1

loading...

Friday, September 6, 2019

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN


MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN 

BAB I
PEMBAHASAN

     A.    Pengertian Administrasi Pendidikan
1.      Administrasi
Adminitrasi adalah usaha atau kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.
2.      Adminitrasi Pendidikan
Adminitrasi Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga dapat memperbaiki system pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran.[1]
     B.     Sasaran administrasi pendidikan
1.      Administrasi personel sekolah
Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan unsur penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh menusia-manusia yang menjalankannya. Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih mendalam mengenai personel sekolah, karena bagaimanapun lengkap dan modernnya fasilitas yang berupa gedung, perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja, dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang berpartisispasi, maka akan sulitlah untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikemukakan.
2.      Administrasi kurikulum
Kurikulum dalam arti yang luas adalah yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah. Kurikulum berpengaruh penting terhadap maju mundurnya pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Administrasi kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya teah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat.
3.      Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Secara etimologis (arti kata) prasarana berarti alat tiadak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya : lokasi/ tempat, bangunan sekolah, lpangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya : ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
4.      Administrasi siswa
Administrasi siswa bertujuan untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan sikap siswa yang selaras dengan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum.
5.      Administrasi keuangan dan Pembiayaan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian administrasi pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen lain.[2]

     C.    Hubungan Administrasi dengan Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
Pengertian Administrasi dengan Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
1.      Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
2.      Manajemen adalah sebagai suatu proses dari serangakaian kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin dari sumber-sumner yang serta manajemen sebagai fungsi.
3.      Kepemimpinan berperan untuk memimpin suatu kegiatan administrasi untuk mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal.
4.      Organisasi merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan untuk dan mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Dari keempat pengertian administrasi, manajemen, organisasi dan kepemimpinan dapat diketahui bahwa administrasi merupakan proses, organisasi merupakan wadah, manajemen merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan dan saling berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai, sedangkan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi, contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, administrasi terdiri dari organisasi dan manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan. Oleh karena itu, kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling mendukung dalam sebuah lembaga pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]

