1

loading...

Thursday, October 31, 2019

MAKALAH HAMBATAN DALAM BERPIDATO/BERBICARA


MAKALAH BAHASA INDONESIA "HAMBATAN DALAM BERPIDATO/BERBICARA"

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbicara merupakan suatu daya pemersatu yang ampuh yang cenderung mempersatukan kelompok - kelompok sosial. Berbicara dapat pula bertindak sebagai suatu daya pemecah belah, yang cenderung mempertajam perbedaan antara kelompok – kelompok sosial. Dengan kata lain, berbicara dapat mendatangkan damai, menumbuhkan cinta dan dapat pula menimbulkan perang, menumbuhkan benci, tergantung pada kondisi dan situasi.  
Keterampilan berbicara bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi.
Kemampuan dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan. Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua orang mempunyai kemampuan berbicara yang baik. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus dilakukan sedini mungkin. Apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional
Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi antara satu orang dengan orang yang lain. Sebagai makhluk sosial manusia pasti melakukan komunikasi agar dapat berinteraksi satu dengan lainnya, oleh karena itu komunikasi sangat erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial.
          Retorika adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional  atau argumen.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka timbulllah beberapa pertanyaan:
1.      Apa saja prinsip-prinsip berpidato dan garis besar berpidato?
2.      Apa saja faktor-faktor penghambat dalam berbicara?
3.      Apa saja hal-hal yang dapat menanggulangi hambatan dalam berbicara?

C.    Tujuan
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip berpidato dan garis besar berpidato serta hambatan dalam berbicara dan menjawab pertanyaan dari rumusan masalah:
1.      Mengetahui Apa saja prinsip-prinsip berpidato dan garis besar berpidato!
2.      Mengetahui Apa saja faktor-faktor penghambat dalam berbicara!
3.      Mengetahui Apa saja hal-hal yang dapat menanggulangi hambatan dalam berbicara!



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Prinsip-Prinsip Berpidato
1.      Pengertian pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato juga berarti kegiatan seseorang yang dilakukan dihadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan Bahasa sebagai alatnya.
Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditunjukkan kepada orang banyak dalam sebuah dorum. Seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event dan lainnya.
Menurut Emha Abdurrahman dalam bukunya teknik dan pedoman dalam berpidato. Pidato adalah penyampaikan uraian secara lisan tentang sesuatu hal(masalah) dengan mengutamakan keterangan sejelas-jelasnya dihadapan massa atau orang yang banyak dalam suatu waktu tertentu.
Namun dalam abad modern ini saluran-saluran berpidato tidak terbatan kepada pidato secara langsung didepan massa. melainkan bisa menggunakan saluran –saluran lain seperti televise, radio atau pada kaset.
2.      Prinsip-prinsip berpidato
Berikut ini beberapa prinsip yang perlu diperhatikan agar pidato menarik dan sukses:
1.      Menguasai materi pidato, apapun metode yang digunakan
2.      Menggunakan Bahasa yang efektif dan komunikatif.
3.      Menggunakan bahasa indonesia baku, terlebih dalam forum resmi.
4.      Menggunakan pakaian rapi dan sopan sesuai budaya serta situasi.
5.      Menghindari pembicaraan bermuatan SARA.
6.      Tidak merendahkan martabat dan harga diri pendengar dan tidak terlalu mengurai.
7.      Percaya diri tetapi tidak memberi kesan sombong atau angkuh.
8.      Selalu ingat pada waktu dan pintar membaca situasi.
B.     Garis besar berpidato
Secara garis besar, sebuah naskah pidato memuat salam pembuka, pendahuluan, isi/inti pidato, kesimpulan, dan penutup
1.      Salam pembuka
a.       Pidato biasanya diawali dengan kata pembuka, misalnya:
b.      Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
c.       Salam sejahtera untuk kita semua.
d.      Bapak, Ibu, dan hadirin sekalian yang terhormat.
2.      Pendahuluan, adalah pengantar ke arah pokok-pokok materi yang akan disampaikan.
Bagian pendahuluan biasanya berisi sebagai berikut.
a.       Puji syukur kepada Tuhan.
b.      Ucapan terima kasih kepada pihak tertentu.
c.       Maksud menyampaikan pidato.
Kemudian diikuti oleh sedikit penjelasan mengenai pokok masalah yang akan kita uraikan.
3.      Isi atau inti pidato berisi uraian yang perlu disampaikan.
Isi pidato merupakan uraian yang menjelaskan secara rinci semua materi dan persoalan yang dibahas dalam pidato. Sampaikanlah materi utama yang hendak dicarakan. Kemukakan contoh, ilustrasi, cerita-cerita yang berkenaan dengan materi utama. Hindari penyampaian materi yang bersifat menggurui.
4.      Kesimpulan
Kesimpulan ini sangat penting karena dengan menyimpulkan segala sesuatu yang telah dibicarakan dan ditambah dengan penjelasan dan anjuran, para hadirin dapat menghayati maksud dan tujuan semua yang dibicarakan. Hal ini karena apa yang terakhir dikatakan biasanya lebih mudah dan lebih lama diingat.
5.      Salam penutup
Tutuplah pidato dengan kesan yang baik. Ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya pidato tersebut.
1.      Atas perhatiannya Bapak dan Ibu, saya ucapkan terima kasih
2.      Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

