MAKALAH FISIKA“KENEMATIKA DUA DIMENSI”
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan alam yang pada hakikatnya mempelajari aktifitas-aktivitas fisik
manusia dengan alam disekitarnya. Dengan mempelajari ilmu fisika, kita dapat
mengetahui apa sebanarnya yang kita alami selama kita hidup di dunia.
Pada kesempatan kali ini kami telah menyusun
makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika dasar. Kami mengangkat tofik
pembahasan yaitu KINEMATIKA DUA DIMENSI
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut :
1)
Gerak jatuh bebas
2)
Gerak peluru
3)
Gerak relatif
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Tujuan penulisan dalam penyusunan rumusan
masalah tersebut adalah untuk mengetahui beberapa hal berikut ini:
a.
Mengetahui definisi gerak jatuh bebas
b.
Mengetahui definisi gerak peluru
c.
Mengetahui definisi gerak relatif
1.4 MANFAAT
PENULISAN
Manfaat penulisan makalah adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah fisika dasar yang di bimbing oleh ibu PRISMA GITA
AZHAR,M.Pd.Si
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KINEMATIKA
DUA DIMENSI
Kinematik
adalah ilmu mekanika yang membahas
tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya. Ruang lingkup kenematika
meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, kelajuan, percepatan dan gerak lurus beraturan serta gerak lurus
berubah beraturan. Dalam kinematika satu dimensi kita hanya menggunakan satu
sumbu koordinat, sehingga tanda vektor tidak terlalu penting. Tetapi dalam
kinematika dua dimensi ini tanda vektor manjadi sangat penting.
2.4 GERAK
JATUH BEBAS
Gerak
jatuh bebas adalah sebuah gerak yang
jatuh dari suatu ketinggian tanpa adanya kecepatan awal. Gerak jatuh bebas
ialah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi dan bebas
dari hambatan gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal Vo = nol dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g)
Secara matematis, gerak jatuh bebas ditulis:
vt = v0 +
a.t
Karena v0 = 0 dan a = g, maka rumus di atas berubah
menjadi:
vt = g.t
keterangan : vt = kecepatan (m/s), g =
percepatan gravitasi (m/s2), dan t = waktu (s).
Adapun rumus untuk mencari suatu
ketinggian benda (h) bisa mengganti persamaan gerak lurus berubah beraturan,
sehingga di dapatkan persamaan ketinggian benda untuk gerak jatuh bebas yakni:
h = ½ g.t2
Untuk menentukan kecepatan benda yang
jatuh bebas dari ketinggian h, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
vt 2 = 2gh
contoh soal :
1). Suatu benda dilepaskan dari
ketinggian 20 meter di atas tanah (g = 10 m/s^2). Berapakah kecepatan benda
sesudah mencapai ketinggian 15 meter di atas tanah?
Penyelesaian:
Diketahui:
h1=20m
h2=15m
g = 10 m/s^2
h2=15m
g = 10 m/s^2
Ditanyakan:
vt = ….?
Jawab:
h=h1–h2
h=20–15
h=5m
Kemudian dapat kita tentukan kecepatan akhirnya:
h=20–15
h=5m
Kemudian dapat kita tentukan kecepatan akhirnya:
vt2=2gh
vt2=2.10.5
vt2=100
vt=
vt=10m/s
Jadi, kecepatan jatuh dari benda tersebut adalah 10 m/s.
vt2=2.10.5
vt2=100
vt=
vt=10m/s
Jadi, kecepatan jatuh dari benda tersebut adalah 10 m/s.
2.3 GERAK PELURU/
GERAK PARABOLA
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak
Peluru. Dinamakan Gerak parabola karena lintasannya berbentuk parabola,
bukan bergerak lurus. Contoh bentuk gerak ini dapat kita lihat pada
gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan,
gerakan pada benda yang dilemparkan
dari pesawat dan gerakan pada seseorang yang melompat maju.
Untuk mempermudah
pemahaman kamu, perhatikan gambar lintasan gerak parabola dan komponennya di
bawah ini.
