1

loading...

Saturday, December 7, 2019

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN IPA“Metode Group Investigation”


MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN IPAMetode Group Investigation



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan ini guru dituntut untuk berinovasi dalam memberikan kegiatan pembelajaran, baik itu dalam penerapan dengan berbagai metode belajar agar tidak menimbulkan kebosanan dari diri siswa dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan menunggunakan metode pembelajaran ini agar dapat tercapainya tujuan dari pendidikan secara efektif dan efisien.
Dengan ini, apabila seorang guru tersebut bisa dikatakan berhasil. Maka, guru haruslah mengembangkan dan mengaplikasikan berbagai macam metode salam proses pembelajaranya. Guru juga harus paham bagaimana menggunakan metode itu sendiri agar tidak salah cara penempatan serta kapan salah satu metode tersebut dapat diterapkan sesuai dengan kondisi dalam proses pembelajaran.
Dalam makalah ini akan membahas tentang Metode Group Investigation yang akan diuraikan sehingga kelak dapat menjadi bahan acuan untuk dapat menerapkan metode tersebut. Sebelum itu kita harus tau apa itu metode group investigation, metode group investigation adalah salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melaaui bahan-bahan yang tersedia.

B.     Rumusan Masalah
    1.      Apa itu pengertian Metode Group Investigation ?
    2.      Apa saja tujuan dari Metode Group Investigation ?
    3.      Bagaimana Langkah-langkah penerapan Metode Group Investigation ?
     4.      Bagaimana Keunggulan dan Kelemahan Metode Group Investigation ?

C.    Tujuan
    1.      Untuk mengetahui Apa itu pengertian Metode Group Investigation.
    2.      Untuk mengetahui Apa saja tujuan dari Metode Group Investigation.
    3.      Untuk Memahami Langkah-langkah penerapan Metode Group Investigation.
    4.      Untuk memahami Keunggulan dan Kelemahan Metode Group Investigation.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Group Investigation
Group Investigation merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melaaui bahan-bahan yang tersedia. Misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara mempelajarinya melalui investigasi.
Dimana guru dan siswa bekerja sama membangun pembelajaran. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Metode group investigation dapat melatih sisiwa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara akhir dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Dalam metode group investigation terdapat tiga konsep utama yaitu: penelitian atau inquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok. Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhdap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh oleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagaai ide dan pendapat, serta saling bertukar argument serta pengalaaman. Slavin mengemukakan hal penting untuk melakukan metode group investigation adalah :
     1.      Membutuhkan Kemampuan Kelompok
Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas. Kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.
     2.      Rencana Kooperatif
Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan, apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.
     3.      Peran Guru
Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutari diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pejerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok. Para guru yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topic tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.

B.     Tujuan Metode Group Investigation
Metode group investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait, yaitu :
1.      Group investigation membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membantu mencapai tujuan.
2.      Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melalui investigasi.
3.      Group investigasi melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan metode GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara kooperatif.

C.    Langkah-langkah Penerapan Metode Group Investigation
Adapun langkah-langkah metode group investigation yang dikemukakan oleh kiranawati sebagai berikut :

1.      Seleksi topik
Maksudnya seleksi topik ialah siswa dapat memilih berbagai subtopik dalam suatu masalah umum yang biasanya digambarkan oleh guru terlebih dahulu. Kemudian  siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang meninjau tugasnya beranggotakan 2 hingga 6 orang.
2.      Merencanakan Kerjasama
Siswa dan guru merencanakan berbagai prosedur pembelajaran serta tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih sebelumnya.
3.      Implementasi
Maksudnya adalah siswa melaksanakan rumusan yang telah dirumuskan. Pembelajaran haruslah melibatkan berbagai aktivitas dengan keterampilan siswa agar menggunakan berbagai sumber dengan baik yang terdapat di dalam maupun luar sekolahnya. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan setiap kelompok dan memberikan bantuan kepada siswa jika itu diperlukan.
4.      Analisis dan Sintesis
Maksudnya adalah siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang telah didapatkan kemudian merencanakan agar diringkas dalam suatu penyajian yang  menarik.
5.      Penyajian Hasil Akhir
Maksudnya adalah semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Agar semua siswa dalam kelas tersebut dapat saling terlibat dan mencapai suatu pandangan yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi tentu saja dikoordinir oleh gurunya.
6.      Evaluasi
Maksudnya adalah guru dan siswa mengevaluasi mengenai kontribusi setiap kelompok terhapat tugas kelas sebagai keseluruhannya. Evaluasi dapat mencakup individu maupun kelompok ataupun keduanya.
Dapat disimpulkan bahwa metode group investigation ini dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya : yang pertama pembelajaran berpusat kepada siswa, yang kedua pembelajar yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama serta berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakangnya, yang ketiga siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, dan yang terakhir adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

D.    Keunggulan dan Kelemahan Metode Group Investigation
Setiap metode pembelajaran pasti mempunyai keunggulan serta kelemahannya masing-masing. Adapun keunggulan dan kelemahan metode group investigation sebagai berikut :
a.       Keunggulan
     1)      Peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa, mata pelajaran dan aktivitas belajar.
    2)      Pembelajaran dapat merangsang siswa lebih aktif dikarenakan adanya rasa kebersamaan dalam kelompok sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang lebih sederhana.
    3)      Dapat meningkatkan kerja keras siswa dan  lebih giat
    4)      Siswa dapat belajar dalam kelompok dan menerapkannya dalam menyelesaikan tugas-tugas, serta dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah. Dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa berprestasi dalam pembelajaran ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif dan tidak memiliki rasa dendam.
    5)      Dapat menimbulkan motivasi siswa karena adanya tuntutan menyelesaikan tugas tersebut.
b.      Kekurangan
    1)      Metode ini hanya sesuai diterapkan untuk kelas tinggi, hal ini disebabkan memerlukan tingkatan kognitif yang lebih tinggi.
    2)      Adanya pertentangan antar kelompok yang memiliki nilai lebih tinggi dengan kelompok yang memiliki nilai rendah.
      3)      Menyelesaikannya membutuhkan waktu yang lebih lama, dan bahkan menyebabkan materi tidak sesuai dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Group Investigation merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melaaui bahan-bahan yang tersedia. Misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Dalam metode group investigation terdapat tiga konsep utama yaitu: penelitian atau inquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok. Dalam metode ini juga memiliki langkah-langkahnya, lalu pastinya dalam setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing seperti pada metode ini memiliki kelebihan atau keunggulan salah satunya dengan metode ini dapat merangsang siswa agar lebih aktif dan salah satu kekurangan metode ini cocok di terapkan di kelas tinggi kurang cocok di kelas rendah.
B. Saran
 Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Aditya, R. R. C. 2016. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada sisiwa kelas V SD Negeri 1 Sungapan. BASIC EDUCATION. 5 (38): 3-623.
Artini, Pasaribu, M. & Husain, S. N. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA pada siswa kelas VI SD Inpres 1 Tondo. e- Jurnal Mitra Sains, 3 (1): 45-52.
Widayanto, Prasetyo. 2017. Penerapan Metode Pembelajaran Group Investigation Berbantuan media Flanelgraf  untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara. No. 1. Vol. 3. Hlm 118-129.
                                                         

No comments:

Post a Comment