      D.    Proses Administrasi Pendidikan
1.      Perencanaan
Suatu perencanaan yang matang diperlukan dalam setiap kegiatan vang hendak dikerjakan. Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang akan kita laksanakan akan berjalan lancar serta mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan ila iam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yang harus diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan keputusan. Satu hal yang penting yang menentukan perencanaan adalah pembuatan keputusan yang merupakan proses yang mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembuatan perencanaan. Pola pengambilan keputusan yang dapat dilakukan adalah pengumpulan data yang diperoleh dari pencatatan dan penelitian pengembangan data, penganalisisan data,pengambilan Keputusan, pengoperasian data, dan penentuan data operasional.
2.      Pengorganisasian
Pada dasarnya, pengorganisasian termasuk dalam kegiatan penyusunan rencana untuk menciptakan hubungan kerja antar personal dalam suatu kegaiatan organisasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidang-bidang kerja dalam ruang lingkup kegiatan tertentu.
3.      Pemberian Bimbingan
Pemberian bimbingan, khususnya dalam organisasi pendidikan di sekolah ditujukan agar setiap personal yang terlibat dalam sekolah dapat menjalankan kewajibannya sesuai dengan beban tugas yang diberikan kepada mereka. Kegiatan bimbingan ini biasanya dilakukan oleh pimpinan organisasi (dalam hal ini kepala sekolah) atau mereka yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi, dengan cara memberikan petunjuk kepada para anggotanya sehingga mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi perkembangan sekolah.
4.      Pengoordinasian
Pengoordinasian dibutuhkan untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pekerjaan, pelimpahan wewenang dan penyelesaian permasalahan yang ada dalam organisasi. Dengan demikian, dapat diciptakan hubungan serasi antar semua orang yang terlibat dalam organisasi. Dalam program pendidikan di sekolah terdapat berbagai jenis kegiatan yang harus saling menunjang sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Karena itu, diperlukan tindakan pengoordinasian yang efektif agar kegiatan yang ada tidak berdiri sendiri-sendiri. Satu jenis kegiatan tidak boleh lebih diutamakan deripada kegiatan lainnya karena semua kegiatan memberikan kontribusi yang sama besar dalam pencapaian tujuan. Pengoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan jugaantarpersonal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengoordinasian yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai.
5.      Pengomunikasian
Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya, organisasi sekolah. Setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan organisasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi mi juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari para personal untuk menemukan pendapatyang dapat menyumbangkan solusi yang tepat.
6.      Pengontrolan
Bagaimanapun baiknya kegiatan yang dilakukan dan teraturnya koordinasi yang dilakukan dalam kegiatan organisasi bila tidak dilakukan upaya pengontrolan maka tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai dengan sempurna. Kegiatan pengontrolan ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan semula di samping mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, tindakan pengontrolan juga dapat mengetahui kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh anggota organisasi sehingga dapat dicarikan jalan pemecahannya. Fungsi kegiatan pengontrolan yang lainnya adalah menentukan data-data yang menjadi penyebab adanya penyimpangan dalam organisasi, data untuk meningkatkan pengembangan organisasi, dan data mengenai hambatan yang ditemui oleh seluruh anggota organisasi. Selain itu, fungsi kegiatan pengontrolan juga mengetahui sejauh mana tujuan organisasi yang telah tercapai. Pengontrolan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Pengontrolan yang dilakukan secara langsung dilakukan melalui kegiatan pengawasan ditempai Adapun pengontrolan yang dilakukan secara tidak langsung adalah pengontrolan yang dilakukan melalui kebijakan-kebijakan, pemberian instruksi melalui surat edaran, dan sebagainya.
7.      Penilaian
Proses terakhir dalam proses kegiatan administrasi adalah penilaian Itau evaluasi. Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas Ktiap kegiatan organisasi serta dapat diketahui kelemahan dan kelebihan r lama berlangsungnya proses administrasi. Kelemahan yang ada dapat dicarikan jalan keluarnya dan kelebihannya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Selain itu, dapat diketahui apakah seluruh rangkaian kegiatan dalam organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan, apakah seluruh proses administrasi telah berjalan dengan baik, apakah komunikasi nntarpersonal telah menciptakan kerja sama yang baik, dan apakah tujuan yang diharapkan telah tercapai. Penilaian sebaiknya dilakukan secara berkala sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada semua bidang administrasi. Penilaian ini juga harus didukung oleh fakta-fakta yang dapat membawa ke arah perubahan yang positif serta memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan. Unsur objektivitas penilai juga turut berperan dalam memberikan penilaian. Selain itu, penilai harus memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik penilaian yang baik, bersedia menerima kritikan konstruktif dari pihak lain.[4]

BAB II
PENUTUP

        A.    Kesimpulan
1.      Adminitrasi Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga dapat memperbaiki system pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran.
2.      Sasaran administrasi pendidikan yakni :Administrasi personel sekolah, Administrasi sarana dan prasarana pendidikan, Administrasi sarana dan prasarana pendidikan, Administrasi siswa, Administrasi keuangan dan Pembiayaan
3.      Administrasi merupakan proses, organisasi merupakan wadah, manajemen merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan dan saling berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai, sedangkan kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi. Dengan demikian, administrasi terdiri dari organisasi dan manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan. Oleh karena itu, kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling mendukung dalam sebuah lembaga pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.     Proses Administrasi Pendidikan yakni :Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian Bimbingan, Pengoordinasian, Pengomunikasian, Pengontrolan, Penilaian.



[1] Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK. 1987). Hlm.42
[2] Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1981), hlm.5
[3] Mohammad Fakry Gaffar, Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK. 1987). Hlm13
[4] Ibid. hlm.19

No comments:

Post a Comment