[Sumber
Gambar: Douglas C. Giancoli, 2005]
Jika
kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak parabola
memiliki 3 titik kondisi,Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda
memiliki kecepatan awal
.Pada titik B, benda berada di akhir
lintasannya.Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada
ketinggian maksimal
, pada titik ini kecepatan vertikal
benda besarnya 0 (nol) (
).
Komponen
Gerak pada Gerak Parabola
Gerak Parabola merupakan
gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen gerak horizontal (sumbu x) dan
komponen gerak vertikal (sumbu y).
Mari kita bahas kedua komponennya:
§
Komponen gerak parabola sisi horizontal (pada sumbu X):
§
Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap
rentang waktu karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu
x
, sehingga:
§
Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen
gerak horizontal
dalam setiap rentang waktu,
sehingga:
§
Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada
sumbu X, maka untuk mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t)
dapat kita hitung dengan rumus:
§
Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu y):
§
Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap
rentang waktu karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y.
Jadi kamu harus pahami bahwa benda mengalami perlambatan akibat gravitasi
§
Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen
gerak vertikal
, sehingga:
§
Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak
vertikal
pada selang waktu (t) dapat kita
cari dengan rumus:
§
Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t)
dengan rumus:
§
Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran gerak parabola lainnya:
§
Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat langsung
mencari jarak tempuh benda terjauh (
), yakni dari titik A hingga ke titik
B, dengan menggabungkan kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal:
Komponen gerak horizontal:
Komponen gerak vertikal:
Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita mendapatkan persamaan:
§
Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda
maksimum
dengan persamaan:
§
Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita
dapat mencari kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.
§
Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat
mengetahui besarnya sudut θ yang dibentuk, yaitu:
Keterangan :
·
Vox =
kecepatan awal sumbu x ( m/s )
·
Voy =
kecepatan awal sumbu y ( m/s ) vx = kecepatan setelah waktu ( t ) tertentu pada
sumbu ( m/s )
·
Vy =
kecepatan setelah waktu nya ( t ) tertentu pada sumbu y ( m/s )
·
Vr
= kecepatan total ( m/s )
·
x =
kedudukan benda pada sumbu x nya ( horizontal ) ( m )
·
y =
kedudukan benda nya pada sumbu y ( vertikal ) ( m )
·
t =
waktu ( s )
·
g =
percepatan gravitasi ( m/s )
·
θ =
sudut elevasi ( º )
Contoh soal:
Sebuah peluru ditembakkan secara
mendatar dengan kelajuan 50 m/s dari sebuah meriam dari atas sebuah gunung,
Jika percepatan gravitasi bumi yakni 10 m/s², dan ketinggian bukit 100 m.
Berapa Waktu yang diperlukan peluru untuk menyentuh tanah dan berapa jarak
mendatar yang dicapai peluru tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui :
·
Percepatan
gravitasi bumi = 10 m/s2
·
Ketinggian
bukit = 100 m
Ditanya :
·
Waktu
yang diperlukan peluru untuk mencapai tanah
Pembahasan :
a) Waktu yang
diperlukan peluru untuk mencapai tanah
Y = ½ gt²
Y = ½ g t2
100 = (½)(10) t2
t = √20 = 2√5 sekon
Y = ½ g t2
100 = (½)(10) t2
t = √20 = 2√5 sekon
Jadi, waktu yang
diperlukan peluru mencapai tanah adalah 2√5 sekon
2.4 GARAK
RELATIF
Gerak
Relatif adalah suatu pergerakan benda yang sangat terpengaruh dengan titik
acuannya dan gerak relatif terjadi apabila suatu benda bergerak terhadap benda lainnya. Suatu benda dapat
dikatakan benda bergerak apabila ada suatu pergeseran posisi yang terjadi dan
benda bergerak bisa secara menjauh ataupun mendekat. Tak hanya itu gerak benda
juga dapat terjadi akibat adanya gravitasi bumi dan gerak benda pada umumnya
dipengaruhi oleh 2 jenis energi yaitu energi potensial dan energi kinetik.
Energi potensial adalah energi yang bisa mempengaruhi pergerakan suatu benda
akibat posisi ketinggian benda dan energi kinetik yaitu energi yang sangat
dibutuhkan saat adanya suatu pergerakan benda dengan keadaan masa tertentu.
