MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
1.
Administrasi
Adminitrasi
adalah usaha atau kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan
untuk mencapai tujuan.
2.
Adminitrasi Pendidikan
Adminitrasi
Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan
dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga dapat memperbaiki
system pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung kegiatan
pembelajaran.[1]
B.
Sasaran administrasi pendidikan
1.
Administrasi personel sekolah
Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia
merupakan unsur penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah
sangat ditentukan oleh menusia-manusia yang menjalankannya. Untuk itu dalam bagian
ini perlu dibahas secara lebih mendalam mengenai personel sekolah, karena
bagaimanapun lengkap dan modernnya fasilitas yang berupa gedung, perlengkapan,
alat kerja, metode-metode kerja, dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila
manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang
berpartisispasi, maka akan sulitlah untuk mencapai tujuan pendidikan yang
dikemukakan.
2.
Administrasi kurikulum
Kurikulum dalam arti yang luas adalah yang meliputi seluruh program
dan kehidupan dalam sekolah. Kurikulum berpengaruh penting terhadap maju
mundurnya pendidikan. Kurikulum bersifat dinamis dan senantiasa dipengaruhi
oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Administrasi
kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada
umumnya teah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat.
3.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Secara etimologis (arti kata) prasarana berarti alat tiadak
langsung untuk mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya : lokasi/ tempat,
bangunan sekolah, lpangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti
alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya : ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya.
4.
Administrasi siswa
Administrasi siswa bertujuan untuk pengembangan pengetahuan dan
kemampuan penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan sikap siswa
yang selaras dengan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum.
5.
Administrasi keuangan dan Pembiayaan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan
potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kajian administrasi pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu
sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya
kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-komponen
lain.[2]
C.
Hubungan Administrasi dengan Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
Pengertian
Administrasi dengan Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi
1.
Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik
dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan
melalui fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
2.
Manajemen adalah sebagai suatu proses dari serangakaian kegiatan
yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin
dari sumber-sumner yang serta manajemen sebagai fungsi.
3.
Kepemimpinan berperan untuk memimpin suatu kegiatan
administrasi untuk mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur
di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi
yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal.
4.
Organisasi merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan
untuk dan mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur
manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Dari keempat
pengertian administrasi, manajemen, organisasi dan kepemimpinan dapat diketahui
bahwa administrasi merupakan proses, organisasi merupakan wadah, manajemen
merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan dan saling
berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai, sedangkan kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi atau memberi, contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, administrasi terdiri dari
organisasi dan manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan. Oleh
karena itu, kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organisasi memiliki
hubungan yang saling mendukung dalam sebuah lembaga pendidikan demi mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.[3]
D.
Proses Administrasi Pendidikan
1.
Perencanaan
Suatu
perencanaan yang matang diperlukan dalam setiap kegiatan vang hendak
dikerjakan. Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan
kegiatan yang akan kita laksanakan akan berjalan lancar serta mencapai tujuan.
Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan ila iam pelaksanaan suatu
pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yang harus
diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai
tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta
merumuskan keputusan. Satu hal yang penting yang menentukan perencanaan adalah
pembuatan keputusan yang merupakan proses yang mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam pembuatan perencanaan. Pola pengambilan keputusan yang dapat
dilakukan adalah pengumpulan data yang diperoleh dari pencatatan dan penelitian
pengembangan data, penganalisisan data,pengambilan Keputusan, pengoperasian
data, dan penentuan data operasional.
2.
Pengorganisasian
Pada
dasarnya, pengorganisasian termasuk dalam kegiatan penyusunan rencana untuk
menciptakan hubungan kerja antar personal dalam suatu kegaiatan organisasi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi
perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidang-bidang kerja
dalam ruang lingkup kegiatan tertentu.
3.
Pemberian Bimbingan
Pemberian
bimbingan, khususnya dalam organisasi pendidikan di sekolah ditujukan agar
setiap personal yang terlibat dalam sekolah dapat menjalankan kewajibannya
sesuai dengan beban tugas yang diberikan kepada mereka. Kegiatan bimbingan ini
biasanya dilakukan oleh pimpinan organisasi (dalam hal ini kepala sekolah) atau
mereka yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi, dengan cara
memberikan petunjuk kepada para anggotanya sehingga mereka dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi perkembangan
sekolah.
4.
Pengoordinasian
Pengoordinasian
dibutuhkan untuk menghindari adanya tumpang tindih dalam pekerjaan, pelimpahan
wewenang dan penyelesaian permasalahan yang ada dalam organisasi. Dengan
demikian, dapat diciptakan hubungan serasi antar semua orang yang terlibat
dalam organisasi. Dalam program pendidikan di sekolah terdapat berbagai jenis
kegiatan yang harus saling menunjang sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Karena itu, diperlukan tindakan pengoordinasian yang efektif agar
kegiatan yang ada tidak berdiri sendiri-sendiri. Satu jenis kegiatan tidak
boleh lebih diutamakan deripada kegiatan lainnya karena semua kegiatan memberikan
kontribusi yang sama besar dalam pencapaian tujuan. Pengoordinasian ini tidak
hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan jugaantarpersonal yang
terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengoordinasian yang efektif
akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat
segera tercapai.
