MAKALAHSISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
“PENGERTIAN, TUJUAM, FUNGSI DAN PERKEMBANGAN
SIM”
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakag
Ketika konsep Sistem
Informasi Manajemen (SIM) pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1960, ada
optimisme yang belum terbukti bahwa Sistem Informasi Manajemen akan
menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan semua manajer perusahaan.
Berbagai kegagalan awal menjadi sinyal yang jelas bahwa optimisme itu tidak
berdasar. Sistem informasi perusahaan (enterprise information system) menjadi
populer sejak tahun 1990, para analis memberikan berbagai alasan kepopuleran
tersebut dikarenakan kebutuhan dari informasi umum dan mencakup seluruh
perusahaan.
SIM bukan merupakan hal
baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu
“sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan.
Di dalam perusahaan,
yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti
persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan,
keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang
saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil
pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang
ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang
dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi,
tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan
mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah
yang kami bahas yaitu :
1.
Apa Pengertian Sistem
Informasi Manajemen…?
2. Apa Fungsi Sistem
Informasi Manajemen...?
3. Bagaimana Perkembanagan Konsep Sistem Informasi Manajemen…?
C.
Tujuan Pembahasan
Adapaun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui defenisi dan fungsi dari Sistem
Informasi manajemen serta perkembagannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu aplikasi
sistem informasi untuk mengelola data tentang data karyawan, data penggajian,
data barang, dan keuntungan pada suatu perusahaan. Perangkat lunak pada
perusahaan ini yang dirancang untuk menunjang kinerja perusahaan, mengetahui
secara dini segala bentuk informasi mengenai data karyawan, data penggajian,
data barang, dan keuntungan perusahaan.[1]
Secara garis besar sistem informasi manajemen
perusahaan memiliki beberapa fasilitas atau modul sebagai berikut;(1) Modul
basis data. Digunakan sebagai media penyimpanan, pengolahan, dan penyampaian data
Perusahaan dan data pendukung lainnya. (2) Modul Administrator. Digunakan untuk
proses administrasi, termasuk disini untuk manajemen user, manajemen hak akses user,
manajemen role user sesuai dengan kewenangannya. (3) Modul Transaksi. Digunakan
untuk pendataan barang, perhitungan gaji karyawan, service, biaya operasional
perusahaan, dan transaksi keuangan dan perencanaan. (4) Modul Pelaporan dan Statistik.
Ditujukan untuk melakukan kegiatan pelaporan data karyawan, data gaji karyawan,
data stok barang di gudang, data pembelian barang, data penjualan barang, data
service, data biaya operasional, data keuntungan perusahaan.
Saat ini pengetahuan sistem informasi manajemen
begitu penting bagi para pengelola organisasi terutama manajer di dalam
perusahaan. Hal ini berkaitan dengan terjadinya perubahan-perubahan yang sangat
kuat yang mengubah lingkungan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan lahirnya
teknologi digital yang mampu melayani berbagai kegiatan secara cepat dan efisien.
Hal yang melatarbelakangi SIM menjadi sangat penting dikarenakan terjadi 4
perubahan kata Kenneth C. Loudon. Perubahan pertama, semakin kuatnya ekonomi
global. Perubahan kedua, transformasi masyarakat ekonomi dan industri ke dalam
layanan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan informasi. Perubahan ketiga,
transformasi perusahaan bisnis dan perubahan keempat adalah lahirnya perusahaan
digital.[2]
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik
kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam
suatu organisasi.
a) Konsep dasar sistem
Suatu sistem pada
dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain,
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana,
suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih
lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
1)
Setiap sistem terdiri
dari unsur-unsur
2) Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3) Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
b) Konsep dasar informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan
keputusan.
c) Konsep dasar sistem
informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
B. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
Teknologi informasi
banyak membawa perubahan dalam organisasi dan proses bisnis. Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi
organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Sistem informasi akan membantu
perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk informasi yang
akurat dan terpercaya, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan sistem informasi
akuntansi untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan. Sistem informasi adalah
komponen dan elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna dengan pengolahan peristiwa keuangan.[3]
Tujuan dari sistem
informasi adalah menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada
orangnya atau relevan, tepat waktu dan tepat nilainya atau akurat. Keluaran yang
tidak didukung oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang
berguna. Untuk menjadi sistem informasi, maka hasil dari sistem itu harus berupa
informasi yang berguna, yaitu harus memenuhi ketiga kriteria: relevan,
tepat waktu dan akurat.
Semua organisasi
membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam
keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi
berperan dalam proses
pengambilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang. Sebelum
komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem informasi tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan
berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh komputer. Sistem informasi organisasi digunakan untuk mendukung
aktifitas-aktifitas organisasi berkembang dari masa-ke masa. Tingkat
keterlibata sistem informasi organisasi makin lama makin luas dan dalam.
C.
Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik
yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah
sebagai berikut:[4]
1.
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi
yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan
sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan
sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan
rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan
sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah
agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung
Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan
mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan
tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui
dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b. Memiliki metode
(aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan
kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif
yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem
keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji
semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih
alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal.
Model kuantitatif pengambilan
keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem
keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan
yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani
suatu model keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan
Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan.
Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses
yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya.[5]
13. Sistem Informasi Untuk
Pengendalian Operasional Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar
kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan
lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan. Pendukung pemrosesan
untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a) Proses transaksi
b) Proses laporan
c) Proses pemeriksaan
Beberapa contoh di
bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam sistem
pengendalian operasional :
1)
Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen
transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan
memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
2)
Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu
posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih
kandidat secara kasar.
