar. Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang
menguap. Di daerah khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah
3%, artinya dari 1 liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air.
Sebaliknya, di daerah kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat
mencapai 0%. Suhu yang dingin menyebabkan air hampir tidak menguap (hampir
semua air membeku) (Mikrajuddin, 2007).
Kadar uap air di atas permukaan
laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada di atas daratan karena di daerah
tersebut lebih banyak terjadi penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki
banyak laut, sungai, atau danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir.
Gambar perubahan wujud zat dapat dilihat pada gambar 1 (Mikrajuddin, 2007).
2.2.3 Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau
padat yang tersuspensi di dalam gas. Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100
µm. Partikel-partikel yang berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap
halus dan partikel yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar.
Aerosol yang terdiri dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di
udara. Jenis aerosol yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran
tercantum pada Tabel 2 (Mu’in, 2004).
Pada umumnya, kota-kota besar
mempunyai konsentrasi aerosol yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan
dengan di lautan. Sumber aerosol ada dua macam, yaitu primer dan sekunder.
Aerosol primer, yaitu aerosol yang dikeluarkan langsung dari berbagai sumber
(contoh : debu yang terbawa oleh udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel
asap yang dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada
partikel-partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami
reaksi-reaksi kimia dari komponen-komponen gas (Mu’in, 2004).
Aerosol dengan ukuran jari-jari 0,2
µm sampai dengan 10 µm dalam proses iklim berperan sebagai inti kondensasi
(inti pengembunan) dalam pembentukan butir air di dalam awan. Tanpa adanya inti
kondensasi di atmosfer, butir air hujan akan sulit terbentuk didalam awan.
Tabel 2 Jenis Aerosol yang Dominan di Udara (Mu’in, 2004).
Jenis Aerosol
|
Presentase (%)
|
Debu
|
20
|
Abu
|
10
|
Garam
|
40
|
Asap
|
5
|
Spora, Virus
|
25
|
Total
|
100
|
2.3 Sifat-Sifat Atmosfer
Lapisan atmosfer sebagai lapisan
pelindung bumi memiliki beberapa sifat, yaitu tidak memiliki warna, tidak berbau,
dan tidak memiliki wujud, serta hanya bisa dirasakan oleh indera perasa manusia
dalam bentuk angin. Atmosfer memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.
Atmosfer memiliki sifat elastis dan dinamis, sehingga dapat mengembang dan
mengerut hingga dapat bergerak dan berpindah (Hartono, 2007).
2.4
Struktur Atmosfer
2.4.1 Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan
udara yang paling dekat dengan permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini mencapai
18 kilometer di daerah equator dan 8 kilometer di daerah kutub. Sebagian besar
massa atmosfer (80%) berada pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap
kenaikan tempat 100 meter menyebabkan suhu udara akan turun ± 0,6 ºC. Hal ini
dapat dibuktikan ketika kita pergi ke daerah pegunungan, suhu udara terasa
dingin. Suhu udara di lapisan teratas troposfer mencapai -60 ºC. Sedangkan suhu
udara rata-rata di permukaan air laut untuk daerah tropis sekitar ± 27 ºC
(Sugiharyanto, 2007).
Pada lapisan troposfer terjadi
fenomena dan gejala cuaca seperti angin, awan, hujan, halilintar, pelangi, dan
sebagainya. Oleh karena itu, lapisan troposfer mempunyai peranan yang penting
bagi kehidupan. Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan antara yang disebut
tropopause (Sugiharyanto, 2007).
2.4.2 Tropopause
Tropopause adalah lapisan udara yang
terdapat di antara troposfer dan stratosfer. Udara pada troposfer bagian atas
sangat dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan dengan udara yang berada
di atas tropopause, sehingga udara pada troposfer tidak dapat menembus
tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah
kutub. Tropopause terletak pada ketinggian 18 kilometer dengan suhu -80 ºC di
ekuator, sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 kilometer
dengan suhu -40 ºC (Hartono, 2007).
2.4.3 Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak di atas
tropopause sampai pada ketinggian ± 50 kilometer. Pada stratosfer terdapat 2
lapisan udara yang sifatnya berbeda, yakni lapisan isothermal, yaitu lapisan
udara pada ketinggian 11-22 kilometer yang suhunya seragam (± -60 ºC) dan
lapisan inversi, yaitu lapisan yang terletak pada ketinggian 20-50 kilometer di
atas permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin
meningkat, namun pada ketinggian 50 kilometer suhu udara mencapai -5 ºC.