C.    Hambatan Dalam Berbicara
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatukan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Tidak semua orang memilki kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun kemampuan ini dapan dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara kesenambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar belum bias mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan berbicara.
Menurut Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007:63), hal-hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:
·Hambatan Internal
Hambatan internal adalah hambatan yang berasal dari diri pembaca. Yang termasuk hambatan internal adalah sebagai berikut:
1.      Ketidaksempurnaan alat ucap
Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurnanya alat ucap akan memengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengarakan salah menafsirkan maksud pembicara.
2.      Penguasaan komponen kebahasaan
Penguasaan komponen-komponen kebahasaan sebagai berikut:
a.       Lafal dan intonasi
Seorang pembicara harus melafalkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat dan benar, misalnya pembicara mengatakan labotium sedangkan yang benar adalah laboratorium, hal itu dapat menghambat kegiatan berbicara.
Kemudian pembicara harus menggunakan intonasi yang tepat, misalnya pada kalimat “Pergi dari sini!”itu intonasinya harus tinggi karena menyatakan marah sedangkan pembicara menggunakan intonasi yang rendah, jelas sekali itu intonasi yang salah.
b.      Pilihan kata
Pilihan kata hendaknya tepat, jelas,dan bervariasi, pembicara yang memilih kata-kata asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia, hal itu akan menghambat kelancaran komunikasi. Soalnya tidak semua orang mengerti bahasa Inggris dan pembicara juga belum tentu mahir dalam berbahasa Inggris, jadi ketika dipaksakan akan menghambat kelancaran berbicara.
c.       Struktur bahasa
Seorang pembicara jika tidak tahu bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan maka akan menghambat kegiatan berbicara.

d.      Gaya bahasa
Seorang pembicara jika tidak memiliki ciri khas tersendiri dalam menyampaikan sesuatu untuk menarik perhatian para pendengar, maka hal itu akan menghambat kelancaran dalam kegiatan berbicara.
e.       Pengguanaan komponen isi
Pengguanaan komponen isi meliputi hal-hal berikut ini:
1.      Hubungan isi dengan topik
Seorang pembicara jika tidak paham mengenai topik  pembicaraan maka pembicara akan mengalami hambatan ketika memberikan penjelasan isi dari topik tersebut.
2.      Struktur isi
Seorang pembicara jika tidak mengerti isi dari apa yang di bicarakannya maka pembicara akan mengalami hambatan untuk menyampaikan urutan-urutan yang berstruktur.
3.      Kualitas isi
Tentunya isi yang disampaikan oleh pembicara harus bermutu, tidak harus banyak asal sesuai dengan tema.
4.      Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental
Keadaan fisik akan memengaruhi keefektifan berbicara, jika pembicara sedang sakit misalnya flu maka suaranya akan menjadi bengau. Hal itu dapat menghambat kegiatan berbicara , mental pun sangat berpengaruh jika pembicara mudah merasa takut dan grogi maka akan menghambat kegiatan berbicara.

·         Hambatan eksternal
Hambatan eksternal adalah hambatan yang berasal dari luar pembicara. Hambatan eksternal meliput:
1.      Suara atau bunyi
Ketika pembicara misalnya menyampaikan informasi, ketika pidato ada komentar  dari para pendengar yang negatif. Hal tu akan memengaruhi mental pembicara.
2.      Kondisi ruangan
Kegaduhan, keributan-keributan kecil yang terjadi di ruangan bisa membuat konsentrasi pembiacara menjadi buyar.
3.      Media
Misalnya pembicara ketika menjelaskan tentang suatu informasi mengenai bentuk segitiga, maka harus menyiapkan media yang mendukung sehingga pendengar bisa lebih paham mengenai bentuk segitiga. Jika tidak ada media yang mendukung maka pembicara akan mengalami hambatan ketika menjelaskan informasi tersebut.
4.      Pengetahuan pendengar
Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para pendengarnya, sehingga apa yang disampaikan pembicara bisa dipahami oleh pendengar.



D.    Hal-hal yang Dapat Menanggulangi Hambatan Berbicara
Hal hal yang dapat menanggulangi hambatan berbicara adalah sebagai berikut:
1.      Pembicara harus menggunakan kelafalan yang jelas, misalnya seharusnya pembicara mengucapkan kuda, akan tetapi pembicara yang kurang jelas pelafalannya mengucapkan duda. Hal itu sangat jauh. Jadi seharusnya pembicara harus jelas dalam pelafalan.
2.      Pembicara harus menggunakan intonasi yang tepat ketika memberikan informasi mengenai perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia, maka intonasi yang digunakan harus bersemangat.
3.      Banyak berlatih dan terus berusaha, misalnya ketika akan berpidato di muka umum, sebaiknya pembicara berlatih terlebih dahulu dan meminta pendapat kepada orang yang mendengar pada saat latihan.
4.      Harus menguatkan percaya diri, berfikiran positif dan tidak takut salah.
5.      Ketika akan berbicara di muka umum, pembicara harus menguasai isi dari bahan bacaan.
6.      Harus menggunakan ekspresi yang sesuai dan gerak tubuh yang tepat.


No comments:

Post a Comment