Contoh
gerak relatif di kehidupan sehari-hari:
1. Gerak pohon
terhadap manusia
Gerak pohon terhadap manusia menjadi
contoh gerak relatif dan titik acuannya terdapat pada pohonnya. Pergerakan pada
benda akan membuat wujud zat menjadi berubah dan hal ini mempengaruhi hasil
pergerakan suatu benda. Pohon menjadi sumber daya alam yang ada di Indonesia
dan pohon memiliki banyak sekali fungsi bagi kehidupan manusia. Ada banyak
sekali fungsi pohon dan Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki
berbagai jenis pohon. Manusia memang memiliki ketergantungan terhadap suatu
pohon, karena dengan pohon berbagai kebutuhan manusia bisa terpenuhi dan pohon
bermanfaat bagi berbagai aspek kehidupan.
2. Gerak kendaraan
terhadap gedung
Gerak suatu kendaraan seperti mobil
atau motor terhadap suatu bangunan atau gedung menjadi salah satu contoh gerak
relatif dengan titik acuan bangunan atau gedung dan gerak ini menjadi salah
satu gerak yang sangat sering dijumpai. Gerak relatif memang menghasilkan perubahan wujud
zat suatu benda dan gerak kendaraan menjadi contoh gerak
relatif antara benda terhadap benda. Indonesia kini menjadi salah satu negara
yang kaya akan berbagai jenis kendaraan dan hal ini terbukti dari banyaknya
kemacetan yang terjadi di berbagai wilayah, salah satu wilayah yang memiliki
kemacetan terparah adalah Ibukota Jakarta. Motor dan mobil menjadi kendaraan
yang sangat mendominasi jalanan Indonesia.
3. Gerak kereta api
terhadap lintasan
Gerak kereta api terhadap lintasannya
menjadi contoh gerak relatif dengan titik acuannya lintasan dan gerak kereta
api terhadap lintasan sudah terjadi sejak jaman dahulu, karena kereta api
menjadi salah satu alat transportasi jaman dulu yang ada di Indonesia. Banyak
benda yang mengalami perubahan wujud benda secara kimia, hal ini menjadi dasar
banyaknya gerak benda yang terbentuk dan gerak relatif bisa terjadi antara
benda dengan benda. Kereta api menjadi salah satu alat transportasi yang
bertarif ekonomis di Indonesia dan dengan banyaknya kereta api membuat
kemacetan di berbagai wilayah menjadi terhindarkan, kini kereta api juga sudah
mengalami kemajuan dengan menerapkan sistem beli tiket dengan cara online.
4. Gerak manusia
terhadap jalan raya
Gerak yang dilakukan manusia terhadap
jalan raya menjadi salah satu contoh gerak relatif yang terjadi dan pada gerak
ini jalan raya menjadi titik acuannya. Gerak suatu benda juga sangat
terpengaruh oleh gelombang elektromagnetik dan banyak benda yang bisa bergerak
akibat pengaruh dari gelombang
elektromagnetik. Manusia pasti akan melakukan perjalanan atau
beraktivitas di sekitar jalan raya, baik itu dengan cara berjalan kaki ataupun
saat menaiki kendaraan. Jalan raya memiliki peranan yang sangat penting bagi
keberlangsungan ekonomi kerakyatan, karena dengan jalan raya bisa menjadi salah
satu akses penghubung antar kota di Indonesia. Kini pembangunan jalan raya
menjadi salah satu fokus pemerintah dan dengan terbangunnya akses jalan yang
luas perekonomian Indonesia akan semakin merata.
5. Gerak manusia
terhadap tempat ibadah
Gerak manusia terhadap tempat ibadah
menjadi salah satu contoh gerak relatif yang terjadi di kehidupan sehari-hari
dan banyak juga gerak benda yang dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi. Rumah ibadah menjadi salah satu tempat penting bagi umat
beragama dan Indonesia menjadi negara yang terdiri dari berbagai aliran agama.