5.
Pengomunikasian
Komunikasi
memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya, organisasi sekolah.
Setiap personal yang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang
ada serta sejauh mana perkembangan organisasi dapat diketahui. Dengan demikian,
dapat dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi mi juga sangat
membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan
pendapat-pendapat dari para personal untuk menemukan pendapatyang dapat
menyumbangkan solusi yang tepat.
6.
Pengontrolan
Bagaimanapun
baiknya kegiatan yang dilakukan dan teraturnya koordinasi yang dilakukan dalam
kegiatan organisasi bila tidak dilakukan upaya pengontrolan maka tujuan yang
diharapkan tidak akan tercapai dengan sempurna. Kegiatan pengontrolan ini
dilakukan untuk mengetahui apakah semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan semula di samping mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai dalam
jangka waktu tertentu. Selain itu, tindakan pengontrolan juga dapat mengetahui
kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh anggota organisasi sehingga
dapat dicarikan jalan pemecahannya. Fungsi kegiatan pengontrolan yang lainnya
adalah menentukan data-data yang menjadi penyebab adanya penyimpangan dalam
organisasi, data untuk meningkatkan pengembangan organisasi, dan data mengenai
hambatan yang ditemui oleh seluruh anggota organisasi. Selain itu, fungsi
kegiatan pengontrolan juga mengetahui sejauh mana tujuan organisasi yang telah
tercapai. Pengontrolan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
Pengontrolan yang dilakukan secara langsung dilakukan melalui kegiatan
pengawasan ditempai Adapun pengontrolan yang dilakukan secara tidak langsung
adalah pengontrolan yang dilakukan melalui kebijakan-kebijakan, pemberian
instruksi melalui surat edaran, dan sebagainya.
7.
Penilaian
Proses
terakhir dalam proses kegiatan administrasi adalah penilaian Itau evaluasi.
Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas Ktiap kegiatan
organisasi serta dapat diketahui kelemahan dan kelebihan r lama berlangsungnya
proses administrasi. Kelemahan yang ada dapat dicarikan jalan keluarnya dan
kelebihannya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Selain itu, dapat diketahui
apakah seluruh rangkaian kegiatan dalam organisasi sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, apakah seluruh proses administrasi telah berjalan dengan baik,
apakah komunikasi nntarpersonal telah menciptakan kerja sama yang baik, dan
apakah tujuan yang diharapkan telah tercapai. Penilaian sebaiknya dilakukan
secara berkala sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada
semua bidang administrasi. Penilaian ini juga harus didukung oleh fakta-fakta
yang dapat membawa ke arah perubahan yang positif serta memberikan cara terbaik
untuk membuat keputusan. Unsur objektivitas penilai juga turut berperan dalam
memberikan penilaian. Selain itu, penilai harus memiliki pengetahuan tentang
teknik-teknik penilaian yang baik, bersedia menerima kritikan konstruktif dari
pihak lain.[4]
BAB
II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Adminitrasi Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan
sehingga dapat memperbaiki system pendidikan dengan menggunakan perangkat yang
mendukung kegiatan pembelajaran.
2.
Sasaran administrasi pendidikan yakni :Administrasi personel
sekolah, Administrasi sarana dan prasarana pendidikan, Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan, Administrasi siswa, Administrasi keuangan dan Pembiayaan
3.
Administrasi merupakan proses, organisasi merupakan wadah,
manajemen merupakan pelaksanaannya yang satu sama lainnya saling berhubungan
dan saling berkaitan sehingga tujuan dapat tercapai, sedangkan kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi atau memberi. Dengan demikian, administrasi terdiri dari
organisasi dan manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan. Oleh
karena itu, kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organisasi memiliki
hubungan yang saling mendukung dalam sebuah lembaga pendidikan demi mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
4. Proses Administrasi Pendidikan yakni :Perencanaan, Pengorganisasian, Pemberian Bimbingan,
Pengoordinasian, Pengomunikasian, Pengontrolan, Penilaian.
[1] Engkoswara, Dasar-dasar Administrasi Pendidikan,
(Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK. 1987). Hlm.42
[2] Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta:
Gunung Agung, 1981), hlm.5
[3] Mohammad Fakry Gaffar, Perencanaan Pendidikan, (Jakarta:
Proyek Pengembangan LPTK. 1987). Hlm13
No comments:
Post a Comment