Terjadinya peningkatan disertai penurunan suhu udara disebabkan oleh adanya
kandungan gas ozon (O3). Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan
stratopause yang menjadi pembatas antara stratosfer dengan mesosfer
(Sugiharyanto, 2007).
2.4.4 Stratopause
Stratopause adalah bagian atmosfer
yang berada di antara dua lapisan, yakni stratosfer dan mesosfer. Stratopause
adalah bagian dari atmosfer ketika suhu di stratosfer mencapai titik
tertingginya. Stratopause tidak hanya berada di bumi, namun juga di planet lain
yang memiliki atmosfer. Stratopause terletak 50-55 kilometer di atas permukaan
bumi dengan tekanan atmosfer sekitar 1/1000 tekanan di permukaan laut (Hartono,
2007).
2.4.5 Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada
ketinggian ± 50-85 kilometer di atas permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan
ini semakin ke atas semakin rendah. Setiap naik 1.000 meter suhu udara akan
turun 2,5-3 ºC dan pada ketinggian 85 kilometer suhu udara mencapai -90 ºC. Di
atas mesosfer terdapat lapisan mesopause yang membatasi dengan lapisan di
atasnya (thermosfer) (Sugiharyanto, 2007).
2.4.6 Mesopause
Mesopause adalah lapisan batas
antara mesosfer dan thermosfer yang memiliki temperatur minimum. Mesopause
adalah tempat terdingin di bumi dengan suhu serendah -100 ºC karena kurangnya
pemanasan dan pendinginan radiasi matahari yang sangat kuat dari
karbondioksida. Mesopause memiliki ketinggian sekitar 85-100 kilometer dari
permukaan bumi (Hartono, 2007).
2.4.7 Eksosfer atau Desifasisfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 – 1000 km dari
permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara
tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara
dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor
dari angkasa luar.
2.4.8 Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada
ketinggian ± 85-500 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini sering
disebut lapisan panas (hot layer). Suhu udara di bagian paling atas dari
lapisan ini dapat mencapai > 1.000 ºC. Lapisan bawah dari thermosfer (85-375
kilometer) disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer berfungsi untuk
penyebaran gelombang radio (Sugiharyanto, 2007).
Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga
lapisan, yakni lapisan ozon yang terletak antara 80-150 kilometer dengan
rata-rata 100 kilometer diatas permukaan laut. Lapisan ini merupakan tempat
terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan
ozon yang mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara pada lapisan
ini berkisar antara -70 ºC sampai +50ºC. Lapisan kedua adalah lapisan udara
F yang terletak antara 150-400 kilometer. Lapisan ini dinamakan
pula dengan lapisan udara appleton. Lapisan ketiga adalah lapisan udara
atom dimana materi-materi berada dalam bentuk atom. Letak lapisan ini antara
400-500 kilometer di atas permukaan laut. Lapisan udara ini menerima panas
langsung dari matahari, dan suhunya dapat mencapai 1200 ºC (Hartono, 2007).
2.5 Peranan Atmosfer
Peranan atmosfer bagi kehidupan
makhluk hidup tidak dapat diragukan lagi. Peranan tersebut tidak hanya untuk
bernafas. Peranan atmosfer juga muncul dalam wujud mengatur atau menjaga agar
kehidupan di bumi bisa berlangsung dengan aman (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang pertama yaitu
sebagai pendukung kehidupan. Atmosfer merupakan pendukung utama kehidupan
makhluk bumi karena menyediakan gas yang diperlukan bagi pernapasan manusia dan
hewan. Beberapa gas yang diperlukan makhluk hidup tersedia dalam atmosfer,
misalnya oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kedua adalah
sebagai pengendali suhu bumi. Suhu di bulan pada malam hari sangat dingin dan
pada siang hari sangat panas. Hal ini karena bulan tidak memiliki atmosfer.