Agama mayoritas di Indonesia adalah agama islam dan keberadaan masjid sangatlah
mudah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Masjid menjadi tempat yang
sangat sakral bagi umat islam dan saat hari Idul Fitri tiba, banyak orang islam
berkumpul melaksanakan ibadah bersama-sama. Sedangkan gereja menjadi tempat
ibadah umat kristen dan kini pembangunan gereja sudah lumayan banyak di
Indonesia.
RUMUS
GERAK RELATIF
Gerak relatif sangat tergantung pada 2
konsep yaitu gerak luruh beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB):
1. Rumus Gerak Lurus Beraturan
∆v = v2 – v1
∆s = s2 – s1
∆s = s2 – s1
∆v = kecepatan relatif dan ∆s = perpindahan relatif.
2. Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan
∆v = v2 – v1
∆s = s2 – s1
∆a = a2 – a1
∆s = s2 – s1
∆a = a2 – a1
∆v = kecepatan relatif, ∆a = jarak relatif dan ∆s = perpindahan relatif
Contoh
soal:
1.)Saat
motor A berjalan dengan kecepatan sekitar 60 km/jam dan dibelakngnya motor B
sekitar 1,4 km. Motor B sedang melakukan pengejaran terhadap motor A dengan
kecepatan 64 km/jam.
·
Berapa
waktu motor B untuk melakukan pengejaran terhadap motor A?
vA = 60 km/jam
vB = 64 km/jam
SAB = 1,4 km
vB = 64 km/jam
SAB = 1,4 km
Dari hasil pemaparan soal diatas, maka diperoleh
hubungan antara SA dengan SB sebagai berikut:
SB = SA + 1,4
VBT = VAT + 1,4
64t = 60t + 1,4
4t = 1,4
t = 0,35 jam
VBT = VAT + 1,4
64t = 60t + 1,4
4t = 1,4
t = 0,35 jam
·
Berapa
total jarak tempuh yang harus didapat motor B setelah menyusul motor A?
Dari jawaban soal pertama didapat bahwa motor B
memerlukan waktu 0,35 jam untuk mengejar mobil A dan jarak tempuh yang harus
didapat adalah:
SB = VBt
SB = 64 x 0,35
SB = 2,24
SB = 64 x 0,35
SB = 2,24
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa:
Kinematika merupakan salah sata bahasab fisika yang mengulas gerakan
benda tanpa menghubungkan benda sebut bergerak. Ruang lingkup kinematika
meliputi jarak,perpindahan, kecepatan,kelajun, percepatan, dan gerak lurus
beraturan serta gerak lurus berubah beraturan
Gerak
jatuh bebas adalah sebuah gerak yang
jatuh dari suatu ketinggian tanpa adanya kecepatan awal. Gerak jatuh bebas
ialah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi dan bebas
dari hambatan gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas termasuk GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal Vo = nol dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g)
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak
Peluru. Dinamakan Gerak parabola karena lintasannya berbentuk parabola,
bukan bergerak lurus. Contoh bentuk gerak ini dapat kita lihat pada
gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan,
gerakan pada benda yang dilemparkan dari pesawat dan gerakan pada seseorang
yang melompat maju.
Gerak
Relatif adalah suatu pergerakan benda yang sangat terpengaruh dengan titik
acuannya dan gerak relatif terjadi apabila suatu benda bergerak terhadap benda
lainnya. Suatu benda dapat dikatakan benda bergerak apabila ada suatu
pergeseran posisi yang terjadi dan benda bergerak bisa secara menjauh ataupun
mendekat. Tak hanya itu gerak benda juga dapat terjadi akibat adanya gravitasi bumi dan gerak benda pada umumnya
dipengaruhi oleh 2 jenis energi yaitu energi potensial dan energi kinetik.
Energi potensial adalah energi yang bisa mempengaruhi pergerakan suatu benda
akibat posisi ketinggian benda dan energi kinetik yaitu energi yang sangat dibutuhkan
saat adanya suatu pergerakan benda dengan keadaan masa tertentu.
1.2 SARAN
Dengan adanya bahasan kenematika serta
penerapannya dalam kehidupan, diharapkan ada tindak lanjut dalam penerapan
kinematika selanjutnya. Dengan demikian dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini
Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurannya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
No comments:
Post a Comment