3)
Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan
yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan
laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang
masih belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem Informasi Untuk
Pengendalian Manajemen Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer
departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian,
merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna
mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis
informasi berikut :
a) Pekerjaan yang telah
direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
b) Penyimpangan dari
pekerjaan yang telah direncanakan
c) Sebab penyimpangan
d) Analisis keputusan
atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian
manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari operasional, dan
(2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang
pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan
indeks biaya.
Proses untuk mendukung
keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
1)
Model perencanaan dan anggaran
2) Program-program
laporan penyimpangan
3) Model-model analisis
masalah
4) Model-model keputusan
5) Model-model
pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari sistem informasi
pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal,
laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan
jawaban atas pertanyaan.
15. Sistem Informasi Untuk
Perencanaan Strategis Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan
strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu
untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam
organisasi bisa diadakan, sebagai contoh :
a) Suatu rantai pertokoan
dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan
b) Suatu toko serba ada
dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko
obral di luar kota.
Aktifitas perencanaan
strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan
pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun
beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan
dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan
strategis menunjukkan ciri data :
a)
Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b) Lingkungan politik
dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c) Kemampuan dan prestasi
organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan
dewasa ini).
d) Proyeksi kemampuan dan
prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan
kebijakan dewasa ini).
e) Prospek bagi industri
di daerah lain.
f) Kemampuan saingan dan
saham pasar mereka.
g) Peluang bagi karya
usaha baru.
h) Alternatif strategi
i)
Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem
informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi
pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem
informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan
strategis, misalnya:
a)
Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan
kebutuhan pengolahan operasional.
b) Proyeksi kemampuan
mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan ke masa
mendatang
c) Data pasar dan
persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
SIM Berdasarkan Fungsi
Organisasi Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi
subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.
Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi
yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model
base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem
fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk
proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan
perencanaan strategis.
D.
Perkembanagan Konsep Sistem Informasi Manajemen
Usaha awal untuk
menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan
pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi
mendapat perhatian yang paling besar.
1. Fokus Awal pada Data
Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven
bookkeeping machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya
mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan dengan
komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi. Nama untuk
aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronik
(electronic data processing=EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah
disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) atau Accounting Information System untuk
menggambarkan sistem yang memproses aplikasi aplikasi pengolahan data
perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari
proses akuntansi.[6]
2. Fokus Baru pada Informasi
Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi komputer. Komputer baru
ini menggunakan sirkuit silikon sehingga daya proses lebih besar. Konsep
enggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk
mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer
harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep
ini banyak diterima perusahaan besar. Perkembangannya tidak mulus, karena: (1)
kurangnya pengetahuan tentang komputer, (2) kurangnya pengetahuan tentang
bisnis dan keawaman spesialis informasi mengenai peran manajemen, (3) peralatan
komputer mahal dan terbatas, dan lain-lain. Kesalahan secara khusus adalah
sistem tersebut terlalu ambisius.
3. Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan
Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir saat
perusahaan-perusahaan berjuang dengan SIM raksasa mereka, sejumlah ilmuwan
informasi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) memformulasikan
pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott Morton, G. Anthony
Gorry, dan Peter G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem Pendukung Keputusan
(Decision Support System = DSS). Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak
argumen mengenai DSS dan SIM. Apakah DSS menawarkan pendekatan baru pada
penggunaan komputer dan jika memang demikian bagaimana?. SIM adalah suatu
sumberdaya organisasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi
pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS
dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.
4. Fokus Sekarang pada Komunikasi
Pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada aplikasi komputer yang lain: otomatisasi kantor
(office automation = OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan
produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat
elektronik.
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing). OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing). OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing
5. Fokus Potensial pada Konsultasi
Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial
intelligence = AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama
seperti manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Adapun simpulan yang
dapat ditarik dari makalah ini yaitu :
1.
Sistem Informasi
Manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna
mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
2.
Fungsi Sistem Informasi Manajemen Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan
adanya prantara sistem informasi, Menetapkan investasi dan Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3.
Perkembanagan Konsep
Sistem Informasi Manajemen terFokus Awal pada Data, Fokus Baru pada Informasi,
Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan, Fokus Sekarang pada Komunikasi dan Fokus
Potensial pada Konsultasi.
B.
Saran
Sebagai manusia yang
tidak pernah lepasa dari kesalahan, tentu saja dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, serta dosen
pengajar demi kelayakan makalah ini dan berbesar hati memaafkan kekurangan dan
kesalah penulis dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
I Gede Agus Sanjaya, PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CV. INTRA MEDIA BALI, (Jurnal
pdf, Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume1, Nomor 1, Januari 2015)
Kusnendi, M.S. Konsep Dasar Sistem Informasi, (Jurnal
pdf, Sistem Informasi Manajemen dan Pengambilan Keputusan, PKOP4422/MODUL 1)
Chamdan Purnama, Sistem Informasi
manajemen, (Jurnal pdf: Mojokerto, Insan Global, 2016)
Sutabri, Tata. Sistem
Informasi Manajemen. (Yogyakarta:
ANDI. 2005)
O’Brien, James A.2005.
Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
[1] I Gede Agus
Sanjaya, PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN CV. INTRA MEDIA BALI, (Jurnal pdf, Jurnal Teknologi Informasi dan
Komputer, Volume1, Nomor 1, Januari 2015), h. 2
[2] Kusnendi, M.S. Konsep Dasar Sistem Informasi, (Jurnal pdf, Sistem Informasi Manajemen dan Pengambilan Keputusan,
PKOP4422/MODUL 1), h. 14
No comments:
Post a Comment