Keberadaan atmosfer menghindarkan bumi dari perubahan suhu yang sangat mencolok
seperti di bulan. Pada siang hari suhu di bumi tidak terlampau panas dan pada
malam hari suhu tidak terlampau dingin. Sebagian panas matahari yang jatuh ke
bumi dipantulkan oleh lapisan atmosfer bagian atas sehingga panas yang mencapai
bumi telah berkurang. Pada malam hari tempat yang tidak mendapat panas matahari
secara langsung tetap hangat. Kalor yang dimiliki atmosfer pada siang hari
tidak semuanya terbuang ketika memasuki malam hari. Atmosfer memerlukan waktu
yang cukup lama untuk membuang habis kalor tersebut. Sebelum seluruh kalor
terbuang, bagian atmosfer di tempat itu sudah kembali menjadi siang. Selain
itu, bagian atmosfer yang sedang mengalami malam mendapat kalor dari bagian
yang sedang mengalami siang melalui perpindahan kalor (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang ketiga yakni
sebagai perisai radiasi ultraviolet. Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi
manusia karena dapat menyebabkan kanker kulit. Sinar yang dihasilkan dari
radiasi matahari tersebut sebenarnya sangat mudah menerobos atmosfer dan
mencapai permukaan bumi. Beruntunglah di lapisan atas atmosfer terdapat lapisan
ozon yang dapat menyerap sinar ultraviolet (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang keempat adalah
sebagai penangkis meteor. Bumi senantiasa dihantam oleh hujan meteor. Jika
tidak ada atmosfer, maka meteor dapat mencapai permukaan bumi dengan kecepatan
tinggi. Jika ini terjadi, tentu akan sangat membahayakan kehidupan makhluk
bumi. Dengan adanya atmosfer, meteor-meteor tersebut akan terbakar habis karena
bergesekan dengan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi (Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang kelima yaitu
sebagai penunjang komunikasi radio. Di atmosfer bagian atas terdapat lapisan
gas-gas yang bermuatan listrik yang disebut ionosfer. Lapisan ini sangat mudah
memantulkan gelombang radio. Dengan demikian, gelombang radio yang dipancarkan
oleh stasiun pemancar dapat mencapai tempat-tempat yangsangat jauh. Berbeda
dengan gelombang radio, gelombang televisi tidak dapat dipantulkan oleh lapisan
ionosfer. Akibatnya, gelombang televisi lolos menembus lapisan tersebut.
Gelombang televisi memerlukan bantuan satelit agar dapat mencapai tempat yang jauh
(Mikrajuddin, 2007).
Peranan atmosfer yang terakhir yakni
untuk keperluan penerbangan. Atmosfer sangat penting bagi dunia penerbangan.
Pesawat terbang, baik yang menggunakan baling-baling maupun mesin jet, dapat
terangkat dan melayang di udara karena adanya gaya angkat yang dimiliki udara.
Ada pula pesawat yang tetap dapat terbang meskipun tidak ada atmosfer. Pesawat
tersebut adalah pesawat ruang angkasa yang menggunakan mesin roket
(Mikrajuddin, 2007).
2.6
Fungsi Lapisan Atmosfer
Atmosfer berperan sangat penting bagi kehidupan.Atmosfer
melindungi Bumi sari benda-benda Angkasa dan Radiasi Sinar Ultraviolet.
Atmosfer Menyebabkan Terjadinya Gejala Alam Antara lain
Awan,hujan dan Angin yang bermanfaat bagi kehidupan di Bumi
berikut ini fungsi atmosfer antara lain :
·
Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang
hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. Peran Atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari
sangat penting. Apabila tidak ada Lapisan Atmosfer dan bila 100% radiasi
matahari diterima oleh permukaan bumi, maka suhu permukaan bumi akan sangat tinggi
dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk
manusia.
·
Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi. Dalam
mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi, peran atmosfer ini
terlihat dalam siklus hidrologi. Tanpa adanya atmosfer yang mampu menampung uap
air, maka seluruh air di permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat yang
paling rendah. Sungai-sungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes ke
laut, sehingga air hanya akan mengumpul di samudera dan laut saja.
Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi semua
mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh permukaan bumi.
·
Menyediakan okisgen dan karbon dioksida. Selain itu, atmosfer dapat
menyediakan oksigen bagi mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat
diperoleh dari atmosfer.
·
Sebagai penahan Meteor yang akan jatuh ke bumi
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Atmosfer merupakan lapisan udara
yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi. Atmosfer terdiri atas tiga
komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut,
antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer,
mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain
sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan
radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan
N2 bagi kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.
Bayong Tjasyono. 2007. Metereologi Indonesia 1 Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer. Badan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Danang endarto, 2009, geografi 1, Grahadi
Jasin Maskoeri, ,2009,Ilmu Alamiah Dasar,PT Raja Grafindo Persada
Wikipedia, 2012, Atmosfer, Wikipedia
No comments:
